Daftar isi
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan yang meninggalkan banyak peninggalan sejarah mulai dari Prasasti hingga Candi. Berikut ini peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, mari simak pembahasannya.
Peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno yaitu Prasasti Canggal. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir yang terletak di Dusun Canggal, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa.
Dalam Prasasti ini berisikan mengenai pendirian dari Lingga atau Lambang Siwa oleh Sanjaya di desa Kunjarakunja dan juga dalam prasasti ini menceritakan mengenai yang menjadi raja awalnya adalah Sanna, Lalu posisi Raja tersebut digantikan oleh Sanjaya, anak dari saudara perempuan Sanna, yaitu Sannaha.
Prasasti Kalasan juga merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini ditemukan di daerah Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Prasasti ni ditulis menggunakan huruf Pranagari serta bahasa yang digunakan bahasa Sansekerta.
Dalam prasasti kalasan ini menceritakan bahwa para guru dari raja Sailendra mendapatkan persetujuan Maharaja Dyah Pancapana Panamkarana.
Atas permintaan dari keluarga Raja Sailendra untuk membangun sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara, dan sebuah biara untuk para pendeta. Tidak hanya itu, para sangha juga diberikan hadiah berupa desa kalasan.
Prasasti Mantyasih merupakan prasasti peninggalan sejarah kerajaaan mataram kuno yang ditemukan di Kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah. Isi prasasti ini memuat daftar silsilah dari raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung.
Alasan prasasti ini dibuat sebagai salah satu upaya mengesahkan Balitung sebgaai raja penerus atau pewaris tahta yang sah, sehingga isi prasasti ini menyebutkan raja-raja senelumnya yang memiliki kuasa penuh kepada kerajaan mataram kuno.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno selanjutnya yaitu Prasasti Kelurak. Prasasti ini merupakan prasasti batu yang ditemukan di dekat Candi Lumbung, Desa Kelurak, Jawa Tengah. Ketika ditemukan, prasasti ini dalam keadaan yang sudah sangat usang, sehingga isi keseluruhan dari prasasti tersebut sulit diketahui.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Selanjutnya yaitu Candi Sewu. Candi sewu ini terletak di daerah desa Bugisan, Klaten, Jawa Tengah. Candi Sewu ini dibangun pada abad ke 8 Masehi dan merupakan salah satu candi Buddha.
Perlu kamu ketahui bahwa candi sewu lebih tua dibandingkan dengan candi borobudur dan candi prambanan. Tidak hanya itu, Candi sewu sebenarnya hanya memiliki 249 candi saja, namun warga setempat memberikan nama sewu yang artinya seribu.
Candi Prambanan yang terletak di Kota Yogyakarta ini merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno. Candi Prambanan dibangun sekitar tahun ke 9 Masehi dan menjadi candi hindu tertua di Indonesia. Candi prambanan ini dibangun untuk dipersembahkan kepada trimurti, yaitu tiga Dewa utama di dalam agama Hindu. Trimurti terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.
Peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang satu ini sudah tidak asing lagi ditelinga, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi buddha terbesar di Indonesia. Tidak hanya sebagai tempat wisata, candi ini juga menjadi tempat beribadat umat Budha.
Candi Mendut merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram yang termasuk candi Budha. Letak Candi Mendut ini tidak jauh dari candi Borobudur, bahkan diperkirakan candi ini dibangun sebelum candi Borobudur.
Candi Pawon juga merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Letak Candi Pawon ini satu garis lurus ke arah timur dari Candi Borobudur dan juga Candi Mendut.
Sebelumnya, Candi Pawon ini ditemukan sekitar abad akhir ke 19 dengan keadaan yang rusak serta tertutupi oleh semak-semak belukar, lalu pada tahun 1904 Candi ini mulai diperbaiki.
Candi Pawon termasuk salah satu candi Budha yang disetiap dindingnya terdapat relief sangat unik, mulai dari para dewa dan makhluk setengah manusia setengah hewan.
Peninggalan selanjutnya yaitu Candi Gedong Songo. Candi ini terletak di daerah utara Ambarawa, tepatnya di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah.
Candi Gedong Songo ditemukan pada tahun 1804 dan merupakan salah satu candi hindu. Candi Gedong Songo ini memiliki pemandangan yang indah karena letaknya berada di atas permukaan laut dan tersebar di lereng Gunung Ungaran.
Candi Dieng merupakan peninggalan kerajaan mataram kuno yang termasuk candi bercorak hindu yang beraliran syiwa. Candi dieng ini menjadi candi tertua pertama di daerah Jawa Tengah.
Candi Dieng terletak di daerah kawasan pengunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Candi ini terletak di berbatasan kabupaten Banjarnegara. Candi Dieng diperkirakan dibangun sekitar abad ke 8 sampai ke 9.
Candi kalasan terletak di kecamatan Kalasan, tepatnya di Desa Tirtomartani, Sleman Yogyakarta . Candi ini merupakan peninggalan kerajaan mataram kuno yang dibangun sekitar tahun 778 Masehi.
Candi Kalasan termasuk salah satu candi umat Budha. Candi Kalasan memiliki relief yang unik, tidak hanya itu candi ini juga memiliki 52 stupa kecil, serta memiliki batu berbentuk setengah lingkaran yang berada di depan tangga sisi Timur. Namun pada bagian atap candi Kalasan sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Candi Ngawen merupakan candi yang digunakan sebagai tempat pemujaan umat Buddha yang memiliki seni arsitektur yang sangat unik. Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini terletak di Dusun Ngawen, Kecamatan Muntilan, Magelang. Candi Ngawen terdiri dari lima bangunan candi yang memiliki bentuk yang lebih kecil dari candi Ngawen.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno selanjutnya yaitu Candi Plaosan yang dikenal juga sebagai candi kembar. Candi Plaosan terletak di Dusun Bugisan, Kecamatan Prambanan. Candi ini terletak kurang lebih sekitar 1 km dari candi Sewu dan Candi Prambanan. Relief pahatan pada candi Plaosan ini cukup halus dan detail, mirip dengan pahatan pada candi borobudur, Candi Sari dan juga Candi Sewu.
Peninggalan kerajaan mataram kuno selanjutnya yaitu candi sambisari yang terletak di kecamatan kalasan, tepatnya di kecamatan kalasan, Sleman. Candi Sambisari termasuk salah satu candi Hindu yang dibangun sekitar abada ke 9 oleh Raja Mataram Hindu, yaitu Rakai Garung.