Berdasarkan jenis paragraf, ada berbagai jenis paragraf dengan ciri-ciri yang berbeda. Dalam setiap paragraf, pastilah mengandung beberapa kalimat dan memiliki sebuah kalimat utama.
Kalimat juga terbagi dalam beberapa bentuk seperti kalimat efektif, kalimat tidak efektif, kalimat luas, kalimat perbandingan dan pertentangan, dan lain sebagainya.
Kalimat juga terdiri dari dua bentuk yaitu kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
Kalimat simpleks merupakan suatu kalimat yang terdiri dari satu klausa atau terkadang disebut kalimat tunggal.
Sedangkan kalimat kompleks adalah suatu kalimat majemuk dimana terdiri dari suatu induk kalimat dan anak kalimat.
Berikut ini kita tidak akan membahas tentang jenis kalimat tetapi kita akan membahas tentang induk kalimat dan anak kalimat beserta contohnya.
Pengertian
Induk kalimat adalah sebuah klausa ataupun kalimat tunggal yang telah memiliki makna, meskipun tanpa tergabung atau terikat dengan klausa lainnya.
Suatu induk kalimat berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat dan suatu induk kalimat tidak didahului oleh konjungsi.
Anak kalimat merupakan suatu klausa atau kalimat tunggal yang menduduki jabatan dalam pola kalimat lain. Anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri tanpa induk kalimat dan ditandai dengan adanya konjungsi.
Suatu anak kalimat terdiri dari berbagai jenis dalam suatu macam kalimat majemuk, bergantung pada kalimat tunggal mana yang akan diganti atau diubah, yaitu :
a. Anak kalimat pengganti subjek.
b. Anak kalimat pengganti predikat,
c. Anak kalimat pengganti objek,
d. Anak kalimat pengganti keterangan (keterangan tempat, waktu, sebab, tujuan, akibat, syarat, perlawanan dan perbandingan).
Contoh
Berikut ini beberapa contoh induk kalimat dan anak kalimat yang disesuakan dengan jenis-jenis anak kalimat, yaitu :
- Yang mencuri dompet ibu (S), sudah ditemukan dan ditangkap (P) oleh polisi (O).
Sudah ditemukan dan ditangkap oleh polisi : induk kalimat.
Yang mencuri dompet ibu : anak kalimat pengganti subjek.
- Penarinya (S) yang bertopi hitam (P).
Penarinya : induk kalimat.
Yang bertopi hitam : anak kalimat pengganti predikat.
- Sinta (S) telah menelepon (P) dokter yang memberikan obat kadaluarsa itu (O).
Sinta telah menelepon : induk kalimat.
Dokter yang memberikan obat kadaluarsa itu : anak kalimat pengganti objek.
- Ibu (S) pergi (P) ketika hujan turun (Keterangan waktu).
Ibu pergi : induk kalimat.
Ketika hujan turun : anak kalimat pengganti keterangan waktu.
- Karena suaranya begitu indah (Ket. Sebab), Rudi (S) terus mendengarkan (P) suara gadis itu (O).
Rudi terus mendengarkan suara gadis itu : induk kalimat.
Karena suaranya begitu indah : anak kalimat pengganti keterangan sebab.
- Akibat lupa mengerjakan tugas rumah (Ket.Akibat), Dodi (S) dihukum (P) oleh guru matematika (O).
Dodi dihukum oleh guru matematika : induk kalimat.
Akibat lupa mengerjakan tugas ruman : anak kalimat pengganti keterangan akibat.
- Sinta (S) mempersiapkan (O) diri sebaik (P) mungkin supaya dapat lolos beasiswa (keterangan tujuan).
Sinta mempersiapkan diri sebaik mungkin = induk kalimat.
Sebaik mungkin supaya dapat lolos beasiswa : anak kalimat penggant.i keterangan tujuan.
- Kalau tidak dibelikan mainan baru (Ket. Syarat), anak itu (S) akan tetap menangis (P).
Anak itu akan tetap menangis : induk kalimat.
Kalau tidak dibelikan mainan baru : anak kalimat pengganti keterangan syarat.
- Meskipun kamu tidak menyukai diriku (Keterangan perlawanan), aku (S) akan tetap memandangmu (P) dari jauh (Keterangan).
Aku akan tetap memandangmu dari jauh = induk kalimat.
Meskipun kamu tidak menyukai diriku = anak kalimat pengganti keterangan perlawanan.
- Susi (S) terlihat (P) lebih gugup dan pucat (Keterangan) daripada seluruh pelamar lainnya seperti dia.
Susi terlihat lebih gugup dan pucat : induk kalimat.
Daripada seluruh pelamar lainnya seperti dia : anak kalimat pengganti keterangan perbedaan.
Demikian, penjelasan singkat tentang induk kalimat dan anak kalimat. Semoga bermanfaat!