Daftar isi
Diantara indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan perekonomian suatu negara adalah GNP (Gross National Product) dan GDP (Gross Domestic product). GNP dalam bahasa Indonesia disebut dengan Produk Nasional Bruto (PNB), sedangkan GDP disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk lebih jelasnya, maka pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai perbedaan antara GNP (Gross National Product) dan GDP (Gross Domestic product).
Berikut ini adalah berapa hal yang membedakan antara GNP dan GDP adalah sebagai berikut:
Perbedaan yang pertama antara GNP dan GDP adalah dari segi pengertiannya.
GNP (Gross National Product) atau PNB (Produk Nasional Bruto) merupakan jumlah atau nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh seluruh warga negara.
Sementara itu, GDP (Gross Domestic product) atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah jumlah atau nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh penduduk di sebuah negara dalam periode tertentu.
Berdasarkan dari pengertian dari GNP dan GDP yang telah disebutkan sebelumnya, maka bisa dilihat bahwa keduanya memiliki konsep perhitungan yang berbeda. Jika GNP menggunakan konsep kewarganegaraan, maka di sisi lain GDP menggunakan konsep wilayah suatu negara atau geografis.
Jadi pada perhitungan GNP, seorang warga negara Indonesia yang tengah bekerja di luar negeri juga akan dihitung atau dimasukkan pendapatanya ke dalam perhitungan GNP. Sebaliknya, warga negara asing yang bekerja di dalam negeri (Indonesia), maka penghasilan yang diterimanya tidak akan masuk ke dalam perhitungan GNP meskipun ia tinggal dan bekerja di Indonesia.
Sedangkan pada perhitungan GDP yang menggunakan konsep wilayah, maka produksi atau penghasilan seluruh warga yang tinggal atau menetap di wilayah negara Indonesia akan diperhitungkan dalam GDP. Termasuk disini adalah warga negara asing atau WNA atau warga negara asing yang tinggal menetap dan bekerja di negara tersebut.
Perbedaan selanjutnya adalah dari segi rumus untuk menghitungnya.
Untuk menghitung GDP (Gross Domestic product), ada 3 pendekatan yang bisa dilakukan. Secara teori, masing-masing pendekatan akan menghasilkan perhitungan yang sama. Namun, adakalanya akan ada perbedaan yang dipengaruhi oleh statistik.
Tiga pendekatan dalam perhitungan GDP adalah sebagai berikut:
Sementara itu, untuk menghitung GNP (Gross National Product), digunakan rumus sebagai berikut:
GNP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNI di Luar Negeri
Rumus lainnya adalah:
GNP = GDP – Pendapatan WNA di Dalam Negeri
Dari perhitungan rumus-rumus diatas, dapat dipahami bahwa:
Berdasarkan objek yang diukur, GNP atau PNB digunakan untuk mengukur produksi yang dilakukan oleh seluruh warga negara suatu negara, baik yang berdomisili di dalam negeri maupun di luar negeri.
Sementara itu, GDP atau PDB digunakan untuk mengukur produksi di dalam negeri, baik oleh warga negara maupun warga negara asing.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa yang dimaksud GNP (Gross National Product) adalah jumlah atau nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh seluruh warga negara. Maka, dalam hal ini GNP memiliki skala internasional juga menghitung jumlah produksi atai penghasilan seluruh warga negaranya, baik yang berada di dalam negeri maupun yang berdomisili di luar negeri.
Di sisi lain, GDP (Gross Domestic product) merupakan jumlah atau nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh penduduk di sebuah negara dalam periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa skala operasi GDP bersifat lokal, karena hanya menyertakan pendapatan atau produksi dalam lingkup wilayah di dalam negeri.
Secara umum, baik GNP maupun GDP berfungsi sebagai indikator pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Dengan adanya GNP dan GDP, faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan perekonomian dapat dianalisis dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan ekonomi.
Adapun secara lebih rinci, ada perbedaan mengenai highlight atau hal yang lebih disoroti dari GNP dan GDP tersebut. Jika GNP lebih menyoroti pada seberapa besar kontribusi warga negara terhadap perkembangan perekonomian negaranya. Maka, GDP justru lebih fokus pada bagaimana kekuatan ekonomi sebuah negara.