Ketahui 8 Bentuk Gerakan Magma

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berada di garis “Ring of Fire” menjadikan Indonesia memiliki sangat banyak gunung berapi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk juga gunung api yang berada di tengah lautan. Beberapa tahun belakangan, beberapa gunung berapi di Indonesia mengalami erupsi, erupsi yang terjadi juga dapat memuntahkan magma dari dalam perut bumi.

Magma merupakan batuan cair yang letaknya berada di dalam dapur magma, dapur magma adalah tempat mengumpulnya magma, biasanya disebut juga kamar magma. Dapur magma terdiri dari banyak lapisan magma yang memiliki kerapatan yang berbeda-beda. Magma memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu antara 700-1300 derajat celcius.

Magma memiliki arti yang berbeda dengan lava, lava adalah magma yang sudah mencapai permukaan bumi, mengalir keluar dari permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Lava biasanya berbentuk cair dan akan mengalir seperti sungai, kemudian akan membeku dan menjadi batuan (Lava block).

Lava atau lahar yang mengalir berisi material vulkanik yang biasanya campuran batu, pasir , kerikil. Biasanya aliran lahar akan bertambah kencang ketika curah hujan tinggi. Lahar dingin dapat mpendengalir dengan kecepatan puluhan meter per detik, itulah mengapa ketika gunung baru saja mengalami erupsi, penduduk di sekitar gunung harus mewaspadai aliran lahar tersebut.

Magma terbentuk akibat adanya gerakan pada lempeng litosfer, ada beberapa cara sehingga magma dapat terbentuk, magma yang berada di antara lapisan mantel dan kerak bumi ini aktivitasnya juga dipengaruhi aktivitas geologi yang terjadi pada lapisan mantel bumi yang berada di bawahnya.

Tiga proses berbeda terbentuknya magma tersebut dipengaruhi oleh adanya perbedaan struktur, suhu dan tekanan yang ada di antara lapisan mantel dan kerak bumi. Berikut 3 proses pembentukan magma:

  • Decompression melting, yaitu material di atas mantel bumi yang meleleh karena adanya material panas yang naik dari perut bumi.
  • Transfer panas, yaitu melelehnya kerak bumi yang dingin akibat energi panas magma yang menyebar ke material di sekitarnya.
  • Flux melting, yaitu pelelehan yang terjadi akibat air dan karbondioksida bercampur dengan batuan . Dua senyawa tersebut melelehkan batuan dan menciptakan magma baru.

Dilihat dari material yang membentuknya, magma dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, antar lain magma basa yang mengandung 50% SiO2 dan memiliki suhu 9000-12000 derajat celcius, sifat magma ini mengalir.

Jenis magma yang ke-2 yaitu magma Intermediet memiliki kandungan SiO2 sebanyak 50%-60%, dan yang ke3 adalah magma asam yang memiliki komposisi SiO2 sebanyak 60%-70% dan memiliki suhu 8000 derajat celsius.

Karena magma merupakan material yang berupa material cair atau semi padat, maka sifatnya dinamis atau dapat bergerak. Ada dua bentuk gerakan pada magma, yaitu instrusi dan ekstruksi. Berikut penjelasan lengkap tentang bentuk gerakan magma.

Instrusi Magma

Instrusi magma merupakan gerakan pada magma yang melewati celah atau retakan di lapisan permukaan litosfer, namun magma tersebut tidak mencapai ke permukaan bumi. Instrusi magma terjadi karena adanya peningkatan tekanan dari gas penyusun magma tersebut.

Instrusi magma ada beberapa jenis, antara lain:

  • Penetrasi Dangkal

Penetrasi dangkal atau pelat penetrasi merupakan magma yang mendesak di antara dua laoisan batuan secara horisontal serta sejajar dengan lapisan batu.

  • Lakolit

Lakolit merupakan magma yang sudah menembus lapisan atas bumi dan bentuknya mirip dengan lensa cembung.

  • Korok

Korok atau gang merupakan hasil dari instrusi magma yang menerobos kemudian membeku di antara korok.

  • Diathermis

Diathermis merupakan lubang yang terdapat di antara dapur magma dan kawah gunung berapi, bentuk lubang tersebut silinder dan memanjang.

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan keluarnya magma dari dalam perut bumi ke permukaan bumi, gerakan magma ini terjadi akibat adanya lubang atau retak yang ada di prmukaan bumi dan gerakannya diakibatkan adanya peningkatan komponen gas magma.

Ekstruksi magma ini adalag gerakan magma yang umumnya lebih dikenal dengan proses letusan gunung berapi. Ada beberapa jenis ekstruksi magma, antara lain;

  • Ekstrusi Linier

Ekstrusi linier terjadi akibat magma menyusup melalui retakan yang berkembang menjadi gunung berapi, ekstruksi jenis ini banyak terjadi di wilayah Jawa dan sudah menjadi gunung berapi aktif saat ini.

  • Ekstruksi Areal

Esktruksi areal terjadi pada magma yang letaknya sudah dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma akan meleleh di tempat-tempat pada aera tertentu.

  • Ekstruksi Sentral

Ekstrusi sentral terjadi karena magma keluar melalui saluran magma, kemudian membentuk pegunungan yang terpisah. Contoh gunung yang terbentuk dari gerakan magma jenis ini adalah gunung Krakatau.

  • Berdasarkan Material

Sedangkan berdasarkan material yang dikeluarkannya, ekstruksi magma dikategorikan menjadi 3, antara lain:

  1. Erupsi Eksplosif: Keluarnya magma dengan cara terlontarkan yang juga di dalamnya banyak materi padat.
  2. Erupsi Effusif: Magma yang keluar dengan cara meleleh serta bentuk magmanya merupakan materi cair.
  3. Erupsi Campuran: Magma yang berupa materi padat dan cair yang keluar secara bergantian.
fbWhatsappTwitterLinkedIn