Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Candi Gedong Songo, berikut pembahasannya.
Etimologi Candi Gedong Songo
Candi gedong songo merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah tepatnya berada di kaki gunung Ungaran.
Selain merupakan peninggalan bersejarah, komplek candi ini berada di dataran tinggi yaitu 1200 mdpl sehingga memiliki udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Tak heran jika candi ini dijadikan sebagai tempat wisata favorit.
Asal-usul Candi Gedong Songo
Nama gedong songo diambil dari bahasa Jawa yaitu gedong dan songo. Kata “gedong” yang berarti “gedung atau bangunan” dan “songo” yang artinya “sembilan”. Hal ini sesuai dengan total bangunan candi yang berjumlah sembilan.
Candi ini merupakan peninggalan dari kerajaan Hindu yang dibangun pada abad 9 yaitu pada wangsa Syailendra. Namun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa candi ini dibangun pada masa kepemimpinan Raja Sanjaya pada abad ke 7.
Asal muasal candi gedong songo memang belum diketahui secara pasti oleh sebab itu candi ini masih terus dilakukan penelitian. Pendapat-pendapat saat ini didasarkan pada relief-relief yang terdapat pada bangunan candi.
Penemuan Candi Gedong Songo
Kawasan candi gedong songo ditemukan oleh seorang warga berkebangsaan Inggris yaitu Sir Thomas Stamford Raffless. Raffles menemukan kompleks candi gedong songo pada tahun 1740. Kondisi kompleks candi pada saat itu hanya berjumlah 7 buah sehingga dinamakan gedong pitu oleh Raffles.
Candi ini menarik perhatian para ahli sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Knebel pada tahun 1911 yang menghasilkan ditemukannya satu candi. Sebelumnya penelitian dilakukan oleh V. Stein Callenfels pada tahun 1908 yang juga menemukan satu buah candi. Sehingga total candi sebenarnya adalah 9 buah dan masih tetap hingga sekarang.
Fungsi Candi Gedong Songo
Bangunan candi ini didirikan untuk tempat pemujaan para dewa Hindu. Hal ini dapat dilihat dari patung-patung dewa yang ada di kompleks candi gedong songo. Selain patung dewa di sana juga terdapat patung Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha.
Masyarakat di sekitar candi mempercayai tempat tersebut masih berhubungan dengan tokoh-tokoh pewayangan seperti Hanoman dan Dasamuka. Beberapa orang juga mempercayai candi gedong adalah tempat bersemedi Ratu Sima. Saat ini kompleks candi gedong songi dijadikan sebagai tempat wisata.
Runtuhnya dan Pemugaran Candi Gedong Songo
Seperti candi pada umumnya yang ditemukan kembali setelah sekian lama menghilang, kondisi bangunan candi gedong songo saat itu juga tidak utuh. Banyak bagian-bagian candi yang sudah runtuh. Pemerintah Hindia-Belanda melalui dinas kepurbakalaan melakukan perbaikan atau pemugaran terhadap candi-candi yang rusak.
Pemerintah Hindia-Belanda melakukan pemugaran terhadap candi gedong I yang memakan waktu satu tahun. Pemugaran tersebut dimulai tahun 1928 dan selesai ditahun 1929. Pemugaran dilanjutkan terhadap candi gedong II pada tahun 1930-1932.
Pada tahun 1972 hingga 1982 candi ini kembali dipugar namun kali ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tujuan pemugaran tersebut yaitu agar candi-candi tetap utuh dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Bangunan di Kompleks Candi Gedong
Candi Gedong Songo I
Diantara candi-candi lainnya, candi gedong songo I ini adalah yang paling utuh. Bangunan ini terdiri dari satu bangunan dengan ukuran candi yang tidak terlalu besar. Candi yang memiliki ukuran tinggi 4 meter dan 5 meter ini berdiri di atas bentuk dasar persegi panjang dengan kaki setinggi satu meter.
Candi ini menghadap ke timur dan memiliki hiasan relief sulur dan pahatan bunga pandan disekitarnya. Bagian atap candi ini berbentuk segi empat dengan motif kertas tempel pada hiasan di sekelilingnya. Untuk mencapai pintu candi ini terdapat sebuah tangga kecil. Pada bagian dalam banguna terdapat ruangan sempit, sedangkan di bagian luarnya hanya polosan tanpa ada hiasan relief.
Candi Gedong Songo II
Sama seperti candi gedong I, candi gedong songo II juga masih terlihat utuh. Candi ini masih berdiri kokoh menghadap ke arah timur. Bentuk dasar dari candi ini adalah bujur sangkar dengan ukuran 2,2 m dan tinggi 1 meter. Untuk menuju bagian dalam bangunan ini terdapat sebuah tangga di depan pintu masuk candi.
Pada bagian luar pintu terdapat hiasan kalamakara yang menjorok keluar sepanjang 1 meter. Bagian luar candi terdapat relung-relung yang dihiasi oleh dua kepala naga dan sebuah arca. Pada masing-masing relung juga terdapat hiasan kertas tempel.
Sedangkan bagian atap candi berbentuk tiga susun balok yang semakin ke atas ukurannya semakin kecil. Candi ini dijaga oleh sebuah candi kecil yang terletak di depan candi gedong songo II. Candi kecil tersebut diberi nama candi Perwara.
Candi Gedong Songo III
Candi gedong songo III ini memiliki tiga buah bangunan candi yang berukuran besar. Dua buah bangunan yang serupa berada di deratan yang sama dengan menghadap ke arah timur. Meski terlihat sama namun kedua bangunan ini memiliki ukuran yang berbeda dengan salah satu bangunannya lebih besar. Sedangkan satu bangunan lainnya menghadap ke barat.
Candi yang berukuran paling besar dan paling tinggi diketahui sebagai candi utama. Dua candi besar tersebut hampir sama dengan candi I dan II hanya saja pada candi III ini terdapat relung di bagian pintu masuknya dan juga terdapat arca Siwa yang sedang berdiri dengan memegang gada panjang.
Dinding candi utama terdapat patung Ganesha bersila serta Durga yang memiliki delapan buah tangan. Candi kecil yang berada di depan candi utama tersebut difungsikan sebagai tempat penyimpanan. Bentuk candi kecil ini persegi panjang dengan atap limas mirip dengan candi semar di Dieng.
Candi Gedong Songo IV
Candi gedong songo IV merupakan candi besar yang dikelilingi oleh reruntuhan candi kecil di sekitarnya. Candi ini hampir sama dengan candi gedong songo II yaitu berdiri di atas bangunan dasar berbentuk persegi panjang setinggi satu meter dengan selasar yang mengelilingi seluas 0,5 meter.
Candi ini menghadap ke arah timur dengan tangga di depan pintu masuk. Pada bagian pintu terdapat bilik penampil tanpa arca yang menjorok ke luar sepanjang satu meter. Di bagian luar candi terdapat relung dengan arca lali-laki namun kondisinya sudah rusak. Sedangkan bagian atap candi berbentuk runcing.
Candi Gedong Songo V
Candi gedong songo V juga merupakan bangunan candi yang berukuran besar dengan candi perwara yang sudah runtuh di sekelilingnya. Candi utama dari candi gedong songo V memiliki patung ganesha yang sedang duduk bersila dengan tangannya berada di atas lutut. Patung Ganesha yang sudah rusak ini berada di relung-relung luar candi.