Biologi

Porifera: Ciri – Struktur dan Klasifikasi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai Porifera, berikut pembahasannya.

Apa itu Porifera?

Porifera merupakan salah satu filum pada kingdom animalia. Termasuk dalam golongan hewan invertebrata. Seperti namanya porifera berarti hewan yang permukaan tubuhnya berpori atau spons.

Porifera merupakan organisme metazoa yang paling sederhana atau primitif karena sel-selnya belum terorganisir dengan baik sehingga dalam menjalankan fungsinya masih secara masing-masing. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya porifera mempunyai sistem saluran air.

Hewan ini hidupnya menetap pada suatu habitat pasir, batu-batuan atau karang-karang mati di dalam laut.

Ciri-ciri Porifera

  • Tubuhnya simetri radial atau tidak beraturan
  • Hewan multiseluler yang tidak mempunyai jaringan sejati
  • Makhluk hidup diploblastik
  • Respirasi dengan permukaan tubuh
  • Pencernaan secara intraseluler
  • Reproduksi secara aseksual dengan pertunasan (budding) atau gemmule dan secara seksual dengan fertilisasi gamet
  • Memiliki 2 bentuk yaitu polip (berenang bebas) dan sesil (hidup menetap)
  • Memiliki 3 sistem saluran air yaitu asconoid, syconoid dan leuconoid.

Struktur Tubuh Porifera

Bagian tubuh porifera yang menghubungkan lingkungan luar dan dalam disebut oskulum. Oskulum berhubungan dengan spongecoel yang merupakan rongga bagian tengah tubuh porifera.

Lapisan tubuh

Porifera mempunyai 2 lapisan yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (endodermis).

  • Lapisan epidermis (pinakosit) berbentuk pipih tersusun dari sel-sel berpori yang disebut ostium. Sel yang membentukdan menggerakan ostium disebut porosit.
  • Lapisan endodermis tersusun dari sel berbentuk leher dan memiliki flagella yang disebut koanosit.

Diantara lapisan epidermis dan endodermis terdapat mesoglea/mesohil yang mengandung zat semacam agar (gelatin protein matriks) dan didalamnya terdapat banyak sel seperti sel amoebosit, sel skleroblast, sel arkeosit dan sel spikula.

  • Sel amoebosit berfungsi mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
  • Sel arkeosit berfungsi untuk membentuk tunas luar dan gemmule dan berperan dalam membentuk gamet dalam reproduksi secara seksual.
  • Kumpulan sel skleroblast akan membentuk spikula.
  • Spikula berfungsi sebagai sel penyusun kerangka tubuh.

Struktur tubuh porifera terbentuk oleh rangka yang tersusun dari berbagai jenis spikula (kristal kalsium atau silikat) yang tersebar atau serat spons (skleroprotein) atau keduanya.

Sistem Pencernaan Porifera

Terjadi secara internal pada vakuola makanan yang dibentuk oleh koanosit. Makanan yang telah dicerna akan diedarkan oleh sel amoebosit keseluruh tubuh.

Porifera merupakan filter feeder yaitu memperoleh makanan dengan cara menyaring semua partikel yang masuk ke dalam tubuhnya. Makanan porifera berupa fitoplankton dan zooplankton. Air yang masuk bersamaan dengan makanan akan dibuang melalui oskulum.

Sistem Respirasi dan Ekskresi Porifera

Pertukaran gas pernafasan dan terutama amonia terjadi secara difusi sederhana. Pada beberapa porifera air tawar memiliki vakuola kontraktil untuk osmoregulasi.

Sistem Syaraf Porifera

Porifera tidak memiliki sistem syaraf. Setiap bagian sel tubuh mampu menerima rangsang/stimulus dan memberikan reaksi tanpa adanya koordinasi satu sama lain.

Sistem Reproduksi Porifera

Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual.

  • Reproduksi aseksual (vegetatif) dilakukan dengan cara pembentukan tunas (budding) dan gemmule. Budding dilakukan dengan cara pembentukan sel amoebosit kemudian dilepaskan dan tubuh menjadi individu baru sedangkan gemmule kumpulan sel arkeosit yang mengandung cadangan makanan dan dikelilingi oleh amoebosit yang membentuk lapisan luar (skeleton) yang keras dan mengandung spikula.
  • Reproduksi seksual (generatif) pada porifera umumnya hermafrodit tetapi sel ovum dan sperma diproduksi pada waktu berbeda. Fertilisasi terjadi di mesohil dan menghasilkan embrio dan tumbuh menjadi larva berflagel (larva amfiblastula) kemudian keluar bersama aliran air berenang bebas dan menempel pada substrat sehingga tumbuh menjadi individu baru (porifera dewasa).

Sistem Peredaran Darah Porifera

Porifera belum memiliki sistem peredaran darah. Porifera memiliki 2 bentuk dalam fase hidupnya yaitu polip dan sesil. Bentuk polip terjadi saat porifera masih larva sedangkan bentuk sesil saat porifera tumbuh dewasa.

Klasifikasi Porifera

Berdasarkan jenis dan kandungan spikulanya, Porifera dibedakan menjadi 3 kelas yaitu :

Calcarea

Tubuhnya tersusun dari spikula kalsium karbonat. Memiliki sel koanosit yang besar. Berwarna pucat dan berbentuk seperti vas/silinder. Tipe saluran airnya asconoid, syconoid dan leuconoid. Habitatnya di perairan laut dangkal. Contoh : Scypha, Leucosolenia, Clathrina, Grantia

Hexactinellida

Tubuhnya tersusun dari spikula silika (bersisik) berjumlah 6 sering disebut sponge kaca. Berwarna pucat berbentuk seperti vas dan memiliki oskulum yang besar. Tipe saluran airnya syconoid dan leuconoid. Habitatnya di perairan laut dalam. Contoh : Euplectella, Hyalonema, Pheronema

Demospongia

Kelas terbesar dengan populasi hampir 95% dari seluruh jenis Porifera di Dunia. Tubuh umumnya tidak berangka, sebagian yang berangka tersusun dari silika dan sponging atau keduanya.

Bentuknya tidak beraturan dan bercabang serta berwarna cerah. Tipe saluran airnya adalah leuconoid. Habitatnya di perairan laut dangkal. Contoh : Halicondria, Xestospongia, Euspongia, Haliclona

Peranan Porifera

Peran bagi lingkungan

  • Sebagai tempat perlindungan dan makanan bagi hewan lain

Peran bagi manusia

  • Sebagai spons mandi, pembersih kaca dan alat gosok
  • Sebagai hiasan aquarium
  • Sebagai obat kontrasepsi (KB)
  • Sebagai campuran bahan kosmetik
  • Zat yang dikeluarkan berpotensi sebagai obat kanker.