Pengertian Prasejarah adalah masa dimana belum ditemukannya tulisan sehingga belum ada catatan sejarah tertulis untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan yang terjadi. Zaman prasejarah diperkirakan terjadi dimulai pada 2,5 juta tahun yang lalu hingga kurang lebih tahun 1.200 SM.
Akan tetapi, masa berakhirnya zaman prasejarah untuk setiap bangsa di dunia berbeda-beda. Ini dikarenakan waktu penemuan tulisan di setiap tempat berbeda-beda.
Negara Mesir mengakhiri zaman prasejarah pada sekitar tahun 4000 SM dan memasuki zaman sejarah. Sedangkan, Indonesia mengakhiri zaman prasejarah cukup lama dibandingkan Mesir yaitu sekitar abad ke-5.
Menurut para arkeolog, terdapat 2 periode dalam zaman prasejarah, yaitu zaman batu dan zaman logam.
Disebut zaman batu karena pada masa ini batu digunakan sebagai alat untuk beraktivitas sehari-hari seperti memasak dan berburu.
Zaman ini terbagai lagi menjadi 4 zaman kehidupan, yaitu zaman paleolitikum, zaman mesolitikum, zaman neolitikum, dan zaman megalitikum.
Zaman paleolitikum atau disebut zaman batu tua. Pada zaman ini, batu digunakan sebagai alat utama dalam keseharian manusia. Akan tetapi, batu yang digunakan masih kasar atau belum diasah sama sekali.
Alat-alat pada zaman batu tua ini ada dua yaitu kapak genggam dan flakes. Kapak genggam yaitu alat yang menyerupai kapak dan terbuat dari batu yang ditajamkan pada salah satu sisinya, digunakan dengan cara digenggam. Sedangkan flakes adalah merupakan alat kecil yang terbuat dari batu dan digunakan untuk mengupas.
Kehidupan manusia pada zaman batu tua masih sangat sederhana. Manusia hidup secara berkelompok dan nomaden (berpindah-pindah) di gubuk serta gua. Manusia pada zaman ini melakukan food gathering atau mengumpulkan makanan.
Pada zaman ini, manusia sudah mengenal api untuk memasak hasil buruan. Namun belum bercocok tanam.
Perubahan iklim, naiknya permukaan laut serta banyaknya mamalia besar yang punah menyebabkan manusia pada zaman batu tua melakukan migrasi. Ini menjadi tanda berakhirnya zaman batu tua.
Pada zaman mesolitikum atau zaman batu tengah, kehidupan manusia sudah mengalami perubahan dari zaman sebelumnya. Batu yang digunakan untuk sehari-hari sudah dibuat lebih kecil dan dipoles.
Beberapa sudah mulai menaruh batu di ujung tanduk atau kayu untuk digunakan sebagai tombak maupun panah.
Umumnya manusia pada zaman ini tinggal di tepi pantai atau di dekat sungai. Ini diperkuat dengan adanya peninggalan berupa bukit kerang atau biasa disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur).
Beberapa juga sudah mulai menetap dengan membangun rumah berbentuk pungguh. Akan tetapi masih ada juga yang melakukan nomaden dan tinggal di gua.
Pada zaman ini juga, manusia sudah mulai melakukan cocok tanam.
Pada zaman neolitikum atau biasa disebut zaman batu muda, kehidupan manusia sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Manusia tidak lagi nomaden dan sudah mulai menetap secara berkelompok di suatu tempat, membentuk perkampungan.
Selain itu, manusia tidak lagi mengandalkan kegiatan berburu untuk kelangsungan hidup. Pada zaman ini, manusia sudah mampu melakukan food producing atau menghasilkan bahan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam atau beternak.
Peralatan dari batu juga sudah mulai diasah dan dipoles menjadi lebih indah. Kapak digunakan untuk membajak tanah serta mengelolanya untuk kehidupan.
Tidak hanya itu, pada zaman ini banyak kemajuan dalam hal lain seperti, adanya tembikar, gerabah, kain tenun, perhiasan yang terbuat dari batu indah serta pakaian dari kulit kayu.
Zaman megalitikum juga biasa disebut sebagai zaman batu besar. Ini dikarenakan pada zaman ini manusia sudah mampu membuat berbagai macam peralatan berbentuk batu-batu yang besar.
Pada zaman ini manusia sudah mulai mengenal kepercayaan, khususnya animisme. Ini dikarenakan daya berpikir manusia mulai mengalami peningkatan.
Beberapa peninggalan zaman megalitikum diantaranya, Sarkofagus yaitu peti kubur yang memiliki wadah dan tutup terbuat dari batu. Dolmen yaitu meja batu untuk meletakkan sesaji dan pemujaan kepada nenek moyang.
Menhir yaitu tugu batu yang digunakan dalam upacara penghormatan. Punden berundak merupakan bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Punden berundak umumnya memiliki tiga tingkat dan disebut sebagai awal mula candi di Indonesia.
Selain itu, pada zaman ini manusia sudah mulai membuat alat makan dari tembikar. Zaman batu besar berakhir saat manusia sudah mulai membuat peralatan dari logam.
Zaman logam ditandai dengan penggunaan logam sebagai peralatan untuk kehidupan sehari-hari menggantikan batu. Manusia sudah mengetahui cara meleburkan logam seperti tembaga kemudian mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan.
Pada zaman ini manusia sudah mulai melakukan perdagangan dan pertanian juga berkembang dengan pesat.
Zaman ini juga bisa disebut sebagai zaman perundagian. Berasal dari kata undagi yang berarti seseorang yang terampil dalam pekerjaan tertentu. Ini dikarenakan, pada zaman logam muncul banyak golongan masyarakat yang terampil dalam pekerjaan tangan.
Zaman logam dibagi menjadi 3 periode, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Berikut ini penjelasan lengkap kehidupan prasejarah zaman logam:
Zaman tembaga merupakan awal manusia mengenal logam. Terdapat 2 cara untuk membuat logam. Yang pertama yaitu mencetak dengan cetakan batu atau disebut bivalve. Kedua dengan menggunakan cetakan tanah liat dan lilin atau a cire perdue.
Akan tetapi, tidak semua tempat di bumi mengalami zaman tembaga. Hanya negara-negara selain Asia Tenggara termasuk Indonesia yang terpengaruh oleh zaman tembaga ini.
Ini dikarenakan pada beberapa negara tidak ditemukan adanya peninggalan dari zaman tembaga.
Pada zaman perunggu, cara berpikir manusia semakin berkembang. Manusia menemukan cara mencampurkan tembaga dan timah sehingga menghasilkan logam yang lebih keras dan lebih bagus dari sebelumnya.
Pada zaman ini ditemukan roda yang ditarik sapi untuk membajak sawah. Selain itu ada juga barang-barang yang terbuat dari wol yang dibuat menjadi rok dan jubah di zaman ini.
Rumah pun sudah berbentuk rumah bundar yang terbuat dari dinding batu dan atap jerami. Kota dan perdesaan mulai terbentuk pada zaman perunggu.
Pemerintahan juga sudah mulai terbentuk, serta agama-agama mulai bermunculan. Bahkan peperangan juga sudah mulai terjadi pada zaman perunggu.
Beberapa peninggalan pada zaman perunggu adalah Nekara, yaitu sebuah drum besar untuk upacara ritual. Bejana perunggu yaitu sebuah piring berbentuk tipis dan datar. Arca atau patung perunggu yang berbentuk manusia atau binatang.
Orang-orang Mesir Kuno tercatat membangun piramida pada zaman perunggu ini.
Di zaman besi, manusia telah menemukan cara meleburkan besi untuk diubah menjadi peralatan sehari-hari. Besi juga digunakan untuk membuat senjata seperti pedang atau alat-alat seperti cangkul, mata pisau, mata kapak dan lain-lain.
Pada zaman ini manusia juga menciptakan kandang hewan, rumah, kuil hingga istana untuk kerajaan. Kota-kota juga menjadi lebih teratur dan diberlakukan sistem air.
Pertanian, kesenian dan agama juga sudah semakin maju di zaman besi. Sehingga mulai muncul sistem penulisan seperti abjad dan dokumentasi tertulis yang mengantarkan manusia menuju periode sejarah awal.
Akan tetapi, di Indonesia tidak ditemukan banyak peninggalan dari zaman besi. Ini dikarenakan sifat besi yang mudah berkarat.