Paragraf eksposisi merupakan sebuah paragraf yang mengandung penjelasan, informasi ataupun pengetahuan yang berkaitan dengan topik yang akan ditulis.
Paragraf eksposisi memiliki bermacam jenis, salah satunya yaitu paragraf eksposisi identifikasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai paragraf eksposisi identifikasi.
Pengertian Paragraf Eksposisi Identifikasi
Paragraf eksposisi identifikasi merupakan paragraf ekposisi dengan metode pengenalan ciri yang memaparkan suatu persoalan secara mendetail seperti menyebutkan ciri-ciri, sifat khusus, karakteristik atau unsur-unsur pengenal suatu objek.
Maka dari itu tujuan dari paragraf eksposisi identifikasi yaitu dengan menyebutkan ciri suatu objek, pembaca atau pendengar diharapkan dapat lebih mengenal objek tersebut.
Contoh Paragraf Eksposisi Identifikasi
Berikut ini beberapa contoh dari paragraph eksposisi identifikasi, yaitu:
- Hewan karnivora merupakan jenis hewan pemakan daging yang mempunyai ciri – ciri gigi tajam dan rahang yang kuat. Dimana gigi dan rahang tersebut berfungsi untuk mencabik-cabik daging mangsanya. Contoh hewan karnivora yaitu harimau, singa, buaya, beruang, elang dan lain sebagainya.
- Rama seorang anak pengusaha kaya raya di salah satu kota besar di Indonesia. Setiap pergi ke sekolah Rama selalu diantar menggunakan mobil, namun ia tidak sombong sehingga memiliki banyak teman. Selain itu, Rama juga memiliki paras yang cakap dengan kulit putih dan berbadan tinggi.
- Temulawak merupakan tumbuhan herbal yang memiliki banyak manfaat dan berasal dari Indonesia. Kandungan dalam temulawak terdiri dari minyak asiri, kurkumin dan zat tepung. Biasanya temulawak banyak ditemukan di dalam hutan tropis.
- Kentang merupakan jenis dari umbi bawah tanah yang tumbuh di akar tanamannya. Awalnya kentang berasal dari Amerika Selatan dan kemudian dibawa ke Eropa pada abad ke-16, namun saat ini kentang sudah banyak ditanam di seluruh dunia. Kentang dapat diolah dengan berbagai macam seperti direbus, dipanggang atau digoreng.
- Pengertian dari puisi yaitu sebuah karya sastra dari hasil perenungan dan perasaan penyair, dimana bahasa yang digunakan berkaitan dengan ritme, dimensi dan sajak. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan selalu berisi makna tersirat namun tetap membuat setiap kata lebih bermakna.