6 Pola Pengembangan Teks Eksposisi Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai berbagai jenis teks, kita memahami bahwa terdapat jenis teks yang disebut teks eksposisi. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pola pengembangan teks eksposisi yang perlu kita ketahui. Oleh karena itu, simak pembahasan di bawah ini.

Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, teks eksposisi merupakan teks yang berisi informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan pembacanya. Tesk eksposisi menyajikan gagasan atau argumen dan fakta.

Nah, bagaimana dengan pola pengembangan teks eksposisi? Teks eksposisi dikembangkan dengan enam pola yaitu pola definisi, pola proses, pola klasifikasi, pola ilustrasi, dan pola perbandingan. Berikut penjelasan beserta contoh dari keenam pola pengembangan teks eksposisi tersebut.

Pola Definisi

Pola pertama adalah pola definisi, pola ini adalah pola pengembangan yang berisi definisi topik yang akan dibahas dalam teks eksposisi. Umumnya penulis telah menjelaskan definisi topik pada awal paragraf.

Contoh:

Kurkumin adalah suatu senyawa berwarna kuning yang dapat kita temukan di dalam kunyit. Kurkumin sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan kurkumin dalam kunyit dapat mengatasi gangguan pencernaan. Kunyit juga dapat mengurangi gejala maag, meringankan gejala ketika menstruasi, serta mencegah penyakit kanker. Selain itu, kunyit juga dapat dimanfaatkan untuk menyehatkan kulit kita. Kandungan antioksidan, anti bakteri pada kunyit dapat mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat dan eksim.

Pola Proses

Pola kedua adalah pola proses. Berbeda dengan pola definisi yang berisi pengertian mengenai topik yang akan dibahas, pola pengembangan proses berisikan proses menjalankan atau melakukan sesuatu.

Contoh:

Ada lima langkah yang perlu kita perhatikan ketika membuat teks eksposisi. Langkah pertama yaitu menentukan topik yang akan dibahas. Setelah menentukan topik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dibuatnya teks ekposisi tersebut. Tujuan berfungsi untuk membatasi pembahasan pada teks eksposisi. Langkah ketiga adalah mencari data-data yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui wawancara, studi literatur, atau dengan pengisian angket. Selanjutnya adalah tahap membuat kerangka karangan. Setelah membuat kerangka karangan, tahapam terakhir yang perlu dilakukan adalah mengembangan kerangka karangan menjadi suatu teks ekposisi yang utuh.

Pola Ilustrasi

Pola ilustrasi adalah pola yang berisi ilustrasi atau contoh dari topik yang dibahas sehingga dapat memberikan gambaran atau ilustrasi kepada pembacanya.

Contoh:

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan akibat pandemi covid-19. Misalnya dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada masyarakat yang terdampak hingga memberikan subsidi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pola Klasifikasi

Pola klasifikasi adalah pola pengembangan teks eksposisi yang mengklasifikasikan suatu hal menjadi beberapa bagian.

Contoh:

Berdarkan jenis makannya, hewan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu karnivora, herbivora, dan omnivora. Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalnya harimau dan singa. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalnya kambing dan sapi. Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalnya beruang dan kera.

Pola Perbandingan

pola pengembang teks ekposisi dengan pola perbandingan yaitu dengan menunjukan perbandingan suatu hal dengan hal lainnya.

Contoh:

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka stunting di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Sebanyak 34 provinsi mengalami penurunan dan 5 provinsi yang mengalami kenaikan.

Pola Laporan

Pola pengembangan ini menyajikan teks eksposisi yang ditulis secara runtut dan lengkap dengan teknik laporan.

Contoh:

Pasca ditemukannya kasus covid 19 variasi omicron sebanyak 46 kasus, pemerintah memperketat karantina khususnya pada masyarakat yang telah melakukan perjalanan luar negeri. Selain itu, upaya yang dilakukan antara lain adalah pengetatan protokol kesehatan, surveilans, vaksinasi, dan perawatan. Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan urusan penting dan mendesak. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat mencegah masuknya Omicron ke Indonesia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn