Edukasi

7 Organisasi Dunia yang diikuti Indonesia Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara tujuan nasional negara Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat,  adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, serta menunjang dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan dalam negeri, maka pemerintah Indonesia turut bergabung ke dalam sejumlah organisasi yang ada di dunia.

Organisasi yang diikuti oleh Indonesia sendiri memiliki berbagai latar belakang dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah daftar nama organisasi-organisasi internasional yang diikuti oleh Indonesia dan penjelasannya.

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan United Nations, merupakan organisasi internasional yang didirikan sejak tanggal 2 Oktober 1945 yang menggantikan Liga Bangsa-Bangsa (LBB). PBB sendiri merupakan organisasi internasional dibentuk dengan tujuan untuk memfasilitasi hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia.

Meskipun pada saat didirikan PBB hanya memiliki 51 negara anggota, namun saat ini anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa hampir meliputi seluruh negara di dunia, yakni mencapai 193 negara anggota.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri bermarkas di New York, Amerika Serikat. Selain itu, PBB juga memiliki sejumlah kantor lain di Jenewa (Swiss), Nairobi (Kenya), dan Wina (Austria).

Indonesia sendiri pernah memutuskan keluar dari keanggotaannya di PBB sejak 1 Januari 1965 setelah ditetapkannya Malaysia menajdi salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). PBB . Namun, pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB hingga saat ini.

2. Association of South East Asian Nation  (ASEAN)

ASEAN merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang mana Indonesia menjadi salah satu negara anggota dan sekaligus pendirinya. Organisasi ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Para pendirinya terdiri dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Pada perkembangannya, beberapa negara lainnya di kawasan Asia Tenggara turut bergabung seperti  Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan juga Vietnam.

Dalam organisasi ASEAN terdapat sejumlah komite yang dibentuk untuk menjalankan kerja sama di berbagai bidang. Selain itu, ASEAN juga membentuk sejumlah forum kerja sama pada bidang-bidang tertentu, diantaranya seperti AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area) yang merupakan forum kerja sama antarnegara ASEAN untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas.

3. Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation (APEC)

APEC merupakan kerja sama ekonomi antarnegara di kawasan lingkar Asia Pasifik yang saat ini terdiri dari 21 negara anggota, termasuk Indonesia. Dibentuknya organisasi ini adalah atas prakarsa Bob Hawke, perdana menteri Australia kala itu. Pada Januari 1989, Bob Hawke mengusulkan dibentuknya kerja sama ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik.

Organisasi yang bermarkas di Singapira ini secara rutin mengadakan pertemuan tahunan yang lokasinya dirotasi tiap tahunnya diantara negara anggota. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi antarsesama anggotanya.

Pada tahun 1994, para negara anggora APEC menandatangani Deklarasi Bogor, yang berisikan penetapan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka danberlaku paling lambat tahun 2020. Sementara untuk negara anggota yang termasuk dalam kategori negara maju, kawasan bebas dan terbuka harus sudah terealisasi selambatnya tahun  2010.

4. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak. Organisasi ini didirikan atas prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yakni Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Kesepakatan dibentuknya OPEC ini setelah diadakannya pertemuan pada tanggal 14 September 1960 yang bertempat di Baghdad, Irak.

Saat ini markas besar OPEC berkedudukan di Wina, Austria. OPEC menetapkan beberap tujuan oragnisasinya adalah sebagai berikut:

  1. Menyatukan kebijakan perminyakan antara Negara negara anggota
  2. Memenuhi kebutuhan dunai akan minyak bumi
  3. Menstabilkan harga minyak dunia
  4. Menentukan kebijkan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota

5. Gerakan Non-Blok (GNB)

Gerakan Non-Blok (GNB), atau yang dalam bahasa Inggris disebut Non-Aligned Movement (NAM), merupakan sebuah organisasi internasional yang beranggotakan kurang lebih 120 anggota dan 17 negara peninjau.

Organisasi Gerakan Non-Blok sendiri berawal dari diadakakannya sebuah konferensi yang dikenal dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Koferensi yang dihadiri oleh 29 negara dari kawasan Asia dan Afrika tersebut mendeklarasikan keinginan mereka untuk terbebas dan tidak terlibat dalam pertentangan dan konfrontasi idilogi barat dan timur yang kala itu diwakili oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Setelah berakhirnya era perang dingin, relevansi keberadaan Gerakan Non-Blok menjad kurang nampak lagi. Pertemuan terakhir dari organisasi ini pernah diadakan pada tanggal 20-25 Februari 2003 di Malaysia.

6. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

Organisasi Kerja Sama Islam atau yang dahulunya disebut Organisasi Konferensi Islam merupakan organisasi antarpemerintah dari 57 negara anggotanya. Organisasi ini memiliki perwakilan tetap di Uni Eropa dan juga di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Didirikannya OKI berawal dari sebuah pertemuan pada tanggal 25 September 1969 di Rabat, Maroko, antar pemimpin dunia Islam yang diadakan menyusul peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa di Palestina. Dari pertemuan tersebut kemudian disepakati dibentuknya Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Nama Organisasi Konferensi Islam kemudian diubah menjadi Organisasi Kerja Sama Islam pada pertemuan 38 Dewan Menteri Luar Negeri di Kazakhstan pada tanggal 28 Juni 2011.

7. Asian Productivity Organization  (APO)

APO merupakan organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1961 atas prakarsa Jepang. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan produktivitas negara-negara anggotanya.