6 Nilai dan Norma yang Berlaku Dalam Keluarga

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keluarga dapat disebut sebagai tempat belajar pertama bagi setiap orang, mulai dari belajar berbicara, bersikap hingga belajar berperan sebagai makhluk sosial, termasuk didalamnya adalah belajar nilai dan norma.

Nilai dan norma sosial yang ditanamkan dan dipelajari dari keluarga lah yang akan dibawa dan diterapkan setiap anggota keluarga saat harus berinteraksi di masyarakat luas.

Adapun nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga antara lain:

1. Nilai dan Norma Agama

Agama merupakan pondasi dari kepribadian seseorang. Keyakinan pada sang pencipta menjadikan seseorang takut untuk bertindak sesuatu yang buruk.

Agama juga menjadi batasan tentang pemikiran atau logika manusia dalam menentukan mana yang baik dan buruk maupun yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Penerapan nilai dan norma agama ditunjukkan dengan melakukan ibadah bersama, makan sahur dan buka puasa bersama atau diskusi mendalam tentang kitab suci secara bersama.

2. Nilai Moral dan Nilai Kesusilaan

Nilai moral merupakan nilai yang berasal dari hati nurani setiap manusia yang kemudian diterapkan dan diatur oleh norma kesusilaan. Pelanggaran dari norma ini tidak terlalu berat, hukuman yang didapatkan biasanya berupa rasa bersalah dan malu.

Keluarga menanamkan nilai moral sebelum anak-anak berinteraksi dengan dunia luar. Contoh pembelajaran moral dalam keluarga adalah membuang sampah pada tempatnya, bertutur kata yang baik dan tidak mengucapkan kata-kata kasar.

3. Nilai Dominan

Nilai dominan merupakan nilai yang lebih dipentingkan dibanding nilai yang lainnya. Nilai inilah yang akan dijunjung tinggi oleh keluarga untuk diajarkan kepada anak-anaknya dan bisa menjadi kebanggaan saat menerapkannya.

Contoh dari penerapan nilai ini seperti ayah mendidik untuk selalu mengedepankan Tuhan diatas segalanya, sedangkan ibu mengajarkan untuk selalu berusaha yang terbaik.

4. Nilai Etika dan Norma Kesopanan

Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kebudayaan sebagai orang timur selalu mengedepankan etika dan kesopanan dalam setiap bertingkah laku, baik dengan orang yang lebih tua, dengan teman sebaya, maupun dengan orang yang lebih muda.

Dalam keluarga, anak belajar sopan santun terlebih kepada orang yang lebih tua maupun kepada adik. Seperti jalan dengan sedikit membungkuk saat lewat dengan ayah atau ibu, tidak bersuara saat makan, tidak naik ke atas meja.

5. Nilai Estetika atau Keindahan

Nilai estetika atau keindahan bersumber pada rasa manusia yang bersifat universal. Nilai keindahan memang ditanamkan dan diajarkan ke anak sejak dini, akan tetapi nilai ini bersifat subjektif.

Maka, orangtua hanya perlu memberitahukan apa yang benar dan yang salah tanpa harus mendikte apa yang harus dilakukan.

Sebagai contoh interaksi sosial, orangtua meminta anak merapikan kamar dan mengembalikan barang ke tempat yang seharusnya agar kamar terlihat rapi dan bersih.

6. Norma Adat Istiadat

Adat istiadat yang berlaku dalam sebuah keluarga bergantung pada tempat tinggal keluarga tersebut atau dimana orang tua dibesarkan. Adat istiadat biasanya turun temurun.

Jika dua orang dengan latar belakang adat yang berbeda, maka harus saling menghargai adat pasangannya agar terjalin hubungan yang harmonis serta dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-anak mereka.

Misalnya, Keluarga X terdiri dari Ayah yang berasal dari Maluku dan Ibu berasal dari Jawa Timur. Adat istiadat keduanya sungguh berbeda, namun mereka berhasil mendidik anak mereka dengan kedua adat istiadat.

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga tak berbeda jauh dengan nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Tak dapat dipungkiri bahwa nilai dan norma yang diterapkan dalam keluarga akan membentuk kepribadian masing-masing anggotanya.

Walaupun nilai dan norma yang ditonjolkan pada tiap keluarga akan berbeda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn