Manajemen Konstruksi: Pengertian – Peran dan Tahapannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai suatu ilmu yang mempelajari beberapa aspek pada bidang konstruksi yaitu manajemen konstruksi. Materi ini akan kita mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, peran, tugas, tipe dan tahapan di dalam melakukan manajemen konstruksi.

Pengertian Manajemen Konstruksi

Manjemen konstruksi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan mengenai beberapa aspek pada industri konstruksi. Manajemen konstruksi ini berbeda dengan manajemen proyek.

Manajemen konstruksi adalah proses mengatur dan mengelola suatu pekerjaan yaitu pembangunan agar mendapatkan hasil atau tujuan yangs sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan atau ditetapkan sebelumnya.

Tujuan Manajemen Konstruksi

  • Pengelolaan Waktu
    Pengelolaan waktu yang baik juga merupakan hal yang sangat penting di dalam melaksanakan proyek. Di dalam pengelolaan waktu terdapat pengaturan bagaimana alur pada saat bekerja, komunikasi diantara para pekerja dan pelaksanaan yang terjadwal akan membuat proses bekerja sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
  • Pengelolaan Biaya
    Tujuan manajemen konstruksi selanjutnya yaitu mengatur biaya agar menjadi hemat dan tepat sasarana. Dengan menggunakan sistem manajemen konstruksi yang baik, maka pengelolaa biaya proyek dapat sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya.
  • Pengelolaan Risiko
    Dengan adanya atau melakukan manajemen konstruksi bertujuan agar proyek terhindar dari segala risiko. Jikalau ada, manajemen konstruksi bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, memperkirakan dan mencegah timbulnya risiko.
  • Pengelolaan Kualitas
    Sistem manajemen konstruksi memiliki tujuan agar kualitas para pekerja yang melaksanakan atau membangun proyek yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah ditetapkan di awal.
  • Pengelolaan SDM
    Memanjemen sumber daya manusia juga berkaitan dengan mengarahkan para tenaga kerja selama proses pembangunan atau proyek berjalan.

Fungsi Manajemen Konstruksi

  • Perencanaan
    Dari segi perencanaan, manajemen konstruksi memiliki fungsi di dalam menentukan proyek pembangunan seperti apa yang dikerjakan, kapan serta bagaimana caranya.
  • Pengorganisasian
    Di dalam segi pengorganisasian ini, manajemen konstruksi memiliki fungsi untuk membentuk suatu organisasi di dalam melaksanakan proyek. Manajer memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa anggota ke dalam suatu divisi.
  • Pengarahan
    Manajemen konstruksi berfungsi sebagai pengarahan misalnya melakukan pengarahan, pembimbingan agar tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.
  • Pengendalian
    Manajemen konstruksi di satu sisi melakukan pengawasan juga melakukan evaluasi jika nantinya terjadi kesalahan atau penyimpangan selama proyek berlangsung. Maka dari itu, seorang manajer melakukan pencegahan dan antisipasi.

Manfaat Manajemen Konstruksi

Manfaat dari manajemen konstruksi dapat dilihat dari beberapa aspek atau segi, diantaranya dari segi waktu, segi biaya proyek, segi kualitas dan segi program pemerintah. Berikut ini penjelasan beberapa manfaat dari manajemen konstruksi dilihat dari berbagai aspek atau segi yaitu:

  • Segi Waktu
    • Waktu yang digunakan untuk perencanaan bisa lebih panjang.
    • Persiapan peralatan dan material impor dapat diukur secara dini agar kemungkinan terlambatnya lebih kecil. Dengan menggunakan sistem fast track tidak perlu menunggu perencanaan selesai semuanya.
  • Segi Biaya Proyek
    • Biaya proyek dapat dengan mudah dihemat daripada menggunakan sistem tradisional.
    • Biaya proyek dapat dicapai dikarenakan tim manajemen konstruksi sudah memberikan partisipasi di tahap awal perencanaan.
  • Segi Kualitas
    • Mutu atau kualitas yang lebih terjamin, dikarenakan manajemen konstruksi ikut dalam membantu kontraktor melaksanakan, mengimplementasikan dan pengecekan.
    • Kualitas dan kemampuan dari kontraktor lebih dengan mudah terseleksi oleh si pemilik proyek.
    • Kesempatan untuk melakukan penyempurnaan relatif lebih banyak.
  • Segi Program Pemerintah
    • Pemilik proyek tidak perlu bersusah payah mengeluarkan banyak pegawai atau staf.
    • Pemerataan kesempatan bekerja dengan paket paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat dengan mudah di realisir.

Peran Manajemen Konstruksi

  • Agency Construction Management (ACM)
    Adanya manajer konstruksi akan berperan sebagai koordinator penghubung diantara perancangan dengan pelaksanaan dan antar kontraktor. Manajer konstruksi memiliki suatu kewajiban untuk membuat kontrak dengan para kontraktor.
  • Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
    Dalam hal ini kontraktor biasanya diperankan oleh manajemen kontraktor. Hal ini bertujuan agar menghindari konflik dikarenakan perbedaan tujuan dari pihak kontraktor dan manajemen.
  • Owner Constuction Management (OCM)
    Di dalam manajemen konstruksi yang profesional akan dikembangkan oleh si pemilik perusahaan. Pihak manajemen akan bertanggung jawab kepada manajemen proyek.
  • Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)
    GMPCM bertanggung jawab kepada pemilik yang terkait dengan waktu, mutu dan biaya serta tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Di dalam peran ini manajer bertindak sebagai pemberi kerja kepada kontraktor.

Tugas Manajemen Konstruksi

  • Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sudah sesuai dengan metode yang benar atau tidak.
  • Manajemen konstruksi dapat menegur dan menghentikan pekerjaan jika tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui di awal.
  • Meminta laporan mengenai progres dan penjelasan pada setiap item dari kontraktor secara tertulis.
  • Manajemen konstruksi berhubungan langsung dengan pemiliki di dalam menyampaikan segala sesuatu mengenai proyek.
  • Mengadakan rapat rutin baik itu mingguan atau bulanan dengan mengundang beberapa orang seperti wakil owner, kontraktor dan konsultan perencana.
  • Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor di dalam aspek waktu dan kualitas.
  • Mengesahkan jika adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor.
  • Memeriksa gambar dari kontraktor sebelum pekerjaan proyek dimulai.
  • Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan apakah memenuhi syarat syarat.
  • Memberikan site instruction secara tertulis jika ada pekerjaan yang harus dikerjakan, tapi tidak ada di kontrak.

Tipe Manajemen Konstruksi

  • Manjemen konstruksi konvensional yaitu tanpa adanya fast track.
  • Manajemen konstruksi semi konfensional yaitu tanpa adanya fast track.
  • Manejemen konstruksi semi murni yaitu tanpa fast track.
  • Manajemen konstruksi murni yaitu dengan fast track.

Tahapan Manajemen Konstruksi

Ada 2 tahapan di dalam melaksanakan manajemen konstruksi yaitu tahap pengembangan konsep dan tahap perencanaan. Berikut ini penjelasan dari kedua tahapan tersebut yaitu:

Pengembangan Konsep

  • Mengembangkan sasaran proyek.
  • Melakukan identifikasi mengenai batasan yang utama.
  • Membuat TOR dan organizing.
  • Sasarana prinsip konsep desain kepada konsultan perencanaan.
  • Tahap pekerjaan.
  • Master, coordinating schedule.
  • Membuat perkiraan biaya awal.
  • Cash flow.

Perencanaan

  • Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan di dalam penyelidikan tanah.
  • Menyusun jadwal review dan juga lelang.
  • Melakukan review.
  • Membuat RKS.
  • Membuat RAB pada setiap paket pekerjaan.
  • Membuat rekomendasi yang meliputi aspek kualitas, aspek biaya, aspek waktu dan aspek material.
  • Mengurus beberapa perijinan yang diperlukan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn