Daftar isi
Ada banyak jenis kata-kata dalam Bahasa Arab, ada kata sifat, kata kerja, dan kata hubung.
Sebelum mengalami perubahan kata kerja berdasarkan waktu dan pelaku (dhomir), maka kata kerja tersebut memiliki kata dasar. Kata dasar itu disebut Masdar.
Bagaimana suatu kata dapat disebut Masdar? Apa saja jenis-jenis Masdar? Apakah masing-masing jenis Masdar memiliki fungsi yang jelas?. Berikut pembahasannya.
Masdar bisa dikatakan sebagai kata dasar dari kata kerja (fi’il) yang terdiri dari fiil madhi, mudhari, amar.
Wujud dari Masdar ini biasanya dapat dikatakan isim karena masdar tidak menunjukkan waktu, hanya menyebut suatu perbuatan.
Biasanya posisi Masdar adalah sebagai nashob (objek). Jika Masdar mengalami perubahan, maka Masdar bisa menjadi fi’il.
Agar lebih paham, contoh Masdar dalam Bahasa Indonesia adalah ‘pemberian’ atau ‘peperangan’ dengan kata kerjanya ‘memberi’ atau ‘berperang’. Simpelnya, seperti kata kerja yang dijadikan kata benda.
Salah satu fungsi mashdar dalam Bahasa Arab adalah sebagai penjelas asal kata.
Untuk meminimalisir salah makna dalam mufradat, maka contoh kasusnya adalah sebagai berikut.
Dalam Bahasa Arab, ada istilah ‘tashrifan fi’il’ atau ‘tashrifan istilaahi’ yang bermakna urutan istilah.
Tashrifan istilaahi ini biasanya banyak diucapkan oleh Ustadz dalam ceramahnya saat menjelaskan definisi suatu kata.
Misalnya ucapan seperti ini: “Kata ‘dhorobu’ berasal dari kata ضرب, ىضرب, ضربا (dharabu- yadhribu- dharabaa) yang artinya ‘menyerang’”.
Urutan dari tiga jenis kata yang disebutkan ustadz tersebut adalah: fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan Masdar/ isim Masdar.
Isim Masdar atau kata dasar dari dharabu adalah ‘dharabaa’. Isim ini merupakan isim yang ada dalam bahasa Arab selain mudzakkar dan muannats.
Dengan diketahuinya Masdar maka salah paham terhadap suatu kata dapat diminimalisir.
Adapun fungsi khusus kata Masdar tersebut dalam suatu struktur kalimat adalah sebagai pengganti fi’il. Biasanya Masdar pengganti fi’il akan ditambahkan kata ان , ما (an/ maa).
Bagi yang ditambahi kata ‘an’, maka Masdar ini akan memiliki makna waktu lampau atau masa depan. Bagi yang ditambahi kata ‘maa’, akan memiliki makna waktu saat ini.
Untuk membedakan Masdar dengan komponen kalimat lainnya, kadang kala Masdar disandingkan dengan beberapa harf (huruf) sebagai berikut.
Ada tiga jenis Masdar dalam Bahasa Arab. Berikut penjelasannya.
Masdar mudhaf biasanya adalah Masdar yang bertujuan menggambarkan suatu perbuatan dan bisa ditempeli ان atau ما pada bagian awalnya. Tergantung pada zona waktu yang diinginkan.
Jika ingin membahas lampau maka letakkan ‘an’, dan jika mau membahas masa kini, tambahkan ‘maa’. Contohnya seperti di bawah ini.
Bahasa Arab | Cara Baca | Arti dalam Bahasa Indonesia |
يسرني أداؤك الواجب | Yasurunii adaa’ukal waajiba | Pelaksanaan kewajibanmu membuatku gembira |
يسرني أن تؤدي الواجب | Yasurunii an tu’aadiy al-waajiba | Pelaksanaan kewajibanmu (di masa lampau) membuatku gembira |
يسرني ما تؤدي الواجب | Yasurunii maa tu’aadiy al-waajiba | Pelaksanaan kewajibanmu (saat ini) membuatku gembira |
احترام الوالدين هو ممارسة مجيدة جدا | Ahtaraam alwalidayni huwa mamaarasah majiiidah jadaa | Menghormati orangtua itu adalah amalan yang sangat mulia |
Masdar manwun adalah Masdar yang di bagian akhir katanya menggunakan tanwin.
Masdar ini lebih jarang dipakai ketimbang Masdar mudhaf. Masdar ini jauh lebih mendekati fi’ilnya. Berikut beberapa contohnya.
Bahasa Arab | Cara Baca | Arti dalam Bahasa Indonesia |
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ | Au ith’aamun fii yaumin zii masghobah | Atau memberi makan pada hari kelaparan… (Al Balad: 14) |
Masdar dengan alif lam ini adalah yang paling tidak umum digunakan. Kata Masdar ini akan didahului oleh alif lam. Contohnya dapat dilihat dalam kalimat berikut.
Bahasa Arab | Cara Baca | Arti dalam Bahasa Indonesia |
المجدُّ سريعُ الإنجاز أعمالَه | Al majidu sarii’ul injaazi a’maalahu | Seseorang yang giat dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat cepat. |
Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan Masdar dalam kalimat.
Bahasa Arab | Cara Baca | Arti dalam Bahasa Indonesia |
بذلُ المال في الخير نفع لصاحبه | Badzlul maali fil khoiri naf’un li shoohibihii | Mendermakan harta di dalam kebaikan akan bermanfaat bagi pemilik harta tersebut. |
إكرام الضيف من آداب الإسلام | Ikroomudh-dhoifi min aadaabil-islaami | Menghormati tamu termasuk dari adab-adab dalam Islam |
تعطي أفضل من قبول | Ta’thoyi afdholun min qabuulin | Memberi lebih baik daripada menerima |
احترام الوالدين هو ممارسة مجيدة جدا | Ahtaraam alwalidayni huwa mamaarasah majiiidah jadaa | Menghormati orangtua itu adalah amalan yang sangat mulia |
ن وضع مصالح الآخرين سوف يبدد الطبيعة الأنانية. | Na wadha’ mashaalaha alakhriin sawfa yabdid ath-thabii’ah al anaanayhi | Mendahulukan kepentingan orang lain akan menghilangkan sifat egois. |
إن أخذ حقوق الأيتام ليس عملاً صالحاً. | An akhdza haquuqalyataama laysa ‘amalan shaalihan | Mengambil hak anak yatim bukanlah perbuatan baik. |
الاعتراف بالمشكلة هو الخطوة الأولى في حل المشكلة | Ala’taraafa baa’masyakalah huwa alkhathuuhal awalaa fii hal amsyakalah | Mengakui adanya masalah adalah langkah pertama dalam menyelesaikan masalah |
أكره أخاك هو نفس الكراهية نفسك | Akrah akhaaka huwa nafsil karaahiiha nafsaka | Membenci saudaramu sama saja dengan membenci dirimu sendiri |
فعل الخير هو أحد السبل للحد من التوتر. | Fa’al alkhayri huwa ahadassabalal lahad minattuutar | Melakukan kebaikan adalah salah satu cara mengurangi stress. |
تسليم الضيف إلى مقدمة الباب هو أدب مجيد | Tasliim addhayfa ilaa maqdamah albaaba huwa adba majiida | Mengantarkan tamu hingga ke depan pintu adalah adab yang mulia |