Daftar isi
Perbedaan-perbedaan di dalam masyarakat sebuah negara sangat umum ditemui, perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan agama, etnis, ras dan status sosial. Di dalam sebuah negara yang masyarakatnya heterogen, memiliki beragam kelompok masyarakat yang kehidupan sosialnya membaur menjadi satu, seperti negara kita, seringkali kita tidak asing dengan kata “Pluralisme” atau “multikulturalisme”.
Beruntungnya kita sebagai bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna mendalam dalam menyikapi perbedaan. Semboyan yang kita kenal sejak dini ini adalah salah satu cara untuk menyatukan perbedaan dalam mencapai cita-cita bangsa.
Meskipun dalam perjalanannya tidak mulus dan mustahil tidak ada konflik sosial, namun masyarakat masih disatukan oleh nilai-nilai dalam Bhineka Tunggal Ika. Jika demikian, apakah masyarakat Indonesia dapat disebut sebagai masyarakat dengan pluralisme atau multikulturalisme? Apa perbedaan Pluralisme dan Multikulturalisme.
Pengertian Multikulturalisme dan Pluralisme
Multikulturalisme
Dilihat dari kaca mata Sosiologi, multikulturalisme merupakan hasil yang didapatkan secara alami namun juga bisa dihasilkan dari keputusan manusia, proses alami yang dimaksud dalam hal ini contohnya seperti imigrasi penduduk, sedangkan yang tidak melewati proses alami contohnya seperti keputusab legislatif Kanada-Prancis.
Multikulturalisme dapat terjadi pada skala nasional atau skala besar maupun dalam skala kecil pada suatu komunitas. Multikultural bisa didefinisikan sebagai sebuah kesatuan berbagai macam etnis pada msayarakat sebuah negara.
Multikulturalisme bisa dikatakan sebagai sebuah pandangan yang menghendaki adanya persamaan dari berbagai kelompok yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda baik agama, ras, gender, etnis dan bahasa dalam hal hak dan status sosial politik.
Secara singkat Multikulturalisme adalah sebuah pengakuan, kebijakan serta sikap yang menerima realitas keragaman, pluralitas serta kemajemukan budaya di dalam masyarakat. Multikulturisme adalah sebuah pandangan tentang ragam kehidupan yang ada di dunia.
Ada 5 bentuk masyarakat multikulturalisme, yaitu promordialisme, Etnosentisme, Interseksi, konsolidasi dan politik aliran.
Pluralisme
Mengutip dari KBBI, kata pluralisme diartikan sebagai keadaan masayarakat yang majemuk, berkaitan dengan sistem sosial dan politik, berbagai kebudayaan yang berbeda-beda di dalam suatu masyarakat.
Secara luas pluralisme merupakan sebuah paham yang menghargai adanya perbedaan di dalam sebuah masyarakat, dan memberi ruang terhadap kelompok lain untuk menjaga ciri khas budayanya masing-masing.
Jika ditinjau secara umum, pluralisme dapat diartikan sebagai sebuah keberadaan berbagai individu yang memiliki keyakinan serta pendapat yang berbeda dan hidup di dalam satu masyarakat yang sama.
Konsep pluralisme menekankan bahwa tiap kelompok yang memiliki budaya masing-masing tersebut mempunyai hak yang sama, jadi tidak ada kelompok yang mendominasi di dalam masyarakat meskipun pasti ada kelompok mayoritas.
Di dalam konsep pluralisme yang di dalamnya terdapat budaya mayoritas, toleransi menjadi alat agar masyarakat dapat menerima keberbedaan yang ada.
Pluraslisme menggambarkan adanya kelompok-kelompok kecil di dalam masyarakat, kelompok kecil ini dapat mempertahankan identitas individunya, yaitu nilai-nilai budaya dan prakteknya dan dapat diterima dalam cakupan budaya yang lebih besar, dengan syarat memiliki cita-cita bersama dan sesuai dengan hukum di masyarakat yang lebih besar.
Perbedaan Multikulturalisme dan Pluralisme
Sebelum membahas apa perbedaan multikulturalisme dan pluralisme, perlu kita ketahui dahulu apa persamaannya. Persamaan multikulturalisme dan pluralisme adalah sama-sama menggambarkan kondisi keragaman budaya, keragaman etnis, suku dan agama yang ada di dalam masyarakat.
Multikulturalisme
- Tidak memiliki budaya yang dominan.
- Lebih mengarah kepada ko-eksistensi kelompok (tindakan hidup bersama) seperti kelompok agama, etnis dan budaya yang beragam yang ada di masyarakat untuk membangun dunia yang baru.
- Menerima perbedaan budaya lain, namun tidak mempelajari budaya lain tersebut.
- Sebuah ideologi yang mengakuipluralisme kultur sebagai ragam kehidupan bermasyarakat.
- Paham yang beranggapan bahwa masyarakat yang baik terdiri dari banyak kelompok budaya yang berbeda dengan status sosial yang setara.
Pluralisme
- Di dalam pluralisme pasti ada budaya yang dominan
- Pluralisme lebih mengarah pada partisipasi penuh dari kelompok minoritas di dalam masyarakat yang dominan, namun tetap mempertahankan budaya masing-masing
- Pluralisme adalah sebuah faham yang memberikan tempat bagi perbedaan, sebagai entitas kemanusiaan
- Menerima adanya perbedaan kebudayaan lain serta mempelajarinya, dengan tujuan untuk menghindari terjadinya konflik
- Paham yang mengakui perbedaan di antara masyarakat seperti perbedaan suku bangsa, agama, budaya, etnis dan lain-lain dan dapat hidup berdampingan dan damai di dalam masyarakat yang sama.
Meskipun pemahaman tentang mulitikulturalisme dan pluralisme masih rancu di masyarakat, karena keduanya memang berada di konteks yang sama yaitu menyikapi perbedaan di dalam sebuah masyarakat.
Namun baik multikulturalisme dan pluralisme memiliki beberapa perbedaan yang mendasar dan juga menghasilkan sikap di permukaan masyarakat yang berbeda. Indonesia misalnya, bisa dikatakan memiliki masyarakat yang plural dan mengedepankan nilai-nilai pluralisme yang di dalamnya ada sikap toleransi, saling menghargai, kemanusiaan dan saling menghormati.