10 Negara dengan LGBT Terbanyak

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Banyak negara yang menentang keberadaan LGBT. Hal ini dikarenakan LGBT melanggar norma dan juga perintah semua agama. Namun, keberadaan LGBT semakin hari semakin mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan saat ini semakin banyak negara yang menyatakan bahwa mereka melegalkan keberadaan LGBT. Rata-rata negara negara tersebut melegalkan LGBT berasal dari benua Amerika dan juga Eropa.

Negara dengan LGBT terbanyak

Tidak heran jika di negara-negara tersebut keberadaan LGBT semakin banyak. Bahkan terdapat negara yang memiliki jumlah LGBT separuh dari populasi negaranya. Keberadaan LGBT di negara tersebut diakui dengan dilegalkannya pernikahan sesama jenis dan juga sejumlah hak yang diterima.

Namun, upaya pelegalan ini menuai banyak kontroversi sehingga menjadi tantangan tersendiri. Pada akhirnya LGBT dapat dilegalkan. Mereka diperlakukan sama seperti pasangan umum lainnya. Bahkan tidak ada yang memandang negatif terhadap pasangan LGBT.

Berikut ini beberapa negara dengan jumlah LGBT terbanyak.

1. Argentina

Argentina termasuk negara yang menerima kehadiran LGBT, sehingga jumlah LGBT di negara ini terus bertambah. Bahkan negara ini memberikan perlakuan yang sama baik transgender dan interseks. Pada tahun 2010, Argentina menjadi negara yang melegalkan perkawinan sesama jenis.

Bahkan negara ini merupakan negara pertama di Amerika Latin yang melegalkan keberadaaan LGBT. Dari sinilah bermula Argentina menjadi negara yang ramah pada LGBT. Tidak hanya melegalkan perkawinan sesama jenis, negara ini juga pasangan LGBT untuk mengadopsi anak.

Begitupun untuk pasangan lesbian yang diberikan akses untuk perawatan fertilisasi in Vitro atau IVF. Para narapidana di Argentina juga diberikan izin untuk dikunjungi meskipun mereka seorang gay. Hukum ini tidak hanya berlaku bagi warga Argentina saja.

Pasangan turis dan warga lokal sesama jenis juga diizinkan untuk menikah di Argentina. Hanya saja, status pernikahan mereka tidak resmi atau tidak diakui negara.

2. Kanada

Kanada termasuk salah satu negara yang memiliki banyak transgender. Hal ini dikarenakan negara ini memiliki kebijakan liberal sehingga membebaskan warganya untuk melakukan apapun selama tidak melanggar aturan negara.

Kebebasan komunitas LGBT di Kanada telah ada sejak tahun 1982 dengan dikeluarkannya piagam hak dan kebebasan Kanada. Kemudian, pada tahun 2005 pernikahan sesama jenis untuk pertama kalinya dilegalkan di negara ini.

Meskipun begitu sebelum tahun ini sudah ada pernikahan sesama jenis di Toronto pada tahum 2001. Sama seperti halnya Argentina, pasangan sesama jenis juga diberikan kebebasan untuk mengadopsi anak bahkan diberikan akses ke surrogacy altruistik.

Komunitas LGBT di Kanada akan mendapatkan perlakuan sama dengan manusia lain seperti mendapatkan manfaat sosial yang sama termasuk tunjangan hari tua, dana pensiun hingga perlindungan kebangkrutan. Tanpa perlu melakukan operasi, orang-orang transgender dapat mengubah nama serta jenis kelaminnya secara sah.

Pada tahun 2017, orang-orang dengan identitas gender non buner dapat mencantumkan informasi tersebut di paspor miliknya. Berdasarkan hasil survei, sekitar 80 persen masyarakat Kanada menerima adanya homoseksualitas. Selain itu, mereka juga setuju pasangan sesama jenis memiliki hak yang sama sebagai orang tua.

3. Belanda

Belanda termasuk negara dengan jumlah transgender terbanyak. Tidak hanya itu, bahkan negara kincir angin menjadi pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Belanda memberikan kebebasan untuk mengubah jenis kelaminnya. Para transgender dapat menganilisis dirinya sendiri tanpa ada surat keterangan dari dokter.

Mereka pun diberikan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pajak serta hak waris. Jumlah LGBT yang banyak di negara ini karena penerimaan warga terhadap komunitas ini. Sekitar 74 persen dari total populasi, warga negara Belanda menerima adanya homoseksualitas serta biseksualitas.

Penerimaan terhadap LGBT di negara ini sebenarnya sudah ada sejak dulu yakni pada tahun 1811. Untuk pertama kalinya Belanda membuka bar khusus gay pada tahun 1927. Bahkan negara ini meluncurkam sebuah peringatan hari gay dan lesbian ketika dibunuh oleh Nazi yakni pada tahun 1987.

Sebenarnya upacara pernikahan sesama jenis di Belanda sudah ada sejak tahun 1960-an. Bahkan petugas perkawinan sipil di Belanda tidak memberikan penolakan terhadap pasangan sesama jenis. Meskipun begitu, pernikahan sesama jenis tidak mungkin terjadi di salah satu wilayah di Belanda yakni Aruba.

4. Swedia

Swedia adalah negara yang berada di kawasan Eropa Utara. Negara ini menjadi salah satu negara yang melegalkan adanya lesbian, gay, biseksual dan transgender. Bahkan negara ini mendapatkan respons positif dari LGBTQI Internasional karena sikap dukungannya terhadap LGBT.

Masyarakat Swedia terbuka dan menerima adanya komunitas LGBT di tengah-tengah mereka. Swedia memiliki undang-undang yang melindungi keberadaan hak-hak LGBT. Adapun hak tersebut di antaranya hak anti diskriminasi serta hak perkawinan sesama jenis.

Pada tahun 2019. Swedia bahkan dijadikan sebagai negara paling ramah terhadap LGBT berdasarkan laporan dari The Guardian. Dengan adanya status tersebut membuat penganut LGBT di negara ini merasa aman akan keberadaannya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2019, sebanyak 98% masyarakat Swedia mempercayai bahwa kaum gay dan biseksual harus mendapatkan hak yang sama. Sementara itu, sebesar 92% masyarakat Swedia di negara ini mendukung adanya pernikahan sesama jenis.

5. Jerman

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Jerman merupakan negara yang melegalkan keberadaan LGBT. Tidak heran jika jumlah anggota komunitas LGBT di Jerman semakin bertambah. Pelegalan LGBT di Jerman memiliki sejarah yang cukup panjang. Semua ini bermula dari adanya deskriminalisasi hubungan sesama jenis di antara warganya pada tahun 1969.

Dengan adanya kebijakan tersebut menjadi angin segar bagi kaum LGBT di Jerman. Mereka merasa pintu penerimaan akan terbuka lebar. Seiring dengan berjalannya waktu, Jerman mengizinkan adanya perubahan jenis kelamin yang dilakukan oleh transgender.

Hal inilah yang kemudian membuat Jerman menjadi salah satu negara yang ramah akan LGBT. Bahkan di negara ini kerap diadakan festival seperti parade Christopher Street Day. Berdasarkan hasil survei sebanyak 87% masyarakat Jerman percaya bahwa LGBT seharusnya diterima oleh masyarakat.

Persentase ini menjadikan Jerman sebagai negara kedua paling menerima LGBT. Adapun kota di Jerman yang sangat bersahabat dengan gay adalah Berlin. Bahkan beberapa pejabat di Berlin menyatakan dirinya sebagai seorang gay. Seperti mantan wali kota Berlin dan mantan wali kota Humberg ketika itu.

6. Portugal

Portugal merupakan salah satu negara maju yang memberikan dukungannya terhadap keberadaan LGBT. Bahkan pada tahun 2021, negara ini ditetapkan sebagai negara paling ramah terhadap LGBT. Seperti halnya Jerman, pelegalan LGBT di Portugal juga memiliki sejarah yang cukup panjang.

Pada tahun 1974, mereka mulai keluar dari pemerintahan yang menindas serta tidak menghargai kebebasan individu. Kemudian, pada tahun 2011, transgender yang berada di Portugal diizinkan untuk mengubah identitas dirinya pada dokumen pribadi.

Lima tahun kemudian, negara ini melegalkan adanya pernikahan sesama jenis. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2019, sebanyak 74% warga portugal mendukung adanya pernikahan sesama jenis dan 80% percaya kaum LGBT perlu mendapatkan hak yang sama dengan kaum heteroseksual.

7. Thailand

Thailand adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki banyak penganut LGBT. Bahkan hal ini bukan lagi menjadi rahasia umum. Beberapa transgender di Thailand bahkan didaulat sebagai ikon transgender tercantik.

Alasan penerimaan LGBT di negara gajah putih ini adalah karena sikap terbukanya masyarakat Thailand dan menerima segala perbedaan. Tidak heran jika transgender di negara ini begitu percaya menunjukkan karyanya dengan bangga.

Jika pada umumnya, gender hanya dua maka lain halnya dengan di Thailand. Begitu terbukanya masyarakat Thailand, negara ini memiliki 18 jenis gender yang dapat dipilih oleh warganya. Terdapat sekitar 314.808 orang yang menjadi transgender di Thailand.

8. Amerika Serikat

Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak LGBT. Di mana pada tahun 2022, berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa sebanyak 1,6 juta orang remaja dan dewasa menganalisis dirinya sebagai transgender. Sementara itu, 0,6% anak-anak berusia 13 tahun ke atas juga menganalisis dirinya sebagai transgender.

Sedangkan di tahun ini yakni pada bulan Feburari sebanyak 7,2% orang dewasa di Amerika mengaku dirinya sebagai LGBT. Di mana populasi paling banyak diisi oleh gay. Dengan persentase 13,4% sebagai lesbian, 20,2% adalah gay, 58% mengaku sebagai biseksual, 8,8% sebagai transgender dan 6% sisanya mengaku sebagai identitas LGBT yang lain.

LGBT di Amerika Serikat lebih banyak dianut oleh kaum muda yakni generasi Z dan juga generasi milenial. Persentase generasi Z sebagai LGBT sebanyak 19,7% sedangkan generasi milenial sekitar 11,2%. Sementara itu, generasi tua yang mengaku sebagai LGBT di Amerika Serikat hanya 3,3% saja.

9. Belgia

Belgia merupakan salah satu negara di Eropa yang paling progresif menerima keberadaan LGBT. Sejak tahun 1975, kegiatan atau hubungan sesama jenis di negara ini sudah diizinkan. Kemudian pad atahun 2003, negara ini melegalkan perkawinan sesama jenis.

Di tahun yang sama, hak-hak kaum LGBT seperti anti diskriminasi dalam pekerjaan, pemakaian fasilitas publik mulai dilindungi oleh negara. Tiga tahun kemudian, adopsi anak oleh pasangan sesama jenis diperbolehkan bahkan disetarakan dengan pasangan lawan jenis.

Seperti halnya negara Argentina, negara Belgia juga memberikan kesempatan bagi pasangan sesama jenis untuk melakukan fertilisasi in Vitro atau IVF. Pada tahun 2007, Belgia mengizinkan transgender untuk mengubah jenis kelaminnya secara hukum.

Berdasarkan hasil survei, negara ini menjadi negara paling bersahabat terhada kaum gay. Bahkan sebagian besar dari masyarakat Belgia menerima adanya perkawinan sesama jenis serta adopsi anak oleh pasangan sesama jenis. Tidak hanya itu, salah satu pejabat di Belgia juga secara terang-terangan mengakui diri sebagai homoseksual.

10. Brazil

Brazil merupakan salah satu negara yang melegalkan LGBT pada tahun 2013. Pelegalan LGBT di negara ini sempat menimbulkan banyak protes. Sebanyak 48% dari warga Brazil menolak pengesahan undang-undang tersebut.

Namun, keberadaan LGBT saat ini di Brazil semakin bertambah banyak. Ada sekitar 8,35% dari jumlah populasi Brazil yang menganut LGBT atau sekitar 20.000.000 orang. Mayoritas LGBT di Brazil ini banyak diisi oleh kaum laki-laki sebesar 64% dan sisanya 36% perempuan yang menganut LGBT.

Di mana komposisi seksual anggota kaum LGBT di Brazil adalah sebagai berikut.

  • Gay sebesar 54%
  • Lesbian sebesar 28%
  • Biseksual sebesar 17%
  • 1% tidak masuk dari ketiganya

Sebagian besar kaum LGBT ini tinggal di kota-kota besar yang ada di Jerman seperti Rio de Janairo. Banyak kota-kota di Brazil yang ramah untuk kaum gay. Bahkan di kota ini sejumlah fasilitas publik ramah terhadap kaum LGBT seperti bar, pub, restoran hingga pemandian khusus gay.

Setidaknya ada sekitar 300 organisasi LGBT yang aktif di Brazil. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2022, sebanyak 79% masyarakat Brazil menganggap bahwa homoseksualitas pantas diterima di masyarakat. Selain itu, di negara ini angka pembunuhan pada kaum LGBT juga tinggi yakni ada 380 kasus pembunuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn