Organisasi Konferensi Islam (OKI) : Latar Belakang, Tujuan, Peran dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Organisasi organisasi di dunia berbondong bondong untuk terus menjalin hubungan internasional dengan negara lain. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan yang ada.

Namun, dalam upaya membentuk sebuah organisasi diperlukan adanya persamaan visi maupun misi dalam pelaksanaannya. Sebab hal itu nantinya yang mempermudah proses interaksi antar sesama negara yang berkerja sama.

Salah satu organisasi yang dibentuk karena adanya persamaan misi ialah organisasi konferensi islam atau sering disebut OKI. Organisasi Konferensi Islam adalah organisasi internasional terbesar di dunia yang mengusung tujuan perkembangan Islam.

Latar Belakang Pembentukkan OKI

Hal yang melatarbelakangi terbentuknya Organisasi Konferensi Islam atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) adalah

  • Adanya peristiwa pembakaran masjid Al Aqsa di Yerussalem. Peristiwa pembakaran itu terjadi pada 21 Agustus 1969.
  • Perbuatan Israel yang dianggap melebihi batas dalam menjajah serta menduduki berbagai negara di Jazirah Arab.

Hal itu membuat beberapa raja negara Islam menjadi resah.Sehingga mendorong pembentukan Konferensi Tingkat Tinggi Islam. Pembentukan itu diinisiasi oleh Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko.

Rencana pembentukan itu pun mendapat tanggapan postif dari beberapa negara lainnya. Negara yang mendorong adanya konferensi ini adalah :

  • Maroko
  • Malaysia
  • Pakistan
  • Arab Saudi
  • Somalia, dan sebagainya.

Konferensi Tingkat Tinggi Islam itu akhirnya diadakan untuk pertama kalinya di Rabat, Maroko. Konferesi tersebut diadakan sampai 3 hari, yang dimulai pada 22 hingga 25 September 1969.

Sebanyak 21 negara islam hadir mengikuti konferensi tersebut. Penyelenggaraan KTT Islam ini menghasilkan sebuah keputusan yang tercantum dalam Deklarasi Rabat.

Deklarasi Rabat menegaskan mengenai keyakinan atas nama agama Islam serta penghormatan pada Hak Asasi Manusia serta Piagam PBB.

Pendiri OKI

Atas beberapa alasan yang diperkirakan sangat mengganggu perkembangan Islam di berbagai negara. Raja Faisal dari Arab Saudi beserta dengan Raja Hasan II dari Maroko memutuskan untuk membentuk sebuah konferensi.

Konferensi tersebut terdiri atas berbagai negara islam di dunia. Yang dalam pertama kali pembentukkannya hanya diikuti oleh 21 negara Islam.

Keanggotaan OKI

OKI diikuti oleh sebagian besar negara Islam di dunia. Dalam perkembangannya, hingga kini total negara yang resmi bergabung dengan OKI ialah 57 negara. Berikut nama nama negara beserta dengan tahun bergabungnya.

NoNama NegaraTahun Keanggotaan
1Afganistan1969
2Albania1992
3Aljazair1969
4Arab Saudi1969
5Azerbaijan1992
6Bahrain1972
7Bangladesh1974
8Benin1983
9Brunei Darussalam1984
10Burkino Faso1974
11Chad1969
12Djibouti1978
13Gabon1974
14Gambia1974
15Guinea1969
16Guinea-Bissau1974
17Guyana1998
18Indonesia1969
19Irak1975
20Iran1969
21Kamerun1974
22Kazakhstan1995
23Kirgizstan1992
24Komoro1976
25Kuwait1969
26Lebanon1969
27Libya1969
28Maladewa1976
29Malaysia1969
30Mali1969
31Maroko1969
32Mauritania1969
33Mesir1969
34Mozambik1994
35Niger1969
36Nigeria1986
37Oman1972
38Pakistan1969
39Palestina1969
40Pantai Gading2001
41Qatar1972
42Senegal1969
43Sierra Leone1972
44Somalia1969
45Sudan1969
46Suriah1972
47Suriname1996
48Tajikistan1992
49Togo1997
50Tunisia1969
51Turki1969
52Turkmenistan1992
53Uganda1974
54Uni Emirat Arab1972
55Uzbekistan1996
56Yaman1969
57Yordania1969

Tujuan Pembentukan OKI

Organisasi Konferensi Islam dibentuk untuk mengupayakan adanya perdamaian diantara negara islam di dunia. Selain itu, pembentukkan organisasi ini dapat menjadi bentuk kepedulian negara negara Islam terhadap perkembangan agama islam yang ada di berbagai negara.

Disamping itu, konferensi ini dapat dijadikan sebagai sarana kerja sama antar negara Islam. Berikut beberapa tujuan dari pendirian Organisasi Konferensi Islam.

  • Menghapuskan adanya diskriminasi ras dan kolonial secara internasional, terutama yang terjadi pada negara negara Islam di dunia.
  • Mempererat hubungan kerja sama antara negara negara Islam.
  • Membantu Palestina dalam upaya mencapai kemerdekaannya dari jajahan Israel.
  • Meningkatkan kerjasama dan solidaritas antar negara Islam di dunia.
  • Untuk menjaga ketat serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat ibadah umat muslim dari segala ancaman dan serangan
  • Menindaklanjuti tindakan Israel yang semena mena dalam melakukan penjajahan dan perebutan wilayah di negara negara jazirah Arab.

Dampak Pembentukan OKI

Pembentukan Organisasi Konferensi Islam ini membawa dampak positif bagi perkembangan Islam di dunia. Dalam pelaksanaannya, organisasi ini membawa angin segar terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh negara Islam di dunia.

Berikut dampak yang ditimbulkan melalui pembentukan OKI.

  • Memperkuat adanya kerja sama diantara negara negara Islam. Sehingga terbentuk integrasi ekonomi yang mengarah pada pembentukan pasar umum Islam.
  • Membantu rakyat Palestina dalam mewujudkan kemerdekannya sebagai sebuah negara yang bebas dan merdeka.
  • Adanya pembentukan sebuah komisi khusus yang menangani hasil hasil kebudayaan Islam pada masa lalu. Kebudayaan tersebut dikembangkan dan lebih diawasi secara ketat perkembangannya.
  • Tertanganinya beberapa permasalahan radikalisme dan terorisme.
  • Adanya kewajiban untuk menyertakan label sertifikasi halal dalam setiap produk ekpornya.

Peran Indonesia dalam Pelaksanaan OKI

Dalam ketergabungannya dengan Organisasi ini Indonesia menunjukkan peran aktif nya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip politik yang dimiliki Indonesia, yaitu bebas aktif. Indonesia menunjukkan beberapa partisipasi aktifnya dalam program OKI.

Berikut bentuk peran Indonesia dalam pelaksanaan OKI.

  • Memberi dukungan secara aktif terhadap Palestina dan Yerussalem dalam konflik yang dihadapinya.
  • Menjadi salah satu tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT OKI, tepatnya pada tahun 2016.
  • Menjadi ketua Commite Of Six yang memfasilitasi adanya perundingan damai antara Pemerintah Filiphina dengan MNLF.
  • Ikut serta dalam mendamaikan negara negara Islam yang bersiteru.
  • Indonesia juga mengeluarkan dukungannya terhadap gagasan “Tata Informasi Baru Dunia Islam”.
fbWhatsappTwitterLinkedIn