Daftar isi
Penjajahan yang dilakukan Belanda dan Jepang menimbulkan banyak reaksi dari penduduk Indonesia. Mereka marah karena sikap semena-mena yang dilakukan terhadapnya. Penjajahan telah menimbulkan kesengsaraan dan penyiksaan. Belum lagi, terjadinya berbagai pemberontakan yang menewaskan banyak nyawanya. Oleh sebab itulah, muncul berbagai perlawanan dari sejumlah kalangan. Baik tua, muda, individu maupun kelompok menentang penjajahan yang dilakukan bangsa asing di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan untuk mengusir penjajah. Mulai dari gerakan bawah tanah, melakukan kerja sama hingga mengadakan pemberontakan. Itu semua tak lebih dari memperjuangkan kemerdekan Indonesia dan terlepas dari belenggu penjajahan. Di balik peristiwa-peristiwa tersebut, terdapat sejumlah tokoh yang menjadi pelopornya.
Di setiap daerah memiliki tokoh heroik nya masing-masing termasuk di Jawa Timur. Mereka yang menjadi barisan terdepan melawan penjajah. Lalu, siapa saja tokoh pahlawab tersebut? Selengkapnya akan dibahas berikut ini.
Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia. Sudah banyak tulisan yang menuliskan perjuangannya memerdekakan Indonesia. Laki-laki yang lahur pada tahun 1901 ini, kerap terlibat dalam berbagai peristiwa penting selama penjajahan. Melihat berbagai penderitaan, tentunya tidak akan membuat dirinya diam saja. Berkat kepiawaiannya melakukan diplomasi, ia dipercaya untuk memegang jabatan penting selama kependudukan Jepang dan Belanda. Dengan memegang jabatan penting, ia dapat mencuri informasi dan mengatur strategi untuk kemerdekaan Indonesia. Namun, sayangnya karena tindakannya inilah yang membuat banyak orang bereaksi. Soekarno diduga memihak penjajah padahal kenyataannya tidak.
Peranannya dalam memerjuangkan kemerdekan sudah tak diragukan lagi. Oleh sebab itulah, ia diangkat menjadi presiden pertama RI. Saat hari kemerdekaan, ia yang membacakan proklamasi kemerdekaan. Bersama dengan Mohammad Hatta, ia menjadi Bapak Proklamator. Soekarno kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1970 di Jakarta.
Muhammad Hasyim Asy’ari lahir di Kabupaten Jombang pada tahun 1871. Beliau merupakan salah seorang tokoh terpandang dalam agama islam. KH. Hasyim Asy’ari juga merupakan pendiri dari Nahdatul Ulama pada tahun 1962. Beliau adalah seorang alim ulama dengan ilmu yang mumpuni sehingga diberi julukan Hadratus Syeikh atau Maha Guru. Meskipun seorang pemuka agama, beliau ikut terlibat dalam memerjuangkan kemerdekaan RI. Tidak hanya mendirikan Nahdatul Ulama, beliau juga mendirikan Pesantren Tebu Ireng. Sebuah pesantren yang hingga saat ini masih ada dan menjadi pesantren terbesar di Jawa pada abad ke-20. KH. Hasyim Asy’ari menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1947 di tanah kelahirannya. Atas jasa-jasanya, beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Harun bin Mandar atau dikenal dengan nama Kopral dua KKO Anm Harun Tohr. Ia lahir pada tanggal 14 April 1943 si Bawean, Kabupaten Gresik. Ia merupakan salah satu dari anggota KKO atau Korps Komando/Korps Marinir yang ikut mengebom MacDonald House Singapura.
Pengeboman ini terjadi pada saat konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Sayangnya, ia berhasil ditangkap dan dihukum gantung oleh pemerintah Singapura. Ia meninggal pada tanggal 17 Oktober 1968 di Singapura. Atas jasa-jasa yang telah diberikannya, ia diberi gelar pahlawan nasional pada tahun 1968.
Laki-laki yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini lahir pada tahun 1898 di Kabupaten Magetan. Ia merupakan seorang Gubernur Jawa Timur pertama yang menjabat pada tahun 1945-1948 atau lebih tepatnya saat terjadinya revolusi Nasional. Ari Soerjo berusaha untuk melakukan genjatan senjatan dengan Komandan Inggris yang saat itu ada di Surabaya.
Pertempuran ini terjadi selama tiga hari di Surabaya yakni dari tanggal 28-30 Oktober 1945. Beberapa tahun kemudian, ia berurusan dengan para pemberontak yakni PKI. Pada tanggal 9 November 1948 mobil yang sedang dikendarainya bersama dua orang polisi diberhentikan di Walikukun, Ngawi. Mobil itu diberhentikan oleh pasukan yang mendukung PKI. Pemberhentian mobil tersebut berujung dibunuhnya Ari Soerjo pada tanggal 10 September 1948. Atas jasa-jasa yang telah diberikannya, ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1964.
Soetomo lahir di Ngepeh, Loceret Kabupaten Ngajuk pada tahun 1888 ia merupakan seorang pengajar sekaligus pendiri dari organisasi pergerakan pertama yang ada di Indonesia yakni Budi Utomo. Budi Utomi didirikannya bersama teman-temannya dari STOVIA. Ia pernah mengenyam pendidikan di STOVIA dan kemudian melanjurkan studi kedokterannya di Belanda.
Selain menjadi pendiri Budi Utomo, ia juga mendirikan Indonesian Studi Club dan Partai Bangsa Indonesia dan Parindra. Berkat berdirinya organisasi Budi Utomo, membuat bermunculannya organisasi pergerakan lain. Hal ini turut memberikan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia. Soetomo meninggal dunia pada tahun 1838 di Surabaya.
Sukarni lahir pada tahun 1916 di Kabupaten Blitar. Ia merupakan otak dsri penculikan terhadap Soekarno dan Hatta. Penculikan ini dilakukan pada saat terjadinya selisih pendapat antara golongan tua dan muda mengenai kapan waktu kemerdekaan Indonesia dilakukan. Soekarno dan Hatta diamankan ke Karawang atau Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 atau satu hari sebelum kemerdekaan.
Sehingga peristiwa ini dinamakan dengan Rengasdengklok. Berkat penculikan tersebut, kemerdekaan Indonesia dapat diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Atas jasa-jasanya, Soekarni diangkat menjadi pahlawan nasional.
Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker atau kerap dikenal dengan Danudirja Setiabudi lahir di Pasuruan pada tahun 1879. Ia merupakan seorang jurnalis dan politisi yang membantu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bersama dua rekannya, ia tergabung ke dalam “Tiga Serangkai”. Douwes Dekker meninggal dunia pada tahun 1950 di Bandung. Ia kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional.
Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang biasa dikenal dengan H.O.S Cokroaminoto lahir di Kabupaten Ponorogo pada tahun 1883. Ia merupakan seorang politisi dan pemimpin dari Serikat Islam atau yang semula bernama Serikat Dagang Islam. Tidak hanya itu, ia juga merupakan mentor dari Soekarno bahkan anaknya sendiri menikah dengan Soekarni. Cokroaminoto meninggal dunia pada tahun 1934 di Yogyakarta. Ia mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1961 atas semua jasa-jasanya.
Itulah kedelapan tokoh pahlawan nasional asal Jawa Timur. Tokoh-tokoh tersebut merupakan tokoh terkenal dan banyak memainkan pengaruhnya bagi kemerdekaan Indonesia. Salah satunya presiden Soekarno yang merupakan Bapak Proklamtor dan Presiden Pertama RI. Adapula, KH Hasyim Asy’ari pendiri NU, Soetomo pendiri Budi Utomo, Douwes Dekker tokoh tiga serangkai, Soekarni yang memiliki peranna dalam peristiwa Rengasdengklok, Harun bin Mandar yang terlibat dalam konfrontasi Malaysia, Ari Soerjo yang ditembak oleh PKI dan lainnya.
Sebenarnya masih banyak tokoh nasional dari Jawa Timur lainnya yang tak kalah memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Semoga, dengan mengetahui siapa saja tokoh pahlawan nasional semakin menambah kecintaan akan negara ini.
Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah yang diberikan cuma-cuma melainkan buah dari perjuangan para pahlawan hebat pendahulu kita. Perjuangan yang didapatkan dengan cara mengorbankan harta, tenaga bahkan nyawa. Sebab, tak sedikit para pahlawan gugur di medan tempur. Maka, sudah sepatutnya kita menjaga buah tangan pemberian pahlawan dengan baik