3 Pengertian Reintegrasi Sosial Menurut Ahli

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Reintegrasi sosial merupakan suatu proses yang akan terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat. Proses reintegrasi sosial ini menjadi lawan dari disintegrasi sosial yang normal di alami negara dengan penduduk yang beragam seperti Indonesia.

Proses reintegrasi sosial kerap terjadi dalam negara yang multi etnis atau banyaknya perbedaan yang ada karena kemungkinan akan menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat atau dikenal dengan istilah disintegrasi. Oleh karena itu, reintegrasi sosial memiliki salah satu tujuan untuk menyatukan masyarakat yang berbeda-beda guna mempersatu bangsa dan negara.

Reintegrasi kerap diartikan sama dengan integrasi, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Integrasi adalah proses penyesuaian untuk menyatukan unsur-unsur berbeda yang ada didalam masyarakat seperti norma-norma atau nlai-nilai. Sedangkan reintegrasi merupakan proses sosial untuk menyatukan kembali norma-norma dan nilai-nilai masyarakat.

Definisi reintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah penyatuan kembali; pengukuhan kembali. Dengan demikian, reintegrasi sosial dapat dipahami sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyatukan kembali pihak-pihak atau masyarakat yang sebelumnya sempat mengalami konflik dan timbul perpecahan untuk berdamai.

Dengan definisi lain yang lebih sederhana, reintegrasi sosial menjadi suatu upaya untuk membangun kembali kepercayaan sosial setelah terjadi disintegrasi sosial.

Ada banyak pengertian yang dijabarkan oleh para ahli mengenai reintegrasi sosial ini. Adapun tokoh-tokoh yang mendefinisikan reintegrasi sosial dengan pemikiran mereka sendiri ialah:

Soerdjono Soekanto

Pengertian reintegrasi sosial sudah dijabarkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh beliau berjudul Sosiologi Suatu Pengantar (2013). Menurut Soerdjono Soekanto, reintegrasi sosial adalah proses yang membentuk kembali norma-norma dan nilai-nilai baru.

Tujuan dari pembentukan ini ialah untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang juga telah mengalami perubahan.

Tak hanya itu, Soekanto juga mendefinisikan reintegrasi dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan yang diinginkan dalam suatu masyarakat sesuai dengan tujuan persatuan dan keutuhan setelah terjadi adanya konflik masyarakat atau disintegrasi.

Reintegrasi sudah dinyatakan terlaksana apabila norma-norma atau nilai-nilai baru telah melembaga (institualized) dalam diri warga masyarakat sehingga terbentuklah lingkungan masyarakat yang damai dan sejahtera kembali.

Albert O. Hirschman

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi ini disebut perubahan sosial, yang terjadi sepanjang masa di setiap masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar pandangan dari ahli ekonom Jerman yaitu Albert O. Hirschman.

Pandangan Albert O. Hirschman mengenai reintegrasi sosial ialah suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat sesuai sifat dasar dan keinginan manusia. Adanya perubahan dalam masyarakat ini disebut dengan perubahan sosial dikarenakan sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif, dan selalu berkembang.

Selain itu, perubahan sosial juga di picu oleh rasa kebosanan yang kerap kali manusia rasakan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah di capainya sehingga selalu mencari yang baru untuk mengubah suatu keadaan sosial menjadi lebih baik lagi.

Maka dari itu, manusia melakukan suatu perubahan yang pada akhirnya menjadi dasar dari proses reintegrasi sosial dalam pandangan Hirschman yang mencakup berbagai sisi kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan politik.

M. Dahlan Al Barry dan Pius A. Partanto

Reintegrasi sosial di definisikan oleh M. Dahlan Al Barry dan Pius A. Partanto dengan proses untuk kembali ke kondisi semula sebelum terjadinya perpecahan atau konflik.

Definisi reintegrasi sosial ini dapat diartikan lebih luas lagi yaitu sebuah proses sosial yang dilakukan dalam upaya untuk menyatukan kembali pihak-pihak yang telibat konflik untuk bersatu dan berdamai kembali sebagaimana saat kondisi sebelum terjadinya konflik sosial masyarakat.

Dari sejumlah pengertian diatas, dapat dipahami bahwasanya secara umum reintegrasi sosial menjadi upaya untuk membangun kepercayaan sosial yang bertujuan untuk menyatukan kembali masyarakat setelah adanya perpecahan atau konfik sosial yang terjadi.

Contoh Reintegrasi Sosial

Dalam kehidupan bersosial sehari-hari, ada banyak contoh reintegrasi sosial yang terjadi seperti dalam contoh masalah sosial di masyarakat.

Akan tetapi, tak banyak yang tahu meski suatu suatu masalah sosial yang terjadi bahwa termasuk contoh reintegrasi sosial yang sering terjadi di masyarakat. Untuk memudahkanmu memahami pengertian reintegrasi sosial, berikut contoh reintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat.

Contoh reintegrasi sosial yang paling utama adalah dengan menyatukan pihak yang bersangkutan untuk berdamai dengan cara melakukan musyawarah.

Musyawarah adalah cara ampuh dalam menyelesaikan berbagai macam konflik yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan berguna untuk mendamaikan pihak yang konflik. Meski tergolong cara yang sangat umum, namun cara ini terbukti efektif dalam menerapkan reintegrasi sosial.

Penerapan musyawarah dalam reintegrasi sosial bisa kita gambarkan dengan konflik yang banyak terjadi di perkotaan yaitu konflik antara angkutan online dan angkutan konvensional. Hadirnya angkatan berbasis internet atau online yang memudahkan masyarakat dalam penggunaanya, membuat angktan konvensional merasa tersaingi dan akhirnya timbul gesekan dan konflik.

Pendapatan angkutan konvensional yang semakin menurun menjadi alasan utama konflik sosial terjadi. Untuk mennyelesaikan persoalan antara keduanya, pemerintah akan menerapkan reintegrasi sosial dengan cara melakukan musyawarah guna menentukan batas-batas tertentu bagi angkutan online dalam mengambil dan menurunkan penumpang.

  • Lembaga Negara

Permasalahan sosial seperti konflik dan perpecahan menjadi faktor utama pemerintah mendirikan lembaga negara untuk masyarakat yang akan mengatasi masalah-masalah yang ada. Adapun lembaga negara yang ada seperti lembaga agama, lembaga politik, lembaga ekonomi, lembaga hukum dan lembaga-lembaga lainnya memiliki fungsi khusus. Sebagai contoh, jika terjadi konflik keagamaan, permasalahan bisa terselesaikan dengan cepat dalam lembaga agama dan hukum.

  • Tidak Main Hakim Sendiri

Contoh reintegrasi sosial lainnya adalah apabila ada suatu permasalahan sebaiknya tidak main hakim sendiri. Pihak yang terjadi konflik akan tersulut emosi dan biasanya main hakim sendiri.

Untuk mencegah permaslahan lebih besar, sebagai masyarakat yang memahamai reintegrasi sosial haruslah menerapkan hal ini. Dengan tidak main hakim sendiri, Anda sudah membantu menerapkan reintegrasi sosial dan mencegah perpecahan.

Dan inilah pengertian reintegrasi sosial oleh para ahli beserta contoh-contohnya. Dengan membaca artikel ini, semoga memberi wawasan lebih mengenai reintegrasi sosial.

fbWhatsappTwitterLinkedIn