Neutrofil : Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Darah terdiri dari bebrapa macam komponen yang perlu kita ketahui terlebih dahulu sebelum membahas neutrofil. Komponen darah tersebut dapat kita bagi menjadi empat macam yakni sel darah merah, sel darah putih, plasma darah dan trombosit. Dari keempat komponen darah tersebut, neutrofil dapat hanya dapat ditemukan pada sel darah putih.

Sel darah putih sebagai salah satu komponen darah yang berperan sangat penting dalam sisitem kekebalan tubuh, memiliki tugas utama melawan mikroorganisme berbahaya seperti virus dan bakteri yang membahayakan tubuh.

Sel darah putih secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni granulosit dan agranulosit.  Pada kelompok granulosit atau disebut juga sebagai leukosit polimorfonuklear ini terdiri dari beberapa jenis yang  di antaranya yakni sel eosinofil, basofil, dan neutrofil.

Golongan sel darah putih granulosit berkembang dari sumsum tulang dan memiliki butiran-butiran di sitoplasma. ketiga jenis golongan granulosit tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing.

Pengertian Neutrofil

Polymorphonuclear neutrophilic leukocyte (PMN) atau disebut dengan neutrofil merupakan salah satu pembagian dari jenis sel darah putih yang juga berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Bahkan neutrofil menjadi garda utama dalam melawan mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit.

Neutrofil akan menjadi bagian sel darah putih yang paling pertama menuju ke tempat terjadinya peradangan atau infeksi pada tubuh untuk melawan bakteri atau virus. Jumlah neutrofil dalam darah sangat banyak, bahkan neutrofil menjadi jenis sel darah putih yang paling banyak jumlahnya diantara jenis-jenis sel darah putih yang lain seperti eosinofil dan basofil.

Jumlah neutrofil yang ada pada tubuh hampir 80% dari keseluruh sel darah putih. Neutrofil dihasilkan pada bagian sumsung tulang. Jumlah neutrofil yang dihasilkan setiap hari pada tubuh manusia bisa mencapai ribuan sel. Bahkan produksi neutrofil dapat sangat meningkat berkali-kali lipat jumlahnya jika keadaan tubuh mengalami infeksi yang sangat parah.

Hal ini disebabkan karena semakin parah infeksi yang terjadi semakin banyak juga neutrofil yang dibutuhkan untuk melawan mikroorganisme jahat pada bagian yang terinfeksi. Jadi neutrofik yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang akan didistribusikan menuju bagian-bagain tubuh yang membutuhkan perlawanan terhadap mikroorganisme berbahaya.

Fungsi Neutrofil

  • Neutrofil berfungsi untuk sistem kekebalan imun tubuh.

Begitu juga fungsi utama dari netutrofil sebagai salah satu jenis sel daraj putih adalah melawan infeksi secara langsung dengan cara menuju ke bagian yang terinfeksi mikroorganisme penyebab penyakit. Fungsi neutrofil ini berbeda dengan jenis sel limfosit darah putih yang melawan penyakit dengan cara memproduksi antibodi.

  • Mencegah infeksi yang terjadi pada bagian tubuh yang mengalami peradangan.

Di dalam tubuh, neutrofil bermigrasi dari sumsum tulang belakang menuju ke bagian tubuh yang terinfeksi atau mengalami peradangan. Neutrofil yang keluar dari sumsum tulang akan masuk dalam pembuluh darah. Sebagaian neutrofil akan beredar pada aliran darah untuk menuju jaringan tubuh yang meradang atau terinfeksi.

  • Sebagai penghalang masuknya mikroorganisme jahat kedalam tubuh.

Fungsi ini terjadi saat sebagian neutrofil menempel pada dinding pembuluh darah untuk menghalangi mikroorganisme penyebab penyakit yang mencoba masuk ke dalam darah melalui luka.

Terkait dengan fungsi neutrofil dalam melawan milkroorganisme jahat, terdapat suatu proses tarik menarik yang menentukan arah pergerakan neutrofil di dalam peredaran darah yang disebut dengan kemotaksis neutrofil. Kemotaksis terjadi ketika neutrofil ditarik oleh zat kimia yang dilepaskan jaringan yang terinfeksi sehingga neutrofil akan menuju pada bagian tubuh yang terinfeksi tersebut.

Fungi Neutrofil dalam melawan mikroorganisme jahat pada bagian tubuh yang terinfeksi dapat berupa beberapa bentuk tindakan yaitu diantaranya:

  • Berfungsi memakan mirkoorganisme berbahaya.

Tindakan ini sisebut sebagai fagositosis. Fagositosis adalah proses ketika neutrofil memakan sel-sel berbahaya atau mikroorgnisme yang menyebabkan infeksi. Sebagai contoh saat jaringan tubuh rusak dan terinfeksi bakteri makan neutrofil akan memakan bakteri tersebut.

  • Berfungsi menghancurkan mikroorganisme jahat dengan enzim.

Bakteri yang dimakan akan masuk ke dalam vakuola fagositik yang setelah matang menjadi fagolisosom. Dalam organel ini neutrofil memiliki enzim yang berekasi dengan pH rendah sehingga mampu mengancurkan mikroorganisme seperti bakteri.

  • Berfungsi menghancurkan mikroorganisme jahat pada perangkap NET.

Tindakan ini merupakan proses degranulasi dan pembentukan Neutrophyl Extracelluler Trap (NET), di mana pada proses ini terjadi pelepasan burtiran-butiran untuk menghancurkan partikel asing dan mikroorganisme yang tidak dapat dicerna akan masuk kedalam perangkap NET.

Jenis-jenis Neutrofil

Neutrofil terdiri dari dua jenis yakni:

  • Neutrofil batang (stab)

Merupakan bentuk dari neutrofil muda sebelum menjadi nutrofil segmen. Neutrofil batang tetap berfungsi untuk melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh mskipun neutrofil batang ini merupakan sel yang belum matang. Karena memiliki bentuk inti yang menyerupai tapal kuda neutrofil batang ini sering juga disebut sebagai nutrofil tapal kuda.

  • Neutrofil segmen (polimorfonuklear)

Merupakan bentuk neutrofil yang sudah matang. Dikarenakan sel neutrofil ini sudah mencapai kematangan maka neutrofil segmen memiliki inti yang berlobus. Jumlah lobus atau segmen pada neutrofil segmen ini berkisar antara 2-5 lobus yang dihubungkan dengan benang-benang kromatin. Neutrofil segmen ini menjadi sel yang pertama kali muncul dan menuju tempat terjadinya peradangan atau infeksi pada bagian tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn