Daftar isi
Peraturan permainan sepak bola adalah landasan utama yang mengatur bagaimana olahraga ini dimainkan di seluruh dunia. Sepak bola, juga dikenal sebagai “the beautiful game,” telah menjadi salah satu olahraga paling populer dan disukai di seluruh penjuru planet ini.
Kendati terlihat sederhana, sepak bola memiliki aturan yang kompleks dan ketat yang harus diikuti oleh setiap tim dan pemain. Peraturan ini diperkenalkan untuk memastikan fair play, keselamatan pemain, dan integritas kompetisi.
Peraturan permainan sepak bola memiliki berbagai peraturan yang mengatur tentang pemain, termasuk jumlah pemain dalam tim, seragam, hukuman, serta ketentuan khusus mengenai pemain cadangan. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai beberapa peraturan terkait pemain dalam sepak bola:
Dalam sepak bola, setiap tim biasanya terdiri dari 11 pemain yang berada di lapangan pada saat yang sama, termasuk satu kiper (penjaga gawang) dan sepuluh pemain lapangan.
Namun, dalam beberapa bentuk permainan yang lebih kecil, seperti futsal, jumlah pemain bisa lebih sedikit. Untuk turnamen resmi, seperti Piala Dunia FIFA, peraturan ini berlaku.
Setiap pemain diwajibkan mengenakan seragam tim yang terdiri dari kaos, celana pendek, kaus kaki, dan sepatu bola.
Seragam harus serupa dengan pemain lain di tim dan harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi sepak bola yang mengawasi kompetisi tersebut. Jika pemain tidak mematuhi peraturan seragam, wasit bisa memberikan peringatan atau hukuman lainnya.
Pemain biasanya memiliki nomor punggung di seragam mereka. Nomor ini harus unik dalam tim, kecuali untuk situasi khusus seperti pergantian pemain.
Nomor punggung membantu mengidentifikasi pemain saat mereka melakukan tindakan tertentu, seperti mencetak gol atau mendapatkan kartu kuning.
Sepak bola memungkinkan pergantian pemain selama pertandingan. Sebuah tim biasanya memiliki tiga kesempatan untuk melakukan pergantian pemain selama pertandingan.
Meskipun ini bisa berbeda tergantung pada aturan kompetisi yang berlaku. Pergantian pemain biasanya terjadi saat bola sudah keluar lapangan dan hanya diizinkan di daerah teknis tim.
Wasit memiliki kewenangan untuk memberikan kartu kuning dan merah kepada pemain yang melanggar peraturan. Kartu kuning adalah peringatan, sedangkan kartu merah mengakibatkan pemain diusir dari lapangan.
Kartu kuning biasanya diberikan untuk pelanggaran ringan atau perilaku unsporting, sementara kartu merah diberikan untuk pelanggaran serius seperti pelanggaran kasar atau perilaku tidak sportif yang ekstrem.
Peraturan permainan sepak bola juga mengatur tentang lapangan, termasuk ukuran, garis-garis, dan berbagai elemen penting lainnya yang mempengaruhi jalannya pertandingan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai peraturan-peraturan yang mengatur lapangan sepak bola:
Ukuran lapangan sepak bola bervariasi tergantung pada kompetisi dan tingkat permainan. Namun, terdapat rekomendasi ukuran standar yang diterima secara internasional.
Untuk pertandingan internasional dan tingkat profesional, lapangan memiliki panjang sekitar 100-130 meter (328-427 kaki) dan lebar sekitar 64-75 meter (210-245 kaki).
Untuk pertandingan tingkat pemuda dan amatir, lapangan biasanya lebih kecil, tetapi memiliki perbandingan panjang dan lebar yang serupa.
Lapangan sepak bola memiliki berbagai garis yang penting untuk permainan. Garis-garis ini termasuk garis batas lapangan (garis tepi), garis tengah, dan garis gawang. Garis tengah membagi lapangan menjadi dua bagian yang setara.
Setiap ujung lapangan memiliki sebuah gawang yang terdiri dari dua tiang vertikal dan sebuah palang horizontal yang menghubungkannya. Lebar gawang biasanya sekitar 7,32 meter (24 kaki), dan tingginya sekitar 2,44 meter (8 kaki).
Kotak penalti, juga dikenal sebagai “penalty box,” adalah area yang menandai wilayah pertahanan di sekitar gawang. Ini adalah tempat di mana tendangan penalti diberikan jika ada pelanggaran tertentu yang terjadi di dalamnya. Kotak penalti biasanya memiliki panjang sekitar 16,5 meter (54 kaki) dan lebar sekitar 40,3 meter (131 kaki).
Titik penalti terletak di tengah garis gawang, sekitar 11 meter (36 kaki) dari gawang. Ini adalah tempat dari mana tendangan penalti diberikan.
Wasit adalah salah satu elemen kunci dalam sebuah pertandingan sepak bola. Peran wasit sangat penting dalam memastikan bahwa pertandingan berjalan dengan adil, aman, dan sesuai dengan peraturan permainan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang peran dan tanggung jawab wasit dalam pertandingan sepak bola:
Peran utama wasit adalah menegakkan aturan permainan sepak bola. Mereka harus memastikan bahwa semua pemain dan tim mematuhi peraturan dan mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran.
Wasit bertanggung jawab atas kendali penuh atas pertandingan. Mereka harus memastikan bahwa semua aspek pertandingan, termasuk waktu bermain, pergantian pemain, dan tendangan bebas, berjalan sesuai dengan peraturan.
Wasit memiliki kewenangan untuk memberikan tendangan pinalti jika terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti tim lawan. Tendangan pinalti adalah peluang bagi tim yang dirugikan untuk mencetak gol tanpa hambatan dari pemain lawan, kecuali kiper.
Wasit dapat memberikan kartu kuning atau merah kepada pemain yang melanggar peraturan. Kartu kuning biasanya diberikan sebagai peringatan, sementara kartu merah mengakibatkan pemain diusir dari lapangan. Kartu kuning juga dapat mengakumulasi, yang dapat mengarah pada kartu merah.
Wasit memberikan tendangan bebas kepada tim yang dirugikan jika terjadi pelanggaran. Tendangan bebas dapat diberikan baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan tergantung pada pelanggaran tersebut.
Dalam pertandingan sepak bola yang resmi, terdapat seorang wasit utama dan dua asisten wasit (garis). Asisten wasit membantu wasit utama dengan memantau offside dan memperingatkan wasit tentang pelanggaran di lapangan. Kerja sama antara wasit dan asisten wasit sangat penting untuk memastikan keputusan yang tepat di setiap pertandingan.
Dengan peran kritisnya dalam memastikan permainan berjalan dengan adil dan aman, wasit dihormati dan diandalkan dalam sepak bola dan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas olahraga ini.
Aturan kick-off dan waktu permainan adalah bagian penting dari peraturan sepak bola yang mengatur bagaimana pertandingan dimulai dan berapa lama waktu pertandingan berlangsung. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua aspek ini:
Kick-off adalah cara pertandingan sepak bola dimulai di awal babak pertama dan babak kedua, serta setelah gol dicetak.
Tim yang memenangkan undian kick-off akan memilih untuk memulai atau menggantikan sisi lapangan yang akan mereka gunakan di babak pertama.
Tim yang mendapat kick-off akan menempatkan bola di tengah lapangan pada titik tengah.
Setelah wasit memberikan tanda, pemain yang berdiri di tengah lapangan dapat melakukan tendangan bola ke depan untuk memulai pertandingan.
Aturan kick-off mengharuskan bola bergerak ke depan, dan pemain yang melakukan tendangan pertama tidak boleh menyentuh bola lagi sebelum pemain lain dari kedua tim menyentuhnya.
Pertandingan sepak bola terdiri dari dua babak, yaitu babak pertama dan babak kedua. Setiap babak biasanya memiliki durasi 45 menit, meskipun waktu tambahan bisa ditambahkan oleh wasit sebagai kompensasi untuk cedera atau waktu hilang selama pertandingan.
Antara kedua babak, ada jeda istirahat yang biasanya berlangsung selama 15 menit, meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada kompetisi dan aturan setempat.
Waktu pertandingan dalam sepak bola berjalan terus menerus, kecuali jika wasit menghentikan pertandingan karena cedera serius, pelanggaran berat, atau waktu habis.
Waktu tambahan, yang disebut “injury time” atau “stoppage time,” ditambahkan ke akhir setiap babak oleh wasit untuk mengkompensasi waktu yang hilang selama pertandingan karena cedera, pembuangan waktu, atau pelanggaran lainnya. Waktu tambahan biasanya diumumkan oleh wasit dan ditampilkan di papan skor.
Dalam beberapa kompetisi, seperti turnamen knock-out atau final, jika skor imbang pada akhir waktu regulasi, waktu tambahan atau adu penalti dapat digunakan untuk menentukan pemenang.
Aturan offside (disingkat “offside”) adalah salah satu peraturan penting dalam sepak bola yang dirancang untuk mencegah pemain mendapatkan keuntungan yang tidak adil dengan berada dalam posisi yang lebih menguntungkan di depan gawang lawan. Berikut adalah peraturan tentang offside dalam sepak bola:
Seorang pemain dianggap dalam posisi offside jika ia berada lebih dekat ke garis gawang lawan daripada bola dan garis pertahanan lawan pada saat bola dilepaskan kepadanya oleh rekan setimnya.
Ini berarti pemain tersebut berada di sisi lapangan yang lebih dekat ke gawang lawan daripada pemain lawan terdekat saat bola dilesakkan kepadanya.
Penting untuk dicatat bahwa berada dalam posisi offside saja tidak merupakan pelanggaran. Pelanggaran offside hanya terjadi jika pemain tersebut aktif dalam permainan di posisi offside tersebut.
Menyentuh bola atau memengaruhi permainan dengan cara apapun saat ia berada dalam posisi offside.
Mendapatkan keuntungan dari posisi offside dengan berada di depan gawang lawan ketika bola dilesakkan kepadanya oleh rekan setimnya, kecuali jika ia berada di garis atau lebih dekat ke gawang daripada bola atau pemain terakhir lawan saat bola dilesakkan.
Pemain tidak dianggap dalam posisi offside dalam beberapa situasi, termasuk:
Jika terjadi pelanggaran offside, wasit akan memberikan tendangan bebas kepada tim lawan dari posisi di mana pelanggaran terjadi. Tendangan bebas ini disebut “tendangan bebas offside.”
Tidak ada kartu kuning atau merah yang diberikan sebagai hukuman untuk pelanggaran offside. Hukuman utamanya adalah tendangan bebas untuk tim lawan.
Peraturan offside memiliki tujuan untuk mencegah “berjemur” di depan gawang lawan dan mempromosikan permainan yang lebih adil dan seimbang. Hal ini memerlukan kerja sama baik dari wasit maupun pemain untuk memahami dan menghormati aturan offside agar pertandingan berjalan sesuai dengan prinsip fair play.
Dalam sepak bola, wasit memiliki wewenang untuk memberikan berbagai hukuman kepada pemain yang melanggar peraturan permainan. Salah satu bentuk hukuman yang paling umum adalah pemberian kartu, yaitu kartu kuning dan kartu merah.
Berikut adalah beberapa pelanggaran yang bisa menghasilkan kartu kuning atau merah dari wasit:
Kartu kuning biasanya digunakan sebagai peringatan untuk pelanggaran yang kurang berat, sedangkan kartu merah menunjukkan pelanggaran yang serius atau tindakan yang berbahaya.
Penerima kartu merah diusir dari lapangan dan timnya harus bermain dengan sepuluh pemain selama sisa pertandingan.
Dalam beberapa kasus, terutama jika pelanggaran sangat berat, wasit dapat memberikan kartu merah langsung tanpa kartu kuning terlebih dahulu.
Dalam sepak bola, terdapat berbagai macam tendangan yang digunakan oleh pemain untuk berbagai tujuan, seperti mencetak gol, memberikan umpan, atau mengeluarkan bola dari area berbahaya. Berikut adalah beberapa macam tendangan yang umum digunakan dalam sepak bola:
Tendangan ini diberikan sebagai hukuman jika terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti tim lawan. Pemain yang melanggar akan menghadapi tendangan penalti dari jarak 11 meter (12 yard) ke gawang tanpa ada pemain bertahan, kecuali kiper.
Tendangan bebas diberikan sebagai hukuman untuk pelanggaran di luar kotak penalti. Pemain yang melakukan tendangan bebas biasanya memiliki beberapa opsi, seperti melakukan tendangan langsung ke gawang atau memberikan umpan kepada rekan setim.
Tendangan sudut diberikan ketika bola terakhir kali disentuh oleh pemain bertahan lawan sebelum keluar lapangan melalui garis gawang. Tendangan sudut dilakukan dari sudut lapangan dan biasanya digunakan untuk menciptakan peluang gol.
Tendangan gawang diberikan kepada tim yang bertahan ketika bola keluar lapangan melalui garis gawang oleh pemain serangan lawan. Tendangan gawang dimulai dari dalam kotak penalti dan digunakan untuk memulai permainan kembali.
Tendangan ini diberikan kepada tim yang tidak melakukan pelanggaran ketika bola keluar lapangan melalui garis sisi. Pemain yang melakukan tendangan keluar lapangan harus melempar bola dengan kedua tangan di atas kepala dari lokasi di mana bola keluar lapangan.
Dalam situasi tertentu, pemain dapat melakukan tendangan peluncuran setelah mendapatkan izin dari wasit. Tendangan peluncuran ini lebih kuat daripada throw-in biasa dan sering digunakan untuk mengirim bola jauh ke dalam kotak penalti lawan.
Ini termasuk tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan penalti yang digunakan untuk mengoptimalkan peluang gol dari situasi yang telah direncanakan sebelumnya. Tendangan ini biasanya melibatkan kombinasi umpan, tendangan, atau pergerakan pemain yang telah dirancang sebelumnya.
Lemparan ke dalam (throw-in) adalah salah satu metode untuk mengembalikan bola ke dalam lapangan dari sisi garis lapangan. Berikut adalah aturan dasar mengenai lemparan ke dalam dalam sepak bola:
Pemain yang melakukan lemparan ke dalam harus berdiri di luar lapangan, tepat di samping garis sisi lapangan. Kedua kakinya harus berada di luar lapangan atau setidaknya sebagian kaki mereka berada di luar garis sisi. Posisi pemain yang melempar harus tetap di luar lapangan sampai bola dilempar.
Pemain yang melakukan lemparan ke dalam harus melemparkan bola dengan kedua tangan secara bersamaan. Bola harus dilemparkan di atas kepala dari belakang dan melewati kepala pemain. Saat melemparkan, salah satu kaki pemain harus tetap di permukaan tanah, bahkan jika hanya ujung kaki.
Pemain yang menerima lemparan ke dalam harus berada dalam posisi yang diizinkan, yaitu berdiri di luar lapangan. Mereka tidak boleh memasuki lapangan sampai bola benar-benar dilemparkan dan terlihat jelas dalam permainan.
Bola harus dilemparkan secara lurus dari posisi melempar awal. Ini berarti bola tidak boleh berubah arah secara signifikan selama lemparan. Jika bola berubah arah dengan jelas saat dilemparkan, wasit mungkin memberikan lemparan ke dalam kepada tim lawan.
Pemain yang melakukan lemparan ke dalam tidak boleh melemparkan bola langsung ke arah gawang lawan. Jika bola dilemparkan langsung ke gawang dan mencetak gol, maka gol tersebut tidak sah, dan permainan akan dilanjutkan dengan tendangan gawang untuk tim lawan.
Salah satu kaki pemain yang melakukan lemparan harus tetap di permukaan tanah ketika melemparkan. Mengangkat kedua kakinya dari tanah saat melempar adalah pelanggaran.
Pemain yang melakukan lemparan ke dalam biasanya melemparkan bola kepada rekan setimnya. Penerima bola dapat menerima bola dengan bagian tubuh manapun, termasuk kaki atau dada, asalkan bola benar-benar meninggalkan lapangan sebelum kontak dilakukan.
Aturan lemparan ke dalam dirancang untuk memastikan bahwa bola kembali ke lapangan dengan fair dan adil. Pelanggaran aturan lemparan ke dalam dapat menghasilkan lemparan ke dalam untuk tim lawan atau bahkan tendangan bebas, tergantung pada pelanggarannya.