Asean Free Trade Area: Pengertian – Sejarah dan Tujuannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai Asean Free Trade Area, berikut pembahasannya.

Apa itu Asean Free Trade Area?

Organisasi internasional yang membidangi sektor perdagangan di kawasan diberi nama Asean Free Trade Area (AFTA).

Asean Free Trade Area (AFTA) merupakan sebuah organisasi kerjasama regional yang mengurusi mengenai permasalahan di sektor dagang serta perekonomian.

Dalam pembentukannya, AFTA diharapkan mampu menjadi penyeimbang serta penyetabil sistem perdagangan di Asia tenggara.

Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan penurunan tarif barang atau jasa yang biasa disebut dengan tarif bea cukai.

Sejarah Asean Free Trade Area

Asean Free Trade Area merupakan sebuah organisasi kerja sama regional yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Dalam pembentukkannya organisasi regional ini resmi menaungi sektor perdagangan dan perekonomian. Pembentukkan AFTA sendiri bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam sektor perdagangan.

Adanya pembentukkan organisasi ini dilatarbelakangi dengan munculnya isu isu perekonomian yang hadir setelah masa perang dingin saat itu.

Peristiwa perang dingin sangat berdampak pada sektor politik serta kemiliteran negara negara ASEAN.

Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh negara negara berkembang untuk dapat mempertahankan kestabilan segala sektornya.

Selain itu, adanya keinginan untuk memajukan sistem perekonomian juga melatarbelakangi terbentuknya AFTA. Negara di kawasan Asia tenggara ingin memajukan sistem perekonomian negara anggota melalui saham yang ditanamkan oleh investor asing.

Dengan terbentuknya organisasi ini mereka sangat berharap, sistem perekonomian di negara Asia tenggara mulai meningkat.

Sehingga perekonomian negara berkembang ini dapat mengejar ketertinggalannya terhadap berbagai kerja sama regional yang telah ada, baik di kawasan Amerika maupun Eropa.

Dengan dibentuknya AFTA mewujudkan berbagai impian negara anggota untuk menciptakan situasi perdagangan internasional yang seimbang dan adil.

Hal tersebut mampu diwujudakan dengan melakukan penurunan terhadap tarif barang perdagangan .Sehingga tidak ada hambatan tarif maupun non tarif sama sekali bagi Negara-negara ASEAN dalam melakukan perdagangan.

Dalam perkembangannya, AFTA dibentuk  di Singapura pada tahun 1992. Pembentukan AFTA dilakukan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV tengah berlangsung saat itu.

Tujuan Asean Free Trade Area

Pembentukan AFTA dari awal ditujuan sebagai sebuah wadah untuk mengembangkan sektor perdagangan di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu juga AFTA dibentuk bukan untuk mengambil keutungan pihak tertentu saja, melainkan untuk memajukan perekonomian negara ASEAN yang lemah.

Sehingga dengan langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).Berikut beberapa tujuan lain mengenai pembentukkan organisasi AFTA.

  • AFTA dibentuk untuk dapat mempermudah negara anggota menarik perhatian investor asing. Hal itu ditujukan agar investor mau menanamkan sahamnya di negara anggota AFTA.
  • Untuk meningkatkan adanya daya saing pada perekonomian antar negara-negara ASEAN. Dengan langkah tersebut diharapkan mampu menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
  • Menjadikan sistem perekonomian di kawasan Asia tenggara mampu mengikuti perkembangan ekonomi di negara negara maju.
  • Meningkatkan kerja sama diantara negara ASEAN dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat.
  • Melakukan penghapusan terhadap segala biaya masuk atau impor barang untuk Negara Indonesia, Brunai Darusalam, Singapura, Thailand, dan philipina di tahun 2010. Selain itu untuk Negara Laos, Kamboja, Myanmar, serta Vietnam akan diberlakukan pembebasan biaya import barang antarnegara.

Keanggotaan Asean Free Trade Area

Pada awal pembentukannya organisasi AFTA hanya terdiri dari lima negara. Negara tersebut diantara lain Indonesia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Namun, dalam perkembangannya banyak negara ASEAN yang menginginkan masuk menjadi anggota AFTA.

Negara tersebut ialah Vietnam yang memutuskan bergabung di tahun 1995, Myanmar dan Laos di tahun 1997, serta Kamboja di tahun 1999. Partisipasi berbagai negara di Asia tenggara ini membuat keanggotaan AFTA secara resmi  menjadi sepuluh negara.

Peran Indonesia dalam Asean Free Trade Area

Indonesia turut berperan aktif dalam segala kebijakan yang dilakukan oelh AFTA. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia selalu berupaya untuk dapat membangun hubungan internasionalnya dengan negara lain. Berikut partisipasi Indonesia dalam pelaksanaan AFTA.

  • Indonesia tergolong negara yang aktif dalam berbagai organisasi ekonomi, seperti AFTA.
  • Indonesia menjadi salah satu pendiri serta pelopor berdirinya organisasi AFTA.
  • Indonesia juga turut serta dalam memasarkan produknya di kawasan Asia Tenggara demi keberlangsungan AFTA.

Dampak Berdirinya Asean Free Trade Area

Berdirinya AFTA melahirkan berbagai dampak positif bagi negara anggotanya. Berikut dampak dari dibentuknya organisasi perdagangan dan perekonomian AFTA.

  • Terbukanya peluang untuk melakukan kerja sama antar negara di Asia Tenggara.
  • Biaya produksi menjadi semakain terjangkau. Hal itu menjadi keuntungan bagi para produsen juga para pengusaha di Indonesia yang membutuhkan sedang bahan baku yang berasal dari negara anggota AFTA.
  • Munculnya berbagai macam produk beserta harganya.
  • Mampu menciptakan peluang pasar yang semakin luas dan besar bagi pemasaran produk Indonesia. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia yang saat ini berada pada tahap negara berkembang.
  • AFTA sangat menguntungkan para pengusaha kecil untuk dapat mengembangkan bisnis mereka.Keuntungan ini disebabkan karena adanya daerah pemasaran yang kian meluas. Jadi mereka memiliki sasaran pemasaran produk di dalam maupun diluar negeri.
  • Dengan kekayaan sumber daya alam diIndonesia, Indonesia mampu dengan mudah untuk menarik para investor menanamkan modalnya. Namun,hal ini belum dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia secara maksimal. Hal tersebut disebabkan karena pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal.
fbWhatsappTwitterLinkedIn