Majas Alegori: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Majas atau biasa dikenal juga sebagai gaya bahasa dalam penggunaannya tidak dapat dilepaskan dari cara penulisannya. Bahkan majas sendiri dikelompokkan menjadi empat jenis kelompok besar antara lain majas perbandingan, majas sindiran, majas pertentangan, dan majas penegasan.

Dari setiap majas tersebut terdapat beberapa majas yang telah dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti contoh majas apofasis yang masuk ke dalam golongan majas penegasan. Contoh lain yakni majas innuendo yang tergolong sebagai majas sindiran.

Pada penjelasan kali ini akan dibahas sebuah majas perbandingan yakni majas alegori. Penggunaan dari majas alegori sendiri banyak ditemukan dalam karya tulis berupa novel atau cerpen. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai majas alegori.

Pengertian Majas Alegori

Secara etimologis, kata alegori berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni “allegorein” yang mempunyai arti bicara sebaliknya.

Majas alegori adalah salah satu majas perbandingan yang menjelaskan suatu hal secara tidak langsung melalui sebuah kiasan ataupun penggambaran yang berhubungan atau saling bertautan menjadi sebuah kesatuan yang utuh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alegori diartikan sebagai cerita yang digunakan untuk melambangkan ibarat atau kias dari perikehidupan manusia yang sebenarnya, dalam mendidik mengenai moral ataupun menerangkan sesuatu.

Pengertian lain mengenai majas alegori yakni sebuah majas yang menyatakan hal atau suatu kejadian menggunakan cara lain melalui penggambaran atau kiasan. Dengan kata lain ada suatu objek atau kondisi membandingkan dengan kiasan tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik sejenis.

Majas alegori merujuk pada penggunaan kata yang bersifat retorika. Selain ditemukan dalam tulisan non fiksi seperti cerpen dan novel, majas alegori juga banyak ditemukan pada beberapa karangan lain seperti syair, Al-Qur’an dan hadist.

Ciri-Ciri Majas Alegori

Majas alegori memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan majas lainnya, antara lain:

  • Majas alegori umumnya kalimat merujuk pada penggunaan retorika yakni keterampilan berbahasa secara efektif.
  • Bentuk umum majas ini selalu mengandung kiasan atau penggambaran.
  • Disusun pada sebuah cerita atau uraian tertentu yang lebih kompleks dibandingkan dengan majas simile.

Dalam membuat majas alegori pada dasaranya tidak berbeda jauh dengan membuat majas perbandingan pada umumnya. Dibutuhkan sebuah keterampilan bahasa yang efektif namun mengandung makna atau kiasan. Sehingga nantinya dapat tersusun menjadi sebuah cerita yang lebih kompleks.

Contoh Majas Alegori

  • Ilmu pengetahuan ibarat cahaya yang menerangi kehidupan manusia di dunia.
  • Sosok ibu itu bagaikan malaikat yang bagi anak-anaknya. Ia memberikan kasih sayang dengan tulus dan penuh cinta.
  • Planet Bumi ini layaknya rumah yang harus kita rawat, jika tidak dapat menimbulkan kerusakan yang amat besar.
  • Dunia ini diibaratkan panggung sandiwara, setiap orang menjalankan perannya masing-masing.
  • Hidup itu bagaikan sungai yang mengalir, pasti akan ada rintangan seperti gelombang, bebatuan, arus yang kencang, kedalaman yang sulit ditebak, dan hingga pada akhirnya berhenti saat bertemu dengan laut.
  • Kebohongan diumpamakan sebagai memakan coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan diikuti dengan kebohongan lainnya.
  • Mereka berdua akan mendayung bahtera rumah tangganya sendiri. Suami harus dapat menjadi nahkoda yang pandai mempertahankan kapal, sedangkan istri harus bisa menjadi juru mudi. Perjalanan tentu tidak akan mudah, di tengah laut tentu akan berhadapan dengan ombak dan badai.
  • Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan menghilang, tetapi jika digenggam terlalu erat maka akan terdesak keluar melalui celah jari dan akhirnya juga menghilang.
  • Seorang anak yang baru lahir ibaratkan seperti kertas putih kosong. Sangat putih dan tidak ada noda setitikpun. Oleh karena itu, harus dijaga dengan begitu hati-hati. Torehkan mereka dengan tinta emas di setiap lembarnya dan warnai ia dengan warna-wanra indah.
  • Waktu itu ibarat pedang yang tajam. Apabila seseorang dapat memainkannya dengan lihay dan teliti, maka akan sangat berguna. Namum bagi orang yang ceroboh tentu akan menjadi sebuah musibah.
  • Kegagalan seperti sebuah batu besar untuk kita lewati yang dengan batu tersebut kita akan mampu melompat lebih tinggi dari saat sebelum kita menemui batu tersebut.
  • Memegang prinsip dan komitmen ibarat menggenggam bara api yang sedang menyala.

Contoh Majas Alegori dalam Sebuah Puisi

Hidup Akan Terus Berjalan

Mengapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
Mengapa harus air mata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
Di sana masih banyak yang lebih menderita darimu
Lihat mereka,
Pikirkanlah, sebelum kamu bersedih

Selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan

fbWhatsappTwitterLinkedIn