Daftar isi
Pembelajaran merupakan hal yang penting bagi setiap peserta didik. Dalam proses pembelajaran, diperlukan interaksi dan komunikasi antara pengajar dengan peserta didik. Untuk dapat melaksanakan proses belajar yang efektif, diperlukan pula media belajar yang tepat.
Terdapat berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Semua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan adalah media pembelajaran berbasis lingkungan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
Apa itu Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan?
Media sendiri diartikan sebagai sarana penyalur pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar yang disampaikan oleh sumber pesan (misalnya guru) kepada sasaran atau penerima pesan (seperti murid atau siswa).
Kemudian, menurut Surayya (2012), media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar sekaligus berfungsi untuk memperjelas makna dari informasi yang disampaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan lingkungan dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan seluruh benda serta keadaan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia.
Dengan demikian, secara keseluruhan media pembelajaran berbasis lingkungan adalah proses belajar yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga siswa dapat memiliki motivasi, aktif, kreatif, inovatif, mandiri, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, media pembelajaran berbasis lingkungan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memberikan informasi atau ilmu pengetahuan sehingga dapat merangsang terjadinya proses belajar menggunakan fenomena di alam sebagai sumber belajarnya.
Ciri-ciri Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Terdapat beberapa ciri atau karakteristik dari pembelajaran berbasis lingkungan, berikut di antaranya:
- Proses pembelajaran dilakukan dengan praktik secara langsung.
- Cenderung tidak terlalu dikondisikan atau diatur dengan sistem tertentu dan lebih kepada proses yang alami.
- Sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual atau contextual learning.
- Digunakan dalam rangka interaksi antara guru dengan peserta didik beserta lingkungannya.
- Peserta didik dituntut untuk aktif, tidak hanya mengandalkan paparan dari guru saja.
Tujuan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Menurut Lestari, Ariani, dan Ashadi (2014), terdapat beberapa tujuan pembelajaran, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat dan motivasi siswa untuk belajar.
- Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu pada siswa di bidang teknologi.
- Menciptakan situasi belajar yang lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa.
- Mewujudkan situasi belajar yang lebih efektif.
Sedangkan menurut Erviana (2015), tujuan dari pembelajaran berbasis lingkungan, yaitu:
- Membuat proses belajar menjadi lebih nyata dan faktual.
- Menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik.
- Meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Mengajarkan siswa untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Manfaat Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Erviana (2015) menyampaikan beberapa keuntungan dari penggunaan media pembelajaran berbasis lingkungan, di antaranya sebagai berikut:
- Lebih menghemat biaya sebab memanfaatkan benda-benda yang sudah ada di lingkungan sekitar.
- Memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa sehingga pelajaran lebih konkrit dan tidak sekadar secara verbal saja.
- Benda-benda yang digunakan memang berasal dari lingkungan siswa sehingga akan lebih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
- Ilmu yang didapat oleh siswa lebih aplikatif sebab mereka secara langsung mempraktikkan sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
- Siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi, atau peristiwa sesungguhnya secara alami.
- Media ini lebih komunikatif dan mudah diterima oleh siswa karena sesuai dengan karakteristik mereka, bukan media yang didesain dengan cara umumnya.
Contoh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Contoh penerapannya dilakukan oleh Erviana (2015) sebagai bagian dari penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Media Pembelajaran berbasis Lingkungan sebagai Sarana Praktikum IPA untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa di SMP-IT Ar Rahman Pacitan.
Materi dalam pembelajaran ini adalah terkait larutan asam, basa, dan garam. Proses belajarnya dilakukan dengan menggunakan bahan yang sering ditemukan oleh siswa, seperti produk rumah tangga, contohnya sabun pembersih dan pewangi pakaian, pewarna makanan, penyedap rasa, dan sebagainya. Kemudian diuji menggunakan alat dan indikator yang tepat.
Hasilnya, sebanyak 21 siswa dari total 30 siswa memperoleh nilai ulangan di atasi 75 atau di atas batas tuntas. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis lingkungan terbukti dapat menjadi cara untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai suatu materi.
Kesimpulan Pembahasan
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, tujuan, manfaat, dan contoh penerapan media pembelajaran berbasis lingkungan. Kesimpulannya, media pembelajaran berbasis lingkungan adalah alat atau segala hal di lingkungan yang dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa dan digunakan sebagai proses belajar.
Ciri umum dari media ini adalah sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual. Kemudain tujuan dari media ini adalah memberi pengalaman belajar yang bervariasi, membuat belajar menjadi lebih nyata, meningkatkan kemampuan di bidang tertentu, serta meningkatkan motivasi belajar.
Media ini juga memiliki berbagai manfaat, seperti ilmu yang didapatkan lebih mudah dipraktikan secara langsung. Contoh penerapan metode ini, pada penelitian Erviana (2015) yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis lingkungan pada tingkat pemahaman konsep siswa terkait mata pelajaran IPA