11 Contoh Nilai dan Norma Sosial di Sekolah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Peran nilai dan norma sosial di sekolah merupakan perwujudan dari pemahaman disiplin ilmu sosiologi dengan pendidikan. Sosiologi dan pendidikan berkaitan sangat erat dalam proses pembentukan nilai dan norma sosial yang terbentuk di sekolah.

Sekolah sebagai wadah dalam menyalurkan pendidikan kepada individu diharapkan mampu membentuk nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui sekolah, diharapkan penyerapan nilai dan norma sosial dapat berjalan dengan maksimal.

Dalam rangka membentuk pribadi yang berintegritas dan memiliki jati diri yang baik, sekolah diharapkan mampu mencetak generasi bangsa yang bermoral sesuai nilai dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan.

Perwujudan nilai dan norma sosial di sekolah merupakan bentuk dari interaksi sosial antar individu di lingkungan sekolah. Seringkali ditemukan, siswa yang tidak mampu mengikuti peraturan di sekolah juga belum tentu mampu beradaptasi di lingkungan masyarakat.

Berikut terdapat sebelas contoh nilai dan norma sosial di sekolah yang sering diterapkan baik oleh siswa maupun guru dalam dunia pendidikan.

1. Nilai Material

Nilai material dalam kehidupan sekolah diwujudkan misalnya melalui pemakaian seragam sekolah. Pemakaian seragam sekolah merupakan simbol kepatuhan.

Nilai material yang terkandung di dalamnya memupuk siswa menjadi lebih disiplin di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari. Kepatuhan siswa yang terbiasa mereka lakukan akan berdampak terhadap kehidupannya dalam mematuhi berbagai peraturan yang muncul di masyarakat.

2. Nilai Vital

Nilai vital dalam kehidupan sekolah dapat diwujudkan melalui penggunaan laboratorium sekolah. Laboratorium memiliki nilai vital bagi siswa sebagai sarana dalam menyerap ilmu. Laboratorium menjadi wadah siswa memahami lebih jauh atas ilmu yang mereka pelajari.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian dalam kehidupan sekolah dapat terwujud melalui kegiatan keagamaan yang diterapkan di sekolah. Pada sekolah tertentu nilai kerohanian dijadikan dasar dalam proses pendidikan. Hal tersebut menjadikan nilai kerohanian bernilai lebih penting dibandingkan nilai lainnya.

Bukan berarti pihak sekolah mengesampingkan norma yang lainnya, tetapi dalam penerapannya proses pendidikan dijalankan berdasarkan nila-nilai keagamaan yang berasaskan nilai kebaikan, moral dan nilai religiusitas.

4. Nilai Intelektual

Nilai intelektual di sekolah diwujudkan melalui kegiatan sekolah dalam proses pembelajaran. Proses transfer ilmu yang dilakukan guru dengan siswa dilakukan berdasarkan nilai intelektual yang tercermin dari sistem pendidikan yang berlaku.

Kemajuan dinamika masyarakat mengharuskan siswa harus mampu memiliki nilai intelektual yang mumpuni. Hal tersebut dilakukan agar siswa mampu beradaptasi dengan dunia luar di luar sekolah.

5. Nilai Sosial

Nilai sosial di sekolah diwujudkan dalam berbagai kegiatan di sekolah dengan bentuk penerapan interaksi antara individu dengan individu di sekolah, misalnya melalui ekstrakurikuler tertentu.

Kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok juga termasuk di dalamnya. Diskusi-diskusi kelompok yang sering diterapkan dalam pendidikan sebagai proses transfer ilmu juga merupakan bagian dari penerapan nilai sosial.

Semakin sering interaksi sosial yang dilakukan antar siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, secara tidak langsung menciptakan nilai sosial di lingkungan sosial.

6. Nilai Subyektif

Nilai subyektif di sekolah diwujudkan dengan sebuah lapangan sekolah. Bagi sebagian siswa yang tidak menyukai kegiatan lapangan, benda tersebut tidak bergitu bernilai bagi mereka.

Lain halnya dengan siswa yang menyukai kegiatan lapangan yang akan menyukai benda tersebut.

7. Norma Agama

Norma agama yang diterapkan di sekolah biasanya bersifat wajib sesuai agama yang dianut siswa. Pelaksanaan norma agama di sekolah bisa di lakukan melalui pelaksanaan doa bersama sebelum memulai pelajaran selama beberapa menit.

Disiplin menjalankan ibadah tertentu di lingkungan sekolah juga merupakan perwujudan dari norma agama.

8. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan di sekolah dapat diwujudkan penerapan mata pelajaran yang berbasis pendidikan karakter. Misalnya, saling menghormati antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Tidak melakukan perbuatan yang membuat siswa lain merasa tersinggung di sekolah.

9. Norma Kesopanan

Norma kesopanan yang dapat diwujudkan di sekolah misalnya menyapa guru, saling menyapa antar siswa. Mengatakan kata-kata yang sopan dalam berbicara dengan sesama siswa maupun guru.

Jika meminjam sesuatu yang bukan miliknya maka meminta ijin terlebih dahulu dengan yang punya barang. Hal tersebut merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat yang diterapkan di sekolah maupun lembaga pendidikan.

10. Norma Hukum

Norma hukum di sekolah dapat dilatih melalui tindakan dan perilaku siswa. Misalnya, siswa tidak menyontek saat ujian, siswa disiplin dan tidak datang terlambat, siswa disiplin mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan. Siswa tidak membolos sekolah juga perwujudan dari kepatuhan menjalani norma hukum yang berlaku di sekolah.

11. Norma Sosial

Norma sosial merupakan perwujudan bentuk sosialisasi di sekolah atas nilai-nilai sosial yang tercermin pada masing-masing siswa. Contohnya, siswa yang sering terlambat datang ke sekolah akan dijadikan bahan perbincangan oleh siswa lainnya yang disiplin.

Siswa yang tidak menyontek pekerjaan siswa lainnya biasanya tersingkir dari siswa yang rajin mengerjakan tugas sekolah. Perilaku sederhana tersebut mampu membuat siswa merasa tidak punya kehidupan sosial. Dengan demikian pentingnya menjaga norma sosial di sekolah juga harus diperhatikan siswa.

Agar menjadi siswa yang memiliki integritas dan jati diri yang baik, hendaknya siswa selalu mematuhi nilai dan norma yang ada di sekolah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn