Dalam tatanan tata surya, terdapat sejumlah benda luar angkasa seperti bulan, bintang, matahari, planet dan lainnya. Matahari menjadi pusat tata surya yang kemudian dikelilingi oleh beberapa planet. Planet sendiri adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan dan kecepatan tertentu.
Terdapat banyak jenis planet yakni merkurius, venus, mars, bumi, jupiter, saturnus, neptunus dan uranus. Semula, terdapat pluto, namun saat ini statusnya bukan lagi menjadi planet. Pluto tidak lagi dinamakan sebagai planet karena tidak memenuhi syarat sebagai planet.
Pluto tidak mampu membersihkan lingkungan orbitnya pada ruang hampa. Setiap planet memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan antara satu dengan yang lain. Seperti pada planet bumi, planet ini merupakan tempat yang dapat dihuni oleh makhluk hidup seperti manusia.
Tidak semua planet dapat dihuni oleh makhluk hidup. Mendengar nama jupiter tentu sudah tidak asing lagi. Jupiter merupakan salah satu planet yang sering disebut sebagai planet raksasa. Hal ini dikarenakan ukuran jupiter yang berbeda dengan ukuran planet lain yakni lebih besar.
Selain disebut sebagai planet raksasa, planet jupiter memiliki banyak keunikan lainnya. Berikut ini secara lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri dan keunikan planet jupiter.
Nama jupiter diambil dari nama salah seorang dewa Yunani dalam mitologi Romawi. Jupiter digambarkan sebagai anak dari saturnus dan saudara dari uranus. Dalam mitologi dijelaskan bahwa Jupiter merupakan sosok yang banyak dikagumi oleh perempuan lain sekalipun dirinya sudah menikah dengan Juno.
Dengan ketampanannya tersebut, Jupiter dikenal sebagai sosok yang playboy. Cerita ini sejalan dengan fakta bahwa jupiter merupakan planet yang banyak menarik perhatian karena keindahannya. Keindahan yang ditampakan berupa warna planet yang indah jika dibandingkan dengan planet lainnya.
Dalam bahasa Arab, Jupiter dinamakan dengan Mustari sedangkan dalam bahasa sanskerta dinamakan Wrespati. Jupiter juga kerap disebut dengan Yupiter. Planet Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dengan memiliki volume 1.300 lebih besar dari volume bumi.
Jupiter memiliki diameter yakni 142.860 km dengan daya tarik gravitasi sebesar 2,65 kali jauh lebih besar dibandingkan bumi. Massa planet jupiter 320 kali lebih besar, jadi dapat dibayangkan betapa besarnya planet ini dibandingkan bumi yang kita pijaki.
Sebagian besar planet ini diisi oleh hidrogen, metana, helium, serta zat ammonia. Sebagai planet yang memiliki ukuran yang lebih besar, jupiter dapat menampung sekitar 1320 planet seperti planet bumi. Pada permukaannya memiliki noda yang biasa dinakaman dengan bintik merah besar.
Bintik merah ini timbul karena adanya gangguan pada atmosfer jupiter. Bintik merah ini berupa awan serbuk yang berukuran besar serta lonjong yang menyelimuti permukaannya. Sebagian besar jupiter diisi dengan hidrogen dan helium sehingga membuat planet ini seperti bola gas raksasa.
Oleh sebab itu, 70% cahaya dari matahari dapat diterima oleh planet raksasa ini. Sama seperti planet Saturnus dan uranus, planet ini juga memiliki cincin bahkan dikelilingi oleh 3 buah cincin. Namun, cincin pada planet ini berbentuk sangat tipis dan dinamakan dengan cincin halo, cincin gossamer dan cincin utama.
Cincin tersebut berasal dari material debu yang di mana sangat mungkin komponen material pada cincin ini berasal dari material yang terlempar dari satelit adrastea dan metis. Material-material tersebut berputar mengelilingi planet Jupiter dan semakin menebal ketika terjadinya tabrakan dengan planet lain.
1. Jarak orbit ke Matahari sekitar 778 Juta Km
Orbit merupakan jalur lintasan benda-benda luar angkasa yakni planet mengelilingi matahari. Sebagai pusat tata surya, matahari akan dikelilingi oleh orbit. Lintasan yang biasa dilalui biasanya tidak berubah atau tetap.
Hal ini dikarenakan adanya pengaruh gravitasi dari pusat orbit serta kecepatan benda yang mengeluarkan gaya sentripetral. Bentuk orbit bergantung pada objek yang mengelilingi, biasanya berbentuk elips. Planet Jupiter akan melakukan orbit sekitar 483.682 mil atau sekitar 778 juta km dari matahari.
Jarak ini menandakan bahwa orbit Jupiter ke matahari lebih jauh dibandingkan dengan orbit bumi ke matahari. jarak orbit paling dekat dari Jupiter ke matahari yakni sekitar 740 km. Sementara jarak orbit paling jauh yang dilakukan oleh planet Jupiter yakni sekitar 816 km.
2. Planet yang Berisi Helium
Jupiter dikenal sebagai planet gas raksasa karena sebagian besar komponen planet ini diisi oleh hidrogen dan helium atau gas. Komposisi pada planet ini yakni 90 persen diisi oleh hidrogen dan 10 persen diisi oleh helium.
Namun, terdapat pula komponen lain yang mengisi planet ini seperti, metana, dan zat ammonia. Komponen Jupiter memiliki kesamaan dengan komponen pada matahari yakni hidrogen dan helium. Gas Hidrogen yang terdapat pada Jupiter akan dirubah menjadi cairan logam yang nantinya dapat mengantarkan listrik.
Jupiter memiliki memiliki kepadatan yang lebih kecil dibandingkan planet lain bahkan kepadatannya lebih kecil dari berat jenis air. Meskipun planet ini memiliki ukuran yang besar, namun kepadatannya jauh lebih kecil.
Hal ini dikarenakan planet ini diisi oleh gas sehingga membuat kepadatannya relatif kurang dibandingkan planet lain. Berbeda dengan komposisi penyusun pada planet lain yang terdiri dari planet kecil berbatu. Planet berbatu terdiri dari logam dan juga batuan padat seperti silikat dan besi.
Tentu berat silikat dan besi akan jauh lebih berat jika dibandingkan dengan berat gas. Hal ini membuat kerapatan pada planet berbatu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan planet gas. Jika dibandingkan dengan bumi, tingkat kepadatan bumi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan planet ini. Namun jika dilihat dari tingkat kerapatan relatif, maka planet terpadat jatuh ke tangan planet merkurius.
3. Planet yang Memiliki 3 Buah Cincin
Selama ini kita mengira bahwa planet yang memiliki cincin adalah planet Saturnus. Namun, ternyata planet raksasa ini juga memiliki cincin bahkan terdapat 3 buah cincin yang mengelilinginya. Sayangnya, ukuran cincin pada Jupiter tidak sebesar ukuran cincin yang dimiliki oleh Saturnus dan memiliki ukuran yang tipis sehingga sulit terlihat. Oleh sebab itu, tidak banyak yang mengetahui cincin pada planet ini.
3 buah cincin berasal dari sisa material satelit yang mengorbit pada jupiter sehingga bentuk cincin ini seperti debu. 3 buah cincin dinamakan dengan halo, cincin utama dan cincin gossamer. Cincin halo berada di bagian paling dalam.
Sementara cincin utama berada di bagian tengah dengan ciri khas cincin yang paling terang di antara yang lain. Cincin gossamer berada dibagian terluar. Ketebalan cincin ini sekitar 2.000-12.500 kilometer. dengan panjang mencapai sekitar 225.000 kilometer.
4. Memiliki Masa dan Gravitasi yang Besar
Seperti diketahui bahwa Jupiter merupakan planet terbesar bahkan jika seluruh planet digabungkan tidak akan menandingi besarnya Jupiter. 2,5 kali Jupiter akan lebih besar dibandingkan jumlah seluruh planet. Matahari hanya satu-satunya benda dalam tata surya yang bisa menandingi besaran Jupiter. Dalam tata surya, massa dan gravitasi terbesar dimiliki oleh Jupiter.
Dengan memiliki massa terbesar pada tata surya akan berdampak pada medan gravitasi terkuat dalam tata surya. Diketahui bahwa kecepatan gravitasi pada Jupiter 2,5 kali lipat dari gravitasi di bumi. Dengan memiliki gaya gravitasi lebih besar, maka akan membuat berat benda di bumi akan lebih besar jika dibawa ke Jupiter.
5. Terdapat 67 Satelit Alami
Satelit merupan benda luar angkasa yang memiliki ukuran lebih kecil dari planet serta mengelilingi planet. Satelit akan beredar mengelilingi matahari bersamaan dengan planet sehingga arah peredarannya sama dengan planet tersebut.
Terdapat dua jenis satelit yakni satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang memang berasal dari tata surya. Sementara itu, satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh manusia untuk kepentingan tertentu lalu diluncurkan dengan menggunakan roket.
Jupiter memiliki 67 satelit alami yang mengorbitnya dan beberapa dari satelit tersebut berukuran sangat kecil. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Jupiter hanya memiliki 60 satelit. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa satelit yang berukuran sangat kecil sehingga tidak terlihat.
Pada tahun 1975, 51 satelit ditemukan dengan diameter kurang dari 10 km. Terdapat 4 satelit yang berukuran paling besar dan dinamakan dengan satelit-satelit galileo. Satelit-satelit galileo terdiri dari Europa, Ganimede, Io, dan satelit Callisto.
6. Memiliki Bintik Besar (The Great Red Spot)
Salah satu yang menjadi ciri khas dari planet ini adalah memiliki bintik merah yang berukuran besar. Bintik merah ini diketahui telah berada sekitar 3000 tahun lalu dengan bentuk badai besar bertekanan tinggi.
Badai besar ini bahkan memiliki ukurang yang lebih besar dari diameter bumi yakni sekitar 3,5 kali. Badai ini kemudian mengalami penyusutan pada akhir abad ke-19 dan semenjak tahun 2012 titik tersebut berubah bentuk menjadi melingkar atau bulat. Saat bintik merah besar ini berukuran sekitar16.350 km (10.159 mil).
1. Waktu Revolusi yang Lebih Lama
Jupiter mengalami rotasi yang begitu cepat, namun proses revolusi jupiter membutuhkan waktu yang lama. Revolusi merupakan waktu yang dibutuhkan planet untuk mengelilingi matahari dalam orbitnya atau dapat dikatakan masa 1 tahun planet.
Jupiter memerlukan waktu sekitar 11,8 tahun waktu bumi untuk dapat mengelilingi matahari dalam orbitnya. Penyebab revolusi Jupiter jauh lebih lama dibandingkan dengan bumi karena jarak antara Jupiter dengan matahari lebih jauh dibandingkan bumi.
Jupiter memiliki lintasan orbit yang jauh lebih panjang sehingga memerlukan waktu revolusi yang jauh lebih lama. Oleh sebab itu, salah satu faktor yang mempengaruhi revolusi adalah jarak antara planet dengan matahari.
2. Permukaan Jupiter Tidak Dapat Dipijak
Permukaan Jupiter tidak dapat diinjak sama sekali karena berisi gas dan cairan. Hal ini berbeda dengan bumi, karena sebagian besar planet bumi diisi dengan bebatuan sehingga mudah untuk diinjak. Jika seseorang mencoba untuk menginjak permukaan Jupiter maka dia akan langsung terjun ke perut Jupiter.
Permukaan yang tidak padat membuatnya sulit untuk diinjak. Suhu permukaan Jupiter jauh lebih dingin yakni mencapai -145 derajat celcius dengan suhu inti yang mencapai 24.000 derajat celcius. Hal ini dikarenakan jarak Jupiter yang relatif jauh dari membuat membuat suhu permukaannya jauh lebih dingin. Namun, berbeda dengan inti Jupiter yang ternyata lebih panas dibandingkan dengan matahari.
3. Pernah Melindungi Bumi
Jupiter merupakan planet dengan memiliki gravitasi terkuat di tatanan tata surya. Begitu kuatnya gravitasi dari planet, dapat membuat benda-benda di sekitarnya menjadi rusak seperti komet, meteroit dan asteroid.
Dengan hal tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi planet itu sendiri bahkan planet di sekitarnya. Salah satunya yang diuntungkan dari gravitasi ini adalah bumi. Pada tahun 1994, diprediksi bahwa bumi akan ditabrak oleh komet komet Shoemaker-Levy 9.
Beruntungnya, komet ini lebih dulu melintasi Jupiter yang memiliki gravitasi terkuat. Dengan adanya gravitasi, Jupiter berhasil menarik komet tersebut. Akibatnya, kometer tersebut menabrak Jupiter dan tidak jadi merusak bumi.
4. Memiliki Hari Terpendek
Rotasi merupakan perputaran benda pada porosnya. Sama seperti benda angkasa lainnya, Jupiter juga mengalami rotasi. Jika proses revolusi Jupiter lebih lama dari pada bumi, berbeda halnya dengan proses rotasi.
Proses rotasi Jupiter berlangsung begitu cepat bahkan menjadi yang tercepat pertama di antara planet lainnya. Jupiter hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk melakukan rotasi. Dengan waktu rotasi yang begitu cepat, membuat waktu di Jupiter dengan bumi mengalami perbedaan.
Satu hari di Jupiter sama dengan setengah hari waktu di bumi. Hal ini disebabkan karena kecepatan orientasi Jupiter mencapai 12,6 kilometer per detik.
5. Memiliki Awan yang Unik
Jupiter dilapisi oleh awan kristal amonia dan amonium hidrosulfida. Awan-awan tersebut kemudian berada di lapisan tropopouse dan tersusun menjadi lapisan yang berada di lintang yang berbeda. Lapisan tersebut kemudian terbagi menjadi yakni zona dengan warna yang lebih cerah dan serbuk dengan warna yang gelap.
Awan yang mengelilingi Jupiter diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 50 km. Lapisan awan terdiri dari dua bagian yakni bagian bawah yang lebih tebal dan bagian atas yang lebih tipis namun jelas. Pada bagian atas awan akan berinteraksi dengan materi yang terdapat dalam jupiter.
Sehingga menghasilkan perubahan warna ketika terkena pancaran sinar matahari. Sementara itu, bagian bawah awan terdiri dari gas hidrogen dan juga helium.