Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai Porifera, berikut pembahasannya.
Porifera merupakan salah satu filum pada kingdom animalia. Termasuk dalam golongan hewan invertebrata. Seperti namanya porifera berarti hewan yang permukaan tubuhnya berpori atau spons.
Porifera merupakan organisme metazoa yang paling sederhana atau primitif karena sel-selnya belum terorganisir dengan baik sehingga dalam menjalankan fungsinya masih secara masing-masing. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya porifera mempunyai sistem saluran air.
Hewan ini hidupnya menetap pada suatu habitat pasir, batu-batuan atau karang-karang mati di dalam laut.
Bagian tubuh porifera yang menghubungkan lingkungan luar dan dalam disebut oskulum. Oskulum berhubungan dengan spongecoel yang merupakan rongga bagian tengah tubuh porifera.
Porifera mempunyai 2 lapisan yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (endodermis).
Diantara lapisan epidermis dan endodermis terdapat mesoglea/mesohil yang mengandung zat semacam agar (gelatin protein matriks) dan didalamnya terdapat banyak sel seperti sel amoebosit, sel skleroblast, sel arkeosit dan sel spikula.
Struktur tubuh porifera terbentuk oleh rangka yang tersusun dari berbagai jenis spikula (kristal kalsium atau silikat) yang tersebar atau serat spons (skleroprotein) atau keduanya.
Terjadi secara internal pada vakuola makanan yang dibentuk oleh koanosit. Makanan yang telah dicerna akan diedarkan oleh sel amoebosit keseluruh tubuh.
Porifera merupakan filter feeder yaitu memperoleh makanan dengan cara menyaring semua partikel yang masuk ke dalam tubuhnya. Makanan porifera berupa fitoplankton dan zooplankton. Air yang masuk bersamaan dengan makanan akan dibuang melalui oskulum.
Pertukaran gas pernafasan dan terutama amonia terjadi secara difusi sederhana. Pada beberapa porifera air tawar memiliki vakuola kontraktil untuk osmoregulasi.
Porifera tidak memiliki sistem syaraf. Setiap bagian sel tubuh mampu menerima rangsang/stimulus dan memberikan reaksi tanpa adanya koordinasi satu sama lain.
Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Porifera belum memiliki sistem peredaran darah. Porifera memiliki 2 bentuk dalam fase hidupnya yaitu polip dan sesil. Bentuk polip terjadi saat porifera masih larva sedangkan bentuk sesil saat porifera tumbuh dewasa.
Berdasarkan jenis dan kandungan spikulanya, Porifera dibedakan menjadi 3 kelas yaitu :
Tubuhnya tersusun dari spikula kalsium karbonat. Memiliki sel koanosit yang besar. Berwarna pucat dan berbentuk seperti vas/silinder. Tipe saluran airnya asconoid, syconoid dan leuconoid. Habitatnya di perairan laut dangkal. Contoh : Scypha, Leucosolenia, Clathrina, Grantia
Tubuhnya tersusun dari spikula silika (bersisik) berjumlah 6 sering disebut sponge kaca. Berwarna pucat berbentuk seperti vas dan memiliki oskulum yang besar. Tipe saluran airnya syconoid dan leuconoid. Habitatnya di perairan laut dalam. Contoh : Euplectella, Hyalonema, Pheronema
Kelas terbesar dengan populasi hampir 95% dari seluruh jenis Porifera di Dunia. Tubuh umumnya tidak berangka, sebagian yang berangka tersusun dari silika dan sponging atau keduanya.
Bentuknya tidak beraturan dan bercabang serta berwarna cerah. Tipe saluran airnya adalah leuconoid. Habitatnya di perairan laut dangkal. Contoh : Halicondria, Xestospongia, Euspongia, Haliclona
Peran bagi lingkungan
Peran bagi manusia