4 Macam Kata Ulang Berdasarkan Bentuknya Disertai dengan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Reduplikasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan kata ulang merupakan salah satu bagian dari pembelajaran Tata Bahasa Indonesia di dalam dunia perkuliahan, terutama jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tidak hanya itu, pembelajaran kata ulang ini juga dipelajari oleh siswa tingkat SD, SMP, dan SMA dalam pembejaran Bahasa Indonesia.

Menurut Yasin dalam penelitian Ririn Harianti Wulandari (2018), kata ulang atau reduplikasi merupakan sebuah pengulangan yang dilakukan pada kata dasar, baik itu kata yang diulang secara keseluruhan (kata yang diulang secara utuh) maupun kata yang diulang sebagian (dwipurna), kata ulang berimbuhan dan kata ulang berubah bunyi.

Dalam PUEBI (2015) menjelaskan ada beberapa jenis bentuk kata ulang atau reduplikasi berdasarkan kata ulang yang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) dan kata ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. Berikut contohnya.

  • Kata ulang yang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-)

Misalnya:

            buku-buku                   mata-mata                   serba-serbi                   mencari-cari

            cumi-cumi                   biri-biri                        lauk-pauk                    porak-poranda

            hati-hati                       kura-kura                     ramah-tamah               berjalan-jalan

            anak-anak                    ubun-ubun                   mondar-mandir           tunggang-langgang

            kuda-kuda                   kupu-kupu                   sayur-mayur                terus-menerus

  • Kata ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama

Misalnya:

            rak buku                      = rak-rak buku

            kereta api cepat           = kereta-kereta api cepat

            surat kabar                   = surat-surat kabar

            kapal barang                = kapal-kapal barang

Selain itu, menurut Ramlan dalam penelitian Romadhan Ridwan (2018), bentuk kata ulang dapat dikelompokkan atas beberapa bagian. Berikut jenis-jenis kata ulang berdasarkan bentuknya.

Kata Ulang Bentuk Keseluruhan

Pengulangan secara keseluruhan merupakan pengulangan kata seluruh bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak tergabung dalam proses pembubuhan afiks.

Contohnya:

Buku         = buku-buku

Sepeda      = sepeda-sepeda

Kata Ulang Bentuk Sebagian

Pengulangan sebagian merupakan kata ulang yang mengulang sebagian bentuk kata dasarnya. Dalam hal ini bentuk kata dasar tidak diulang secara keseluruhan. Untuk itu, dikatakan hampir semua bentuk pengulangan dalam bentuk ini berupa kompleks. 

Yang dikatakan bentuk tunggal adalah kata lelaki yang berasal dari bentuk kata dasar laki, kemudian tetamu yang berasal dari kata dasar tamu, segala-gala yang berasal dari kata dasar segala, beberapa yang berasal dari kata dasar berapa, dan pertama-tama yang berasal dari kata dasar pertama.

Kata Ulang Kombinasi dengan Pembubuhan Afiks

Kata ulang dalam bentuk ini bentuk dasar secara keseluruhan dan berkombinasi dengan pembubuhan afiks artinya pengulangan dalam bentuk tersebut terjadi secara bersamaan untuk mendukung satu fungsi.

Contohnya:

kereta        = kereta-keretaan                                anak     = anak-anakan

rumah        = rumah-rumahan                                hitam   = kehitam-hitaman

Kata Ulang Dengan Perubahan Bunyi

Kata ulang dalam bentuk ini sebenarnya tidak banyak. Di samping kata bolak-balik terdapat juga kata kebalikan, dibalik, sebaliknya, dan membalik. Berdasarkan perbandingan kata tersebut dapat dikatakan bahwa kata bolak-balik dibentuk dari kata dasar balik yang diulang secara keseluruhan dengan bunyi. Yaitu dari /a/ menjadi /o/ dan dari /i/ menjadi /a/.

Contohnya:

Serba         = serba-serbi                                        sayur                = sayur-mayur

Gerak        = gerak-gerik                                       robek               = robek-rabik

Pengelompokan kriteria kata ulang

Tidak hanya itu, dalam penelitian Zamzani (1993), menjelaskan ada beberapa pengelompokkan kriteria pemberian kata ulang di antaranya sebagai berikut.

1. Arah Perulangan

Menurut Parera reduplikasi juga dapat dikelompokkan menggunakan arah pengulangan dalam bentuk dasarnya. Maksudnya, letak bentuk ulangnya tersebut berada setelah bentuk dasar disebut arah belakang atau arah kanan dan dapat digunakan progresif.

Contoh :

  • bermain-main
  • berganti-ganti
  • berpikir-pikir
  • menari-nari
  • meniru-niru dengan bentuk dasarnya bermain

Kata ulang konsekutif. contohnya :

  • berganti
  • berpikir
  • menari
  • meniru.

Kata ulang konsekutif. Sebaliknya, bila bentuk ulangnya berada sebelum bentuk dasarnya maka disebut arah depan atau arah kiri dan dapat digunakan regresif.

Contoh :

  • tolong-menolong
  • tarik-menarik
  • tanam-tanaman
  • tumbuh-tumbuhan
  • iring-iringan

Kata ulang antisipatoris, contoh :

  • menarik
  • tanaman
  • tumbuhan
  • dan iringan.

Hal ini juga berkaitan dengan bentuk seperti kata orang-orang, peraturan-peraturan, dan pelaku-pelaku. Maksudnya, letak bentuk dasarnya di depan amupun di belakang dapat diperdebatkan.

Bila dilakukan konvensi, bentuk kata seperti itu dianggap sebagai bentuk dasarnya lebih dulu muncul baru setelah itu diikuti bentuk perulangannya.

Maksudnya, bentuk tersebut tidak ada pengaruhnya atau berkonsekuensi apapun pada aspek semantik dan fungsi reduplikasi itu sendiri.

2. Bentuk Perulangan

Berdasarkan reduplikasi bentuk perulangan, reduplikasi ini dikategorikan atas tiga bagian yaitu reduplikasi utuh, reduplikasi parsial, dan reduplikasi variasi.

  • Reduplikasi utuh adalah reduplikasi apabila bentuk perulangannya sama dengan bentuk kata dasarnya. Misalnya:
    • pelaku-pelaku
    • orang-orang
    • sehat-seha
  • Reduplikasi parsial merupakan reduplikasi apabila bentuk perulangannya sebagian dari bentuk kata dasarnya. Misalnya :
    • tarik-menarik
    • bermain-main
    • tumbuh-tumbuhan dan lainnya.
  • Reduplikasi dalam bentuk variasi merupakan reduplikasi apabila bentuk perulangannya mengalami perubahan bunyi atau fonem baik itu bunyi vokal dan konsonan dari bentuk dasarnya. Misalnya,
    • warna-warni
    • serba-serbi
    • bolak-balik. 

3. Bentuk Dasar

Bentuk dasar adalah bentuk dalam segi apapun yang menjadi dasar pembentukan sebuah bentuk lingual melalui suatu proses morfologis.  Itulah sebabnya harus ada perbedaan yang menentukan istilah akar yang sering berimpit dengan asal dan pangkal.

Namun, tidak semua istilah tersebut dipergunakan di dalam setiap buku. Bentuk asal tersebut diartikan sebagai bentuk bahasa yang belum pernah mengalami proses morfologis apapun dan dibedakan dalam penggunaan istilah dasarnya. Contohnya :

  • pergi
  • gara-gara
  • nasi
  • pertama
  • kura-kura

Kata ulang jenis ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu bentuk dasar asal dan bentuk dasar turunan atau jadian.

  • Kata ulang bentuk dasar asal disebut reduplikasi bentuk asal. Misalnya :
    • bolak-balik
    • tetamu
    • pipa-pipa (yang merupakan bentuk asal).
  • Kata ulang bentuk turunan atau jadian disebut kata ulang turunan. Contohnya :
    • memukul-mukul
    • pukul-memukul
    • minum-minuman
    • berjalan-jalan

Jenis kata ulang ini merupakan bentuk dasarnya selalu dalam bentuk polimorfemik, sedangkan golongan pertama bentuk dasarnya selalu dalam bentuk monomorfemik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn