Candi Mendut: Pengertian – Sejarah dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Candi Mendut memang menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Nah, pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang pengertian, ciri khas, sejarah, hingga fakta-fakta unik dari Candi Mendut.

Apa itu Candi Mendut?

Candi Mendut

Candi Mendut merupakan salah satu candi dengan corak Buddha yang cukup populer di Indonesia. candi ini terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. selain itu, candi ini juga letaknya tidak terlalu jauh dari Candi Borobudur dan Candi Pawon. Jika dari Candi Borobudur, lokasi menuju Candi Mendut ini sekitar 3 km ke arah timur. Sedangkan dari Candi Pawon, lokasi menuju Candi Mendut ini sekitar 1,5 km ke arah utara.

Sejarah Candi Mendut

Sejarawan terkenal yang bernama J.G. de Casparis mengemukakan bahwa Candi Mendut ini sudah dibangun sejak masa Kerajaan Wangsa Syailendra yakni pada tahun 824 Masehi. Hal itu telah didasarkan pada sisi dari Prasasti Karangtengah per tahun 824 Masehi. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa Raja Indra membangun sebuah bangunan suci dan memberikan nama Wenuwana.

Wenuwana (hutan bambu) ini dimaksudkan sebagai Candi Mendut. Dengan asumsi-asumsi, maka sejarah menyebutkan bahwa Candi Mendut ini sudah dimulai sebelum adanya Candi Borobudur. Dengan kata lain, Candi Mendut mempunyai usia yang lebih tua dari pada Candi Borobudur. Seperti yang kita ketahui, Candi Borobudur adalah candi terbesar dan paling tersohor di dunia yang pernah masuk kedalam tujuh keajaiban dunia.

Candi Mendut ini kembali ditemukan pada tahun 1836 dengan kondisi candi yang tertimbut oleh tanah dan dikelilingi dengan semak belukar. Ketika itu, penemuannya sudah seluruh bagian candi kecuali bagian atap dari candi tersebut. Karena saat itu Indonesia masih di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda, akhirnya mereka melakukan pemugaran sejak tahun 1897 – 1904. Hasilnya terbilang cukup baik dengan berhasil mengembalikan bagian kaki dan tubuh candi melalui kegiatan rekonstruksi.

Meskipun demikian, masih ada beberapa bagian candi yang belum bisa direkonstruksi kembali. empat tahun kemudian, Van Erp menjadi pemimpin untuk kegiatan rekonstruksi pada Candi Mendut untuk tahap kedua. Tim ini melakukan kegiatan seperti pengembalian bentuk atap candi, pemasangan stupa-stupa serta perbaikan pada beberapa puncak atap candi tersebut.

Tujuan dari rekonstruksi yang dilakukan cukup baik hanya saja sempat terkendala karena dana di tengah-tengah proses pembangunannya. Akhirnya kegiatan rekonstruksi ini baru dimulai lagi pada tahun 1925. Hasil dari upaya rekonstruksi ini yaitu kita sekarang dapat menikmati keindahan Candi Mendut sembari mempelajari sejarahnya dan pesan di balik setiap arsitekturnya.

Ciri-ciri Candi Mendut

Bentuk Bangunan Candi Mendut

Candi Mendut sebenarnya dibuat dengan berbahan dasar batu bata yang sudah ditutupi oleh batu alam. Bangunan ini terletak di sebuah wilayah yang tinggi sehingga terlihat tampak lebih anggun dan kokoh. Tangga naik dan pintu masuk candi ini menghadap ke arah barat daya.

Di pintu masuk candi, pengunjung dapat melihat bilik penampil yang menjorok keluar. Bilik tersebut mempunyai tinggi sama dengan atap candi sehingga terlihat seperti menyatu dengan tubuh candi. Pintu masuk candi tersebut tidak mempunyai bingkai pintu atau gapura sebagaimana candi lainya.

Sementara di atas basement ada lorong yang mengelilingi tubuh candi dengan langit-langit yang berongga dan memanjang dengan penampang berbentuk segitiga. Selain itu, atap candi bertingkat tiga dan dihiasi oleh stupa-stupa kecil. Jumlah stupa yang terpasang saat ini sudah sebanyak 48 buah. Hal itu di mana pada tingkat pertama terdapat sebanyak 24 buah, tingkat kedua 16 buah dan tingkat teratas berjumlah 8 buah.

Ukuran Candi Mendut

Secara umu, Candi Mendut mempunyai denah bangunan dengan bentuk persegi. Ketinggian dari bangunan Candi Mendut keseluruhannya sekitar 26,6 meter. Sementara pada bagian tubuh candi ini berada di atas batu dengan ketinggian 2 meter.

Relief-relief Candi Mendut

Sama halnya dengan candi yang ada di Indonesia lainnya, Candi Mendut juga terdapat relief yang telah menjadi ciri khas dari candi ini. Adapun beberapa relief yang ada di Candi Mendut sebagai berikut:

  • Relief Kuwera dan Hariti, merupakan sepasang relief suami istri yang terukir di bagian dinding utara di bilik penampil Candi Mendut. Mereka adalah raksasa pemakan manusia yang bertaubat setelah bertemu dengan Buddha. Mereka akhirnya menjadi seorang pelindung bagi anak-anaknya.
  • Relief Bodhisattva Ayalokitesvara, merupakan relief yang menggambarkan seorang Buddha yang sedang duduk di atas padmasana atau singgasana dari bunga Padma yang letaknya berada di dinding selatan. Selain itu, dalam relief ini juga terlihat Dewi Tara yang sedang duduk di atas padmasana di sebelah kiri Buddha.
  • Relief Bodhisatwa, merupakan relief yang menggambarkan sosok Buddha dengan memiliki tangan empat yang sedang berdiri di atas lingga. Terlihat bahwa Buddha dalam relief ini digambarkan memancarkan sinar dewa dari kepalanya.
  • Relief Dewi Tara, merupakan relief yang menggambarkan Dewi Tara yang sedang duduk di sebelah kiri Buddha dengan memiliki delapan tangan yang memegang beberapa barang seperti tiram, wajra, cakra, tasbih, kapak, tongkat, kitab serta cawan.
  • Relief Sarwamiwaranawiskhambi, merupakan relief yang digambarkan sosok Sarwamiwaranawiskhambi sedang berdiri di bawah payung dan letaknya di bagian barat depan Candi Mendut.

Arca-arca Candi Mendut

Selain relief, terdapat pula arca-arca yang ada di sekitar Candi Mendut antara lain:

  • Arca Dyani Budha Cakyamuni yang terletak di tengah-tengah candi dengan menghadap ke bagian barat Candi Mendut.
  • Arca Budha Avalokitesvara yang terletak di sebelah utara dyani Buddha cakyamuni dengan menghadap ke sisi selatan dari Candi Mendut.
  • Arca Bodhisatva Vajrapani yang terletak di sebelah kiri arca Budha Sakyamuni.

Fungsi Candi Mendut

Dilihat dari segi sejarahnya, kita dapat mengetahui fungsi utama dari Candi Mendut ini. adapun beberapa fungsi dari Candi Mendut sebagai berikut:

  • Sebagai tempat pemujaan Dewa Buddha dan Dewi Tara.
  • Sebagai tempat wisata karena jaraknya yang dekat dari Candi Borobodur. Sehingga banyak dari pengunjung yang mengunjungi Candi Mendut setelah mereka datang ke Candi Borobudur.
  • Sebagai tempat ibadah. Hal itu dikarenakan di samping candi ini terdapat sebuah tempat ibadah umat Buddha yang disebut dengan Vihara.

Fakta Tentang Candi Mendut

  • Di sekeliling candi terdapat sebuah pohon Bodhi besar dan rindang yang dipercaya bahwa pohon tersebut menjadi tempat Siddharta Gautama untuk mencapai penerangan yang sempurna.
  • Terdapat juga kompleks Wihara yang letaknya di sebelah candi. Kompleks Wihara ini tentunya menambah kekentalan nuansa Buddha yang dipakai sebagai tempat ibadah umat Buddha serta dijadikan untuk tempat berkumpul dan belajar bagi para biksu.
  • Salah satu candi peninggalan Kerajaan Syailendra.

Candi Mendut merupakan candi peninggalan Hindu-Buddha. Corak Buddhanya sangat terlihat jelas dari segi bangunan dan beberapa relief yang berada di sekitarnya. Hal itu diperkuat lagi dengan adanya tempat ibadah Buddha yang disebut dengan Wihara.

fbWhatsappTwitterLinkedIn