Daftar isi
Individu perorangan atau manusia merupakan suatu bentuk dan juga contoh konkrit akan hakikatnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya dalam kehidupan sehari-hari manusia akan memiliki kecenderungan untuk dapat hidup secara bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu.
Hal itu lah yang kelak akan menjadi ciri dasar dan juga dapat dikatakan sebagai kebutuhan akan hadirnya suatu wadah raksasa yang dapat menampung dan juga mengakomodir interaksi antar manusia itu sendiri. Wadah tersebut lah yang kelak akan disebut dengan sebutan bangsa.
Bangsa merupakan suatu bentuk kesatuan yang terdiri dari unsur kebudayaan yang ada di dalamnya, yang menyatu dengan konsep kesatuan dari politik yang telah terdapat pada unsur tersebut.
Bangsa adalah merupakan suatu bentuk dari perwujudan jiwa yang satu namun tersebar dan menyatu erat pada setiap individu yang membentuk suatu perkumpulan dan atau disebut juga dengan kelompok.
Kelompok dari masing-masing individu tersebut memiliki keterkaitan yang kuat akibat dari perasaan kebersamaan nasib dan juga terkait dengan penderitaan pada masa lampau, ditambah dengan pengharapan dan juga cita-cita yang terkait di masa depan.
Hal ini disampaikan dalam pidato Ernest Renan pada Universitas Sorbone Paris pada tanggal 11 Maret 1882.
Bangsa merupakan suatu hasil penciptaan dari suatu kelompok manusia yang bersama-sama pada suatu negara yang menghasilkan suatu perwujudan organisasi tersebut.
Dengan adanya suatu perwujudan organisasi, maka akan dapat dengan mudah dan cepat menjadi sebagai media untuk dapat mengakomodir interaksi antar manusia di dalam suatu kelompok manusia itu sendiri.
Persamaan dalam hal watak pada setiap kumpulan dari manusia yang terkait, diakibatkan oleh perasaan dari persamaan nasib itu sendiri lah yang membentuk suatu perwujudan dari bangsa terkait.
Perwujudan dari suatu hal yang membentuk satu kesatuan yang sama, dibentuk melalui adanya perasaan terhadap persamaan pada nasib dan juga perasaan terhadap persamaan dari tujuan dan atau pun juga cita-cita yang dimiliki tersebut.
Serta lebih khusus kepada suatu keinsyafan yang menjadikan pembentukan suatu unsur kebangsaan yang ada di dalamnya tersebut.
Terdapat adanya rasa dan juga unsur rasa untuk secara bersama-sama dapat menjadikan suatu kesatuan berdasarkan kepada unsur kebersamaan yang terbentuk karena adanya persamaan dalam lokasi dan juga wilayah tempat tinggal tersebut.
Hal ini lah yang memicu terjadinya suatu kemauan secara kolektif untuk dapat membentuk suatu perwujudan dari bangsa itu sendiri.
Perbandingan antara keberadaan suatu bangsa itu sendiri dan juga suatu organisme yang bersifat biotik penyesuaian dari jiwa bangsa tersebut berdasarkan dari sis nafsu pada bidang kehidupan organismen yang ada di dalamnya.
Hal ini dapat secara langsung dikategorikan sebagai suatu bentuk dari analisis dan atau dapat disebut juga dengan analogi keterbandingan tersebut.
Hasil akhir dari proses tersebut ialah penciptaan pada perwujudan suatu keberadaan bangsa yang secara sadar dengan dorongan terhadap kehendaknya itu sendiri.
Dengan memiliki keinginan untuk dapat hidup, untuk dapat bertahan, serta untuk dapat melakukan tindakan yang secara bebas dan atau sesuka hati mereka sendiri yang memiliki andil dan atau kekuasaan yang lebih tinggi dari pada yang lainnya.
Penggolongan secara konsep dan atau juga skema majemuk namun demikian tidak dapat dilakukan suatu kegiatan perumusan yang secara pasti dan atau juga eksakta dilakukan akan dapat secara langsung mempengaruhi terjadinya perwujudan bangsa itu sendiri.
Perjuangan panjang dan juga sejarah tersebut akan menghasilkan bangsa terkait.
Pembuktian untuk dapat dilakukan tersebut dilakukan melalui adanya beberapa faktor terkait yang dapat digunakan semisal faktor objektif untuk dapat menjadikan suatu latar belakang.
Serta berupa suatu ciri khas suatu bangsa tersebut, beberapa faktor yang terkait semisal antara lain adalah persamaan ras, terkait dengan persamaan bahasa, dan juga wilayah, serta adat istiadat serta persamaan agama yang ada di dalamnya.
Keterikatan suatu perkumpulan dari kesatuan manusia tertentu yang secara bersama dan juga aktif mendiami suatu wilayah dan atau pun juga daerah tertentu yang ada di dalamnya, menghasilkan secara berkesinambungan suatu keterikan terhadap pijakan tempat tinggal itu sendiri.
Pembatasan secara teritorial, wilayah dan atau pun juga daerah tersebut menjadikan suatu hal yang sangat penting dalam kajian secara geografis terhadap wilayah dan juga daerah yang dimaksud.
Persamaan aspek kehidupan dalam hal ini antara lain adalah persamaan bahasa, persamaan wilayah, persamaan ekonomi, dan juga persamaan atas perasaan secara prikologis yang langsung akan dapat terwujudkan dalam kebudayaan yang sama dapat secara historis menghasilkan bentuk kesatuan dari suatu bangsa.
Pada satu sisi terdapat suatu anggapan dari bidang keilmuan yang menyatakan secara gamblang bahwa bentuk dan juga kesatuan dari kehidupan dalam agama, bahasa, ras, dan juga tidak terkecuali adat istiadat dapat menjadikan persekutuan kehidupan pembentuk faktor bangsa yang aktif.
Namun demikian di sisi lain terdapat anggapan yang berbeda terkait dengan pemahaman pada pentingnya pembentukan suatu bangsa yang berasaskan pada asas kepentingan, kesempatan, dan juga kebutuhan untuk dapat saling memenuhinya pada suatu wilayah tertentu di dalamnya.
Pengimplementasian konsep terkait dengan adanya suatu komunitas politik yang ada di dalam suatu batasan yang berdaulat secara legal dan juga hukum, secara langsung akan dapat berpengaruh dalam proses pembentukan suatu bangsa itu sendiri.
Dengan berhasilnya proses pengimplementasian tersebut dapat menjadikan suatu perwujudan bangsa itu menjadi lebih kokoh dalam hal kaitannya pada persatuan dan juga kesatuan yang lebih utuh.
Persamaan dalam hal identitas yang di dalamnya terdapat beberapa aspek yakni di antaranya adalah persamaan terhadap aspek agama, persamaan dalam aspek bahasa, persamaan dalam aspek ideologi, persamaan dalam aspek budaya, dan juga persamaan dalam aspek sejarah.
Melalui berbagai macam persamaan aspek dalam kehidupan tersebut, dapat diambil kesimpulan secara kolektif bahwa dalam penerapan asal usul dan juga keturunan dari golongan perkumpulan manusia tersebut dapat dikatakan sama.
Kesamaan yang ada tetap menjadi suatu aspek dan penggolongan yang tidak dapat terlepas satu sama lain, beberapa faktor aspek tersebut diantaranya adalah nama, penguasaan terhadap wilayah dan atau pun juga daerah dari tanah air, kepemilikan terhadap mitos dan atau pun juga sejarah yang ada secara bersama.
Kemudian terdapat juga dalam bidang kebudayaan dan juga politik kolektif, aspek dalam hal perekonomian secara tunggal, serta dalam pokok bahasan mengenai kewajiban bersama terhadap keseluruhan dari anggota yang ada tersebut.
Kumpulan dari suatu pemikiran dan juga kepercayaan yang secara kolektif terkumpul atas suatu jumlah masyarakat yang ada tersebut akan dapat menjadikan suatu pemicu untuk dapat menimbulkan pemahaman baru dan juga bersifat revolusioner bahwa sekumpulan manusia tadi merupakan perwujudan dari bangsa itu sendiri.
Hal ini akan dapat menjadikan perwujudan tersebut menjadi suatu pemahaman atas pemikiran yang menjadi dasar bagi proses pembentukan dan juga menjaga keutuhan dari komunitas masyarakat pada bangsa tertentu.
Rasa cinta yang mendalam kepada keseluruhan tanah air merupakan suatu bentuk dan juga ciri khusus yang bersifat pelengkap, dan berfungsi untuk melengkapi ciri-ciri tertentu yang ada pada diri dan juga entitas yang dinamakan sebagai bangsa itu sendiri.
Perbedaan wilayah yang ada pada suatu daratan juga perairan tersebut dapat menimbulkan semangat kebersamaan dalam hal pembentukan suatu entitas negara itu sendiri.
Dengan adanya persatuan yang konkrit terhadap ciri dan juga keanekaragaman dari berbagai macam orang yang secara aktif dan juga nyata berada pada suatu tempat, wilayah, dan atau pun juga berada pada suatu daerah tertentu tersebut, dapat menimbulkan dan mempererat persatuan yang dinamakan dengan sebutan bangsa tersebut.
Terdapatnya unsur-unsur penting yang secara wajar dapat digunakan untuk dapat menjadi media persatuan dan atau pun juga media pengikat dari satu individu dengan individu lainnya. Dalam ini yang dimaksud dengan unsur-unsur penting.
Contohnya adalah keadaan dan juga kondisi dari psikologi, faktor kebudayaan asli yang ada dan melekat di hati, teritorial atau pun juga disebut dengan wilayah atau daerah, sejarah yang terkait dengan berbagai macam peristiwa yang telah terjadi.
Yang terjadi di masa lampau, politik yang menaungi terkait dengan peraturan dan juga penguasaan suatu wilayah, dan juga masa depan yang berada dalam pikiran berbagai macam individu tersebut. Hal tersebut lah yang akan kelak menjadi penciptaan suatu bangsa mereka.
Persatuan merupakan kunci dari proses pembentukan dari entitas bangsa itu sendiri.
Pada sekelompok manusia yang memiliki suatu persamaan dalam ikatan batin itu sendiri dan juga persatuan terkait dengan adanya persamaan atas sumber sejarah dan juga kaitannya dengan hal-hal yang terjadi pada masa lampau dan juga terkait dengan cita-cita dan atau pun juga pengharapan atas apa yang akan terjadi dan atau direncanakan pada masa depan yang akan datang tersebut.
Bangsa merupakan suatu perwujudan dari berbagai macam aspek pemersatu individu yang secara jelas tertanam dalam hati masing-masing individu tersebut persamaan terhadap sejarah yang ada pada suatu komunitas individu yang terkait.
Persamaan terhadap visi dan juga misi yang menuntun pada proses untuk dapat menciptakan pembentukan suatu wadah yang idealis dan juga mampu mengakomodir keseluruhan aspek masyarakat tersebut.
Melalui proses tersebut dapat dikatakan bahwa kebersamaan dalam segala hal yang menjadi kewajiban tersebut akan menjadi suatu hal yang penting dan juga berlandaskan pada persatuan itu sendiri.