Diantara fase penting kehidupan manusia adalah pada masa remaja. Masa-masa menuju kedewasaan ini merupakan masa transisi dimana anak-anak mengalami banyak perubahan dalam segenap aspek dirinya, baik itu secara fisik, mental atau psikologis, dan juga aspek sosialnya.
Istilah remaja berasal dari bahasa latin adolescence (adolescenta) yang bermakna tumbuh menjadi dewasa, yaitu berangsur menuju kematangan, baik secara fisik, akal, kejiwaan, sosial, dan juga emosional.
Beberapa definisi remaja menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Menurut Al-Mighwar(2006) fase remaja mengisyaratkan pada hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainnya secara tiba-tiba, aka tetapi pertumbuhan itu berlangsung tahap demi tahap.
- Menurut Santrock (2012)remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
- Kartono (1995) mendefinisikan masa remaja sebagai periode terjadinya perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual.
- Rice (Gunarsa, 2004) menyebutkan masa remaja sebagai masa peralihan, ketika individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki kematangan.
Sebagai pribadi yang tumbuh menuju kedewasaan, remaja memiliki peran sosial yang tidak bisa diremehkan. Sebab, bagaimana seorang remaja dalam menjalankan peran sosialnya, hal tersebut yang akan membentuk kepribadian dan juga karakteristik seseorang kedepannya nanti.
Dalam kehidupan sosial dan melalui interaksi sosial, remaja akan membentuk identitas pribadi seorang remaja, yakni dimana remaja berusaha mengenali dirinya sendiri dan juga kedudukannya dalam lingkungan sosial, baik itu ditengah keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu, remaja juga akan mengalami pematangan aspek psikologis atau mental dan emosionalnya.
Adapun perlunya peran remaja dalam kehidupan sosial adalah sebagai salah satu upaya mempersiapkan remaja tersebut sebelum memasuki fase dewasa, dimana dia akan memiliki kewajiban dan tanggung jawab sosial yang lebih luas.
Maka ketika remaja peran sosial harus susah mulai dikenalkan dan dilatih sehingga nantinya remaja akan tumbuh dengan jiwa sosial yang sudah terasah dan tidak mengalami gagap sosial apalagi anti sosial.
Beberapa contoh nyata peran remaja dalam kehidupan sosial antara lain:
- Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat, misalnya saat ada kegiatan kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya, menjadi panitia dalam kegiatan HUT kemerdekaan Indonesia.
- Ikut serta dalam organisasi-organisasi kepemudaan, seperti karang taruna atau Remaja Masjid.
- Aktif dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan bersama-sama.
- Aktif bergaul dengan orang lain dilingkungan sekitarnya, baik di masyarakat maupun di sekolah.