Daftar isi
Sebuah organisasi memiliki tujuan masing-masing dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai lembaga.
Ada organisasi yang tujuan utamanya untuk mencari keuntungan, ada juga organisasi yang tujuannya adalah menghidupi lembaga yang didirikannya agar bisa menjangkau kebaikan kepada banyak orang.
Pembahasan ini akan dikerucutkan pada perbedaan dari organisasi profit dan non profit, dimana keduanya memiliki perbedaan yang sangat dominan dalam menjalankan fungsi manajemennya.
Berikut adalah uraian lengkap tentang pengertian organisasi profit dan non profit serta perbedaan apa saja yang dimiliki keduanya.
Untuk mengenal lebih jauh perbedaan dari organisasi profit dan non profit, maka langkah awalnya adalah mengetahui lebih dulu pengertian masing-masing organisasi.
Organisasi profit adalah sebuah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh beberapa orang (sekelompok orang) untuk tujuan menghasilkan laba atau profit.
Untuk mencapai tujuannya, organisasi profit akan memproduksi barang atau jasa agar bisa mendapatkan hasil usaha sesuai keinginan bersama.
Pada dasarnya, organisasi profit adalah sebuah organisasi yang memiliki orientasi untuk mendapatkan laba saat menjalankan fungsi manajemennya.
Organisasi profit membutuhkan perencanaan anggaran dasar untuk menjalankan bisnisnya agar bisa mendapatkan keuntungan dan mencapai tujuan.
Organisasi profit bisa sewaktu-waktu tidak berjalan dengan baik (terjadi kebangkrutan) apabila profit yang didapatkan terus berkurang dan tidak bisa menutupi biaya produksinya.
Contoh organisasi profit yang paling banyak ditemui adalah perusahaan makanan, pakaian, manufaktur, dan perlengkapan sehari-hari.
Misalnya Unilever, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Gudang Garam, Tbk, Bank Central Asia, Tbk. (BCA), dan lainnya.
Organisasi non profit adalah sebuah lembaga atau organisasi yang memiliki tujuan menarik perhatian publik untuk mendukung sebuah isu dengan tujuan non komersil.
Organisasi ini tidak memiliki tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan seperti organisasi profit.
Tujuan yang ditonjolkan oleh organisasi non profit adalah menciptakan perubahan baik pada individu ataupun komunitas.
Organisasi non profit akan menempatkan anggotanya (sumber daya manusia) sebagai aset yang sangat berharga, karena biasanya mereka bergabung dengan organisasi non profit secara suka rela.
Keuntungan yang didapatkan oleh orang-orang yang bergabung dengan organisasi non profit adalah pengalaman membagikan hal-hal baik kepada alam dan sesama.
Tidak ada kepemilikan dalam organisasi profit, tidak ada komponen yang bisa diperjual-belikan, dialihkan, atau ditebus.
Organisasi non profit tidak bisa dibubarkan secara mudah karena tidak membutuhkan keuntungan untuk menghidupi anggotanya.
Contoh dari organisasi non profit di Indonesia adalah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kelompok pecinta alam, organisasi yang fokus pada pemberdayaan petani atau nelayan, atau organisasi non profit yang fokus pada perairan Indonesia.
Ada perbedaan dari organisasi profit dan non profit yang perlu diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut.
Organisasi profit dan non profit bisa sama-sama menghasilkan produk berupa barang atau jasa, namun organisasi non profit tidak hanya bersandar pada penjualan produk yang dihasilkan.
Organisasi non profit bisa mendapatkan pendanaan dari beberapa pintu lain, seperti bantuan dari pemerintah, sumbangan dari donatur, yayasan, atau pembiayaan dari hasil donasi para sukarelawaan.
Organisasi non profit bisa jadi adalah bagian dari yayasan yang didirikan oleh organisasi profit untuk menyalurkan CSR (community social responsibility) atau pertanggungjawaban sosial kepada lingkungan sekitar.
Organisasi non profit yang berdiri dari CSR perusahaan biasanya mengandalkan pendanaan organisasinya dari CSR perusahaan.
Contoh dari organisasi non profit yang merupakan yayasan dari perusahaan profit adalah, Djarum Foundation yang ada dibawah naungan PT. Djarum.
Organisasi profit akan merekrut karyawan atau pekerja sebagai tenaga kerja profesional yang digaji.
Mereka akan dituntut memiliki produktivitas kerja secara profesional untuk mendorong perusahaan atau organisasi melakukan aktivitas produksi barang atau jasa yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
Sedangkan dalam organisasi non profit mengandalkan anggota yang dinamakan relawan sebagai sumber daya yang menghidupi organisasi.
Mereka akan dengan suka rela memberikan waktu dan tenaganya dalam menjalankan fungsi manajemen di organisasi tanpa menuntut bayaran.
Walaupun sama-sama membutuhkan kreativitas dan produktivitas, dalam organisasi non profit para relawan akan mendapatkan umpan balik berupa pengalaman berbagi dengan sesama dan lebih dekat dengan lingkungan.
Organisasi profit akan membuat rencana dan menganalisis segmentasi dan pangsa pasar organisasi mereka sehingga customer bisa melirik barang atau jasa yang mereka produksi.
Sedangkan organisasi non profit tidak menargetkan pangsa pasar tertentu untuk organisasinya, sasaran pasar mereka adalah masyarakat umum yang berada dalam wilayah fokus organisasinya.
Misalnya saat mendirikan organisasi non profit untuk membantu anak-anak yatim dan kurang mampu, maka mereka akan fokus pada panti-panti asuhan dan anak-anak terlantar yang ada di jalanan.
Ukuran kesuksesan dari organisasi profit adalah mendapatkan laba yang tinggi, atau kalau bisa melebihi target yang ditetapkan.
Organisasi akan dikatakan semakin maju jika finansial perusahaan dalam keadaan yang baik, stabil, dan bisa naik secara berkala.
Sedangkan untuk organisasi non profit, mengandalkan tujuan atau misi awal dari organisasi bisa tercapai dan berdampak baik pada masyarakat pada umumnya.
Untuk organisasi profit, menurut aturan yang berlaku mereka harus membayar pajak. Ada ancaman denda dan penjara bagi organisasi profit yang mangkir dari pembayaran pajak.
Sedangkan untuk organisasi non profit, mereka bebas dari beban pajak. Dana perusahaan akan dipakai sebagai kegiatan CSR dan tidak dihitung sebagai komponen wajib pajak.
Itulah uraian tentang pengertian dari organisasi profit dan non profit lengkap dengan perbedaan keduanya, semoga informasi di atas bisa bermanfaat.