Daftar isi
Pembelajaran berbasis masalah atau biasa dikenal dengan problem based learning merupakan salah satu jenis model pembelajaran. Model pembelajaran ini menggunakan atau mengangkat permasalahan sebagai salah satu sumber belajar siswa. Pembahasan selengkapnya mengenai problem based learning di bawah ini.
Problem based learning adalah jenis model pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar, bekerja sama mencari solusi dari permasalahan di dunia nyata. Di mana masalah tersebut yang akan membuat rasa ingin tahu siswa semakin besar pada pembelajaran.
Menurut Nurhadi, problem based learning merupakan kegiatan interaksi antara dua hubungan arah belajar yakni stimulus dan respons. Lingkungan akan memberikan dorongan kepada siswa berupa bantuan serta masalah sementara sistem saraf otak memiliki fungsi untuk menafsirkan hal tersebut dengan jalan diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari akar permasalahannya.
Sedangkan menurut Kamdi, problem based learning adalah jenis kurikulum yang memiliki keterkaitan dengan dunia nyata siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai dua ciri-ciri penting yakni masalah tersebut harus autentik dan berhubungan dengan konteks sosial siswa. Sementara itu, masalah kedua harus berkaitan pada materi yang ada di kurikulum.
Maka, dapat disimpulkan bahwa problem based learning merupakan pembelajaran yang berkaitan erat dengan permasalahan pada dunia nyata, yang di mana permasalahan tersebut akan diselidiki, dicari, dianalisis dan dinilai oleh siswa.
Menurut Rusman (2010), model pembelajaran Problem Based Learning memiliki karakteristik sebagai berikut:
Model pembelajaran problem based learning atau PBl memiliki tujuan yang sebagaimana dikemukakan oleh Rohman (2011). Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
Dalam model pembelajaran ini, sebelum siswa memahami konsep materi, mereka terlebih dahulu akan diberikan masalah yang harus dipecahkan. Dengan pemberian masalah, maka siswa dituntut untuk memiliki atau membutuhkan pengetahuan untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga, siswa akan lebih tertantang untuk mempelajari materi.
Untuk mengenal lebih dalam mengenai model ini, maka perhatikan langkah-langkah penerapannya. Berikut ini langkah-langkah menerapkan model problem based learning.
Pada tahapan ini, guru akan menjelaskan tujuan pembelajaran serta perlengkapan apa saja yang akan diperlukan dalam pembelajaran. Selain itu, sebelum memberikan masalah, guru terlebih dahulu akan memotivasi siswanya agar terlibat dalam proses pemecahan masalah yang telah dipilihnya.
Pada tahap ini, siswa akan dibantu guru untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berkaitan dengan masalah yang telah dipilih.
Tahap selanjutnya yakni adalah tahap penyelidikan. Pada tahap ini, siswa akan menyelidiki, menganalisis masalah yang telah dipilih. Kemudian, pada tahap ini juga siswa akan diminta menemukan solusi dari setiap permasalahan.
Pada pembelajaran Sosiologi terdapat sub materi mengenai permasalahan sosial. Siswa diberikan sebuah permasalahan yang berkaitan dengan materi. Lalu, kemudian dia diminta untuk menganalisis, menyelidiki dan menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Menurut Sudrajat, model pembelajaran problem based learning memiliki kelebihan yang di antaranya adalah sebagai berikut:
Sementara itu, menurut Endriani (2011), problem based learning ini memiliki kekurangan sebagai berikut:
Problem based learning memiliki banyak sekali kegunaan dan manfaatnya. Seperti mengajarkan mandiri, meningkatkan kreativitas siswa dan mengembangkan ketiga ranah yang ada dalam diri siswa.
Namun, sayangnya model pembelajaran ini memiliki beberapa kekurangan seperti waktu yang lama, persiapan yang dinilai kompleks dan kerap terjadi mis komunikasi. Sehingga, hal tersebut akan menyebabkan pembelajaran mengalami kendala