3 Letusan Gunung Api Paling Dahsyat di Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu keajaiban yang dimiliki Indonesia adalah gunung berapi yang masih aktif dengan dahsyatnya. Gunung berapi di Indonesia bisa dibilang cukuplah banyak. Indonesia memiliki sebanyak 127 gunung berapi yang masih aktif. Tetapi yang terpantau oleh PVMBG hanyalah sebanyak 69 gunung api saja.

Pada dasarnya gunung berapi memanglah perlu erupsi karena mengalami tekanan dari bawah yang menyebabkan gunung mengeluarkan isi yang ada di dalamnya. Kemudian, keluarlah material panas yang mampu menyapu segala yang ada di dekat mereka.

Indonesia pernah mengalami beberapa letusan gunung berapi yang cukup dahsyat bahkan hingga mengambil nyawa puluhan ribu orang. Sudah tahukah kalian kira-kira gunung apa yang mampu mengambil banyak jiwa karena letusannya?

Kali ini akan kita bahas 3 letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah menjadi sejarah di negara kita dan menjadi bencana yang akan selalu dikenang oleh para wargasetempat serta menjadi hal yang masih menjadi pelajaran berharga dalam berwaspada terhadap gunung berapi, terlebih bagi mereka yang tinggal dekat di daerah kawasan gunung berapi. Yuk langsung saja kita bahas, disimak, ya!

3 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat yang Terjadi di Indonesia

Dari banyaknya gunung api di Indonesia, kita hanya akan membahas sejarah dengan letusan-letusan gunung api paling dahsyat yang pernah terjadi di negara kita yang bahkan memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan banyak manusia. 3 letusannya adalah sebagai berikut:

  • Letusan Gunung Api Tambora, NTB pada tahun 1815

Dilansir dari CNN Indonesia berdasarkan data yang dilaporkan oleh Oregon State University, peristiwa gunung api yang paling mematikan, yang paling luar biasa dahsyatnya dipegang oleh gunung api Tambora yang terletak di pulau Sumbawa tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Letusan gunung Tambora adalah letsan yang mampu mengambil ratusan ribu nyawa. Letusan gunung ini skalanya mencapai 7 VEI (Volcanic Explosivity Index). Skala tersebut ternyata lebih tinggi bahkan 6 kali lipatnya lebih kuat dan membahayakan dari letusan gunung Krakatau. Dentuman letusan gunung ini mampu didengar oleh warga di daerah Maluku, Makassar, Batavia, hingga Sumatera Selatan.

Gunung ini saat meletus menghilangkan ¾ bagiannya sehingga kerajaan-kerajaan yang berada sangat dekat di gunung api Tambora ini hancur dan lenyap. Yang lebih parahnya lagi, akibat dari letusan gunung api Tambora tidak hanya di Indonesia.

Bukan hanya negara Indonesia yang merasakan dampaknya melainkan negara-negara lain juga seperti Eropa dan juga Amerika Utara yang mengalami musim dingin yang lebih panjang dan juga hampir seluruh negara di dunia yang mengalami cuaca ekstrem dan membuat banyak manusia yang kelaaran dan meninggal dunia.  

  • Letusan Gunung Api Krakatau pada tahun 1883

Gunung yang berada di antara pulau Sumatera dan Jawa ini masih aktif bahkan sampai hari ini. Kita tidak pernah bisa tahu dan menebak kapan gunung itu akan memuntahkan lahar nya yang dapat membuat banyak daerah mengalami akibatnya.

Pada tahun 1833 tepatnya tanggal 26-27 April gunung ini meletus dan bunyinya terdengar ke negara-negara tertangga yang berjarak 4.653 KM. Akibat dari peristiwa letusan gunung api Krakatau, kondisi dunia berubah menjadi hitam, gelap karena selama dua hari lamanya abu debu vulkanik itu menutupi atmosfer.

Gunung ini memiliki daya ledak hingga mencapai 30 ribu atom yang setara dengan peristiwa perang dunia ke-2. Pada saat letusannya di tahun 1883 ini juga ledakannya menyebabkan tsunami besar yang memiliki ketinggian hingga 40 meter. 

  • Letusan Gunung Api Gunung Toba

Gunung api yang menjadi sejarah dalam letusan terdahsyatnya di Indonesia adalah Gunung Toba. Gunung Toba merupakan gunung api yang seperti raksasa. Gunung ini adalah gunung aktif dengan kategori yang sangat besar. Gunung ini terletak di provinsi Sumatera Utara.

Gunung Toba pernah meletus sebanyak 3 kali dengan letusan terakhir yang kira-kira telah terjadi sekitar 74.000 tahun silam. Letusan ini yang menghasilkan kaldera di selatan danau toba yang terdiri dari prapat dan posea. Letusan kedua gunung dengan hasil yang sama tetapi kaldera yag terbentuk berada di utara Danau Toba tepatnya di Haranggaol dan Silalahi.

Kemudian letusan ketiga yang bisa dibilang cukup dahsyat bahkan sangat dahsyat disbanding 2 letusan  sebelumnya karena mampu menghasilkan kaldera dan menjadikan danau toba dengan pulau Samosir di tengahnya saat ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn