Pasang Merah: Penyebab – Dampak dan Cara Mengendalikannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pasang surut adalah fenomena lazim yang terjadi di permukaan air laut karena adanya gravitasi Bulan. Lalu bagaimana jika air pasang berwarna merah yang dikenal sebagai red tide atau air pasang Merah. Ini adalah salah satu fenomena yang unik dan misterius. 

Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu pasang merah dan apa penyebabnya.

Apa itu Pasang Merah?

pasang merah

Air pasang merah sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala yakni ketika bangsa barat menjelajah ke berbagai penjuru dunia. Namun sebenarnya fenomena ini sudah berlangsung jauh sebelum adanya kehidupan manusia. Fenomena tersebut masih terus dijumpai di beberapa tempat akhir-akhir ini.  

Red Tide adalah fenomena ketika air laut yang ada di permukaan seolah-olah berwarna merah. Biasanya peristiwa ini berlangsung di tepi atau di garis pantai ketika alga dan organisme lainnya berkembang biak dengan tidak terkendali. 

Meski bernama “pasang” namun sebenarnya peristiwa ini tidak berkaitan dengan aktivitas pasang surut air laut seperti biasanya. Terminologi ini digunakan untuk merepresentasikan sebuah kejadian ketika mekarnya spesies dinoflagellata di permukaan air. 

Dinoflagellata sendiri merupakan suatu spesies yang berbahaya oleh sebab itu peristiwa ini dikenal juga dengan istilah lain yakni “harmful algal bloom”. Namun jika ternyata alga yang muncul tidak berbahaya maka disebut dengan “algal bloom”.  

Penyebab Pasang Merah 

Hingga saat ini para ilmuwan belum menemukan titik terang mengenai penyebab atau faktor pasti dari peristiwa red tide ini. Namun ada tiga faktor yang diketahui merupakan bagian dari pasang merah adalah tingkat salinitas, suhu dan juga angin serta dipengaruhi juga oleh eutrofikasi

Ketiga faktor ini menyebabkan organisme kecil alga yang ada di permukaan air tumbuh tak terkendali. Tumbuhnya alga atau ganggang tersebut menyebabkan populasi yang berlebihan hingga membuat warna air laut menjadi kecoklatan atau kemerahan serta tingkat kepadatannya meningkatan. Warna kemerahan atau kecoklatan tersebut karena adanya dinoflagellata dan diatom terutama Karenia brevis. Selain K. brevis ada organisme lain yang ada di dalam pasang merah yaitu Gonyaulax, Gymnodinium, Dinophysis, Noctiluca, Chattonella, Ceratium, Amoebophrya, Alexandrium, dan Cochlodinium. 

Peristiwa red tide semakin memburuk seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia seperti industri, pertanian dan pabrik lainnya yang menghasilkan limbah. Limbah tersebut akan terserap ke dalam tanah dan bercampur dengan air yang akan bermuara ke lautan. Akibatnya ganggang akan tumbuh lebih cepat dari seharusnya. Pasang mera dapat berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama bahkan berbulan-bulan. 

Dampak Pasang Merah 

Pasang merah atau red tide memang terlihat unik karena memberikan pemandangan yang berbeda dengan pemandangan permukaan air biasanya. Meski unik, faktanya padang merah memiliki dampak buruk bagi ekosistem laut dan juga kehidupan manusia. 

Dampak Bagi Ekosistem Laut 

Pasang merah bisa membunuh banyak ikan di lautan dalam kurun waktu dua minggu. Kematian ikan-ikan ini diakibatkan oleh ganggang yang mengandung racun yang cukup kuat. Tak hanya ganggang berbahaya saja yang membawa racun tetapi juga ganggang jinak seperti ganggang raksasa yang sebenarnya tidak mengandung racun namun turut mati ketika terjadi pasang merah. 

Setelah mati, ganggang raksasa akan membusuk dan mengurangi jumlah oksigen di air. Pada akhirnya ganggang tersebut juga membunuh ikan-ikan. Spesies lainnya yang menjadi korban red tide adalah kerang, lumba-lumba, penyu, dan burung yang memakan ikan atau meminum air di laut tersebut. 

Sementara itu moluska sebenarnya dapat bertahan dengan menyimpan racun-racun tersebut di dalam jaringan lemak. Hal ini menghambat saluran natrium sehingga dalam hitungan beberapa menit saja akan menyebabkan kelumpuhan. Ketika ada binatang lainnya yang memakan kerang atau moluska ini juga akan keracunan hingga menyebabkan kematian. 

Ikan-ikan yang mati jumlahnya beraneka ragam bahkan bisa mencapai ratusan ton seperti yang terjadi pantai St. Petersburg. Ikan yang mati akan terseret ombak dan terdampar ke tepi pantai, Hal itu tentu akan mengotori pantai dan menyebarkan bau tidak sedap. 

Dampak untuk Manusia 

Manusia juga tidak lepas dari dampak yang tidak akibatkan oleh  red tide jika memakan hewan laut yang terkena peristiwa ini. Zat-zat beracun yang dihasilkan oleh pasang merah akan terserap ikan, kerang dan binatang lainnya. Jika binatang laut tersebut dikonsumsi manusia maka sama saja dengan mengkonsumsi racun yang dapat mengganggu kesehatan. 

Gejala-gejala setelah mengkonsumsi makanan laut yang tercemar pasang merah antara lain mengantuk, diare, mual, kehilangan kontrol motorik, kesemutan, mati rasa atau sakit pada ekstremitas, inkoherensi, dan gangguan pernapasan. 

Tak hanya yang mengkonsumsinya, bahkan yang tidak pun dapat merasakan efek buruknya. Hal tersebut terjadi karena Karenia brevis yang mengandung racun brevetoxins aerosol akan menyebabkan gatal-gatal pada kulit ketika menyentuhnya. Racun ini juga dapat terbawa oleh angin dan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti masalah pernafasan, bronkitis dan batuk-batuk. 

Cara Mengendalikan Pasang Merah

Pasang merah merupakan fenomena yang terjadi secara alami namun semakin parah karena adanya limbah dari kegiatan manusia. Oleh sebab cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan red tide adalah dengan mengurangi limbah atau mengelola limbah sebelum dibuang sehingga tidak memicu perkembangan alga atau ganggang. 

Di era modern saat ini pergerakan pasang merah dapat dimonitor melalui satelit GOES-East NOAA milik Amerika Serikat. Ukuran ganggang memang sangat kecil namun sekelompok ganggang dapat terlihat dari satelit. Satelit ini mengorbit bumi sebanyak dua kali untuk memantau seluruh permukaan Bumi. Satelit ini juga dapat memberitahu pola cuaca yang berpotensi untuk menyebabkan pasang merah. 

Contoh Fenomena Pasang Merah 

Setelah mengetahui apa itu pasang merah, penyebab bahkan dampaknya selanjutnya adalah pembahasan mengenai contoh dari pasang merah. 

  • Teluk Florida, 1530
    Ini adalah fenomena pasang merah pertama kali di lepas pantai Teluk Florida, Amerika Serikat. 
  • Teluk Omura 
    Teluk Omura adalah sebuah perairan yang berada di perfektur Nagasaki. Teluk ini telah diidentifikasi mengalami pertumbuhan alga yang sangat cepat dan menyebabkan pasang merah. 
  • Borneo Malaysia, 2013
    Pada Januari tahun 2013, Pulau Borneo Malaysia tepatnya di Pantai Barat Laut Sabah terjadi pasang merah. Peristiwa ini bahkan memakan korban jiwa dua orang akibat mengkonsumsi kerang yang terkontaminasi racun red tide. 
  • Florida, 2013
    Masih di bulan dan tahun yang sama dengan laut Sabah, pantai Sarasota di Florida juga mengalami pasang merah. Akibatnya para pengunjung mengalami gangguan pernafasan serta banyak ikan yang mati. 
  • Lampung, 2012
    Di Indonesia juga ditemukan fenomena serupa yakni di Teluk Lampung pada 2012 silam. Ini disebabkan karena di pesisir Teluk tersebut banyak berdiri pabrik dan industri yang menghasilkan banyak limbah sehingga air disekitarnya tercemar. 
fbWhatsappTwitterLinkedIn