Ras Negroid: Sejarah, Ciri, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Konsep ilmiah tradisional tentang ras mengacu pada homogenitas biologis seperti yang didefinisikan oleh beberapa ciri fenotip. Ciri fenotip meliputi fisik atau biologis dan susunan genetik. Terdapat konsep ras dan etnis dalam literatur biologi yang pertama kali dikenalkan oleh Buffon pada tahun 1749. Konsep tersebut digunakan untuk tujuan epidemiologis, klinis dan perencanaan.

Dari berbagai ras di dunia, ras Negroid persebarannya terdapat di Indonesia. Khususnya salah satu sub-ras dari ras Negroid yaitu Melanosoid yang tersebar di wilayah Papua.

Apa itu Ras Negroid?

Istilah Negro dalam bahasa Spanyol berarti warna hitam. Istilah Negro secara luas digunakan sebagai bentuk singkat dari klasifikasi ras Negroid untuk menggambarkan orang-orang dari keturunan Afrika sub-Sahara.

Dalam bahasa Yunani, kata Negro juga berarti hitam dan kata “id” berarti penampilan. Sementara Negro dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang (bangsa) berkulit hitam yang berasal dari Afrika.

Saat ini penggunaan istilah Negro hanya diterima jika digunakan oleh orang Afrika asli, atau dalam konten sejarah serta penggunaan nama untuk organisasi.

Ras Negroid yaitu istilah yang pernah dipakai untuk menunjukkan fenotipe umum dari sebagian besar penghuni benua Afrika serta turunnya, seperti di sebelah selatan gurun sahara. Keturunan ras Negroid banyak mendiami wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Timur Tengah.

Ras Negroid terbagi menjadi beberapa jenis yaitu African Negroid, Melanesoid, Australoid. Ketiga sub ras tersebut memilik persebaran dan jumlah yang signifikan dibanding sub-ras lainnya seperti sub-ras Khoikhoi dan Negrito.

Sejarah Ras Negroid

Asal manusia modern di dunia berasal dari Afrika yang kemudian menyebar ke seluruh dunia dan berkembang menjadi kelompok ras-ras dan etnik di berbagai wilayah. Teori ini dikembangkan oleh Stringer dan Brauer yang dikenal dengan Teori Out of Afrika. Dalam pendapat lain, dikatakan bahwa manusia modern tidak hanya dari Afrika namun juga Eropa dan Asia sebagai sumber dari populasi manusia.

Keberadaan ras Negroid diyakini sudah ada sejak 60.000 tahun sebelum Masehi atau disebut zaman Holosen. Keberadaan mereka sudah ada sebelum orang-orang dari ras Mongoloid membangun kebudayaan di Asia Tenggara.

Dari Afrika ras Negroid menyebrangi Samudra Hindia dan bertempat di Semenanjung Malaya, Kepulauan Filipina, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Australia dan kepulaun-kepulauan di Pasifik.

Perjalanan dan perubahan yang dialami ras Negroid turut mengubah susunan genetika sehingga menghasilkan klasifikasi sub-ras. Sub-ras negroid menghasilkan 3 sub-ras yang berjumlah besar, yaitu:

Terdapat dua sub-ras dari ras Negroid yaitu ras Khoikhoi dan Negrito namun memiliki jumlah yang tidak terlalu banyak.

Ciri-ciri Ras Negroid

Ras Negroid tersebar di kawasan benua Afrika. Dari asal kata negro yang berarti hitam, ciri utama ras Negroid dilihat dari fenotip fisik khususnya warna kulit. Selain warna kulit, terdapat ciri khas lain dari ras Negroid yang membedakannya dengan ras lain. Berikut ciri-ciri ras Negroid:

  • Memiliki kulit hitam
  • Rambut keriting dan kasar
  • Rongga hidung luas dan bulat
  • Tidak memiliki bendungan atau sengau hidung
  • Wajah yang menonjol di bagian rahang dan mulut (prognathisme)
  • Bentuk orbit mata persegi atau persegi panjang
  • Memiliki gigi besar dan kuat
  • Bibir tebal

Persebaran Ras Negroid

Populasi ras Negroid seperti yang telah disebutkan sebelumnya, paling banyak mendiami wilayah Afrika, sebelah selatan gurun Sahara. Dalam perkembangannya, ras Negroid menyebar ke berbagai wilayah di dunia dan berkembang menjadi sub-ras tertentu.

Setelah bermigrasi ke berbagai wilayah, banyak ditemukan keturunan ras Negroid di berbagai wilayah negara. Ras Negroid mendiami beberapa daerah seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan wilayah Timur Tengah.

Sub-ras dari ras Negroid yaitu Negroid Afrika banyak mendiami seluruh wilayah Afrika mulai dari Afrika Utara hingga wilayah Afrika Selatan. Keturunan sub-ras African Negroid yang berada di wilayah Afrika Selatan juga telah bercampur dengan sub-ras Khoikhoi.

Sub-ras Melanesoid tersebar di Papua, Papua Nugini, New Caledonia dan beberapa daerah lainnya. Sub-ras ini banyak mendiami provinsi Papua dan Papua Barat yang menjadi daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.

Sementara Australoid tersebar di Australia dan Selandia Baru. Suku Indian merupakan bagian dari ras Australoid.

Contoh Suku Ras Negroid

Ras Negroid terbagi dalam beberapa jenis sub ras yaitu Negroid Afrika atau African Negroid, Melasonoid atau Melanesian dan Australoid. Dalam sub ras tersebut terdapat beberapa suku-suku didalamnya.

Berikut ini merupakan contoh dari suku-suku yang menjadi bagian dari sub ras Negroid Afrika atau African Negroid:

  • Suku Zulu (tersebar di Afrika Selatan)
  • Suku Xhosa (tersebar di Eastern dan Western Cape, Afrika Selatan)
  • Suku Sotho (tersebar di Afrika Selatan)
  • Suku Tswana (tersebar di Afrika Selatan Botswana dan Namibia)
  • Suku Pedi (tersebar di Afrika Selatan dan Botswana)
  • Suku Veda

Klasifikasi ras Negroid saat ini tidak lagi digunakan atau tidak secara luas diterima. Luigi Cavalli-Sforza berpendapat bahwa klasifikasi ras kurang bermanfaat dan lebih menyebut manusia modern (homo sapiens) secara umum. Istilah ras Negroid saat ini masih dipakai untuk kepentingan konten sejarah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn