Pengertian Auksin, Jenis Dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perubahan pada tumbuhan didominasi dan dikelola dengan bantuan hormon, yaitu senyawa kimia pada suatu organisme yang dibawa ke lokasi lain untuk berikutnya diproses lewat sebuah cara khas untuk mengendalikan pertumbuhan, perubahan dan metabolisme. Hormon tumbuhan yang biasanya disebut sebagai fitohormon tersebut merupakan senyawa organik atau sintetis dan dalam konsentrasi rendah menyebabkan akibat fisiologis berupa dampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan.

Salah satu zat hormon tumbuhan adalah Auksin, berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu ‘Auxein’ yang artinya ‘tumbuh’. Pengertian Auksin adalah suatu zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan bunga yang fungsinya untuk mengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang pada ujung meristem. Mempelajari tentang auksin termasuk kepada bidang ilmu pengetahuan alam, seperti materi tentang  pengertian zat pengatur dalam tubuh manusia dan materi  berupa macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika.

Jenis Auksin

Auksin memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman, pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Belanda bernama Fritz Went (1903 – 1990). Ia mendapati bahwa ada kemungkinan senyawa yang tidak bisa dilihat dapat mengakibatkan pembelokan yang dinamakan fototropisme (arah tanaman yang mengikuti sinar matahari). Diperkirakan ia memperoleh senyawa lumayan banyak pada ujung koleoptil, sebab kegiatan auksin bisa ditelusuri lewat pembelokan koleoptil karena terciptanya jarak pada sisi tumbuhan.

Auksin sekarang dikenal sebagai Asam Indolasetat (IAA) sebaagai auksin utama pada tanaman yang didapatkan melalui cara biosintesis dari asam amno prekursor triptopan, menggunakan perantara beberapa substansi yang mirip secara alami namun memiliki aktivitas lebih kecil seperti IAN (indolaseto nitrol), Asam Indolpiruvat dan IAAid (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auksin menggunakan bantuan enzim IAA-oksidase. Ada tiga senyawa lain yang mirip sehingga jenis auksin alami dibagi menjadi beberapa macam:

  • Asam 4 – Kloroindolasetat (4kloroIAA) yang biasa ditemukan pada biji muda dan berbagai jenis kacang – kacangan.
  • Asam Fenilasetat (PAA) sering ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan dan lebih banyak jumlahnya daripada IAA, walaupun responnya kurang aktif jika dibandingkan IAA.
  • Asam Indobutirat (IBA) ditemukan belakangan, pada awalnya diduga hanya merupakan auksin tiruan aktif. Akan tetapi kemudian ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil.

IAA pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji – bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif sehingga didapatkan rumus kimia auksin. Sejak itu terbuka jalan untuk menciptakan jenis auksin sintetis seperti hidrazil, NAA, amiben, kloramben, pikloram atau tordon dan banyak lagi. Jika pada tumbuhan sebelum diolah menjadi makanan diperlukan zat pengatur tumbuh seperti auksin, maka pada pengolahan makanan terkadang diperlukan pengertian zat aditif pada makanan untuk menambah cita rasa, mutu dan daya tariknya.

Fungsi Auksin

Fungsi hormon auksin dapat membantu proses pertumbuhan akar dan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat kematangan buah, dan mengurangi jumlah biji dalam buah – buahan. Pada auksin terjadi proses perubahan wujud zat pengertian contoh yang mempengaruhi tanaman. Secara garis besar, fungsi auksin yaitu:

  • Merangsang perkecambahan biji, memecah dormansi biji atau benih melalui cara merendam benih bersama auksin.
  • Merangsang proses pembentukan dan pertumbuhan pada akar tanaman.
  • Merangsang pembentukan bunga dan buah sehingga dapat memaksimalkan produksi tanaman.
  • Memungkinkan tanaman dapat menghasilkan buah tanpa biji.
  • Mencegah buah menjadi rontok.
  • Merangsang pengguguran pada daun.
  • Merangsang kambium sehingga terbentuk xylem dan floem.
  • Memelihara elastisitas dinding sel
  • Membentuk dinding sel primer tumbuhan
  • Membantu proses pembuahan tanpa penyerbukan (partenokarpi).

Cara Kerja Auksin

Cara kerja pada pengertian auksin dapat bersinergi dengan hormon sitokinin dan giberelin. Pada tumbuhan yang salah satu sisinya disinari matahari, maka pertumbuhannya akan lambat karena cara kerja auksin dihambat oleh matahari. Akan tetapi sisi tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh dengan cepat karena tidak menghambat kinerja auksin, sehingga menyebabkan tanaman mengikuti arah sinar matahari yang disebut sebagai fototropisme yang telah disebutkan di atas.

Contohnya, tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat namun tekstur dan batangnya lemah karena hormon auksin tidak terhambat. Sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat terang pertumbuhannya akan sedikit lebih lambat daripada yang tumbuh di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya kuat dan warnanya segar kehijauan karena kerja hormon auksin terhambat sinar matahari.

Hormon auksin bekerja dengan menginisiasi pemanjangan sel dan memacu protein tertentu di membran plasma sel tumbuhan untuk dapat memompa ion H+ ke dalam dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa yang menyusun dinding sel, lalu sel tumbuhan kemudian memanjang karena air yang masuk secara osmosis. Auksin diproduksi dalam jaringan meristematik aktif, yaitu pada tunas, daun muda dan buah kemudian menyebar dalam seluruh tubuh tanaman dari atas ke bawah hingga pada titik tumbuh akar, melalui floem (jaringan pembuluh tipis) atau parenkhim.

Dalam pengertian auksin secara sintetis telah digunakan secara komersial dan luas di bidang pertanian. Bagian batang, pucuk dan akar tumbuhan terlihat merespons auksin dengan peningkatan laju pertumbuhan yang terjadi pada konsentrasi optimal, dan penurunan pertumbuhan terjadi pada konsentrasi yang berlebihan atau kekurangan. Pembuatan auksin sintetis perlu diperhatikan secara seksama agar tidak berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn