3 Prospek Kerja Lulusan Seni Tari yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mencari jurusan yang tepat selepas sekolah lanjutan tingkat atas memang tidak mudah, kadang ada kebingungan mau ambil jurusan apa karena merasa jurusan-jurusan perkuliahan yang populer tidak sesuai dengan panggilan hati.

Belum lagi dilema karena teman-teman banyak yang berminat kuliah di jurusan yang sama. Memilih jurusan yang sesuai dengan minat, bakat, ketertarikan dan panggilan hati memang tidak mudah. Prospek masa depan serta dukungan orang tua juga memengaruhi.

Saat mendengar anaknya tertarik memperdalam seni tari, tidak jarang orang tua menjadi khawatir karena mereka menganggap jurusan ini tidak mempunyai prospek di masa depan sehingga mereka tidak setuju jika anaknya masuk ke jurusan seni.

Orang tua mungkin membayangkan anaknya setelah lulus kuliah menjadi pekerja kantoran yang berpakaian necis, berangkat pagi pulang sore, bekerja di kota di gedung-gedung pencakar langit. Kuliah itu jurusan A, B, C, biar bisa kerja kantoran, jangan seni tari, mau jadi apa nanti kalau sudah lulus.

Ketertarikan anak pada seni tari di usia dini umumnya mendapatkan dukungan penuh dari orang tua, mereka dengan semangat mendaftarkan anak-anak mereka kursus menari. Ada yang les balet, tari tradisional murni, tari kreasi baru sampai tari modern.

Bagi kebanyakan orang ketertarikan pada dunia tari hanya sebatas pendidikan informal saja atau sekedar hobi dan mengisi waktu luang. Jadi saat anak menunjukkan ketertarikan lebih dari sekedar hobi pada dunia seni tari orang tua ada yang kurang setuju.

Padahal seni tari juga dapat dipelajari secara formal, saat ini Pendidikan formal berbasis seni sudah cukup banyak tersedia mulai dari sekolah menengah kejuruan seni tari sampai kuliah seni tari. Kuliah seni tari di Indonesia sedikit berbeda dengan kuliah seni di luar negeri.

Di luar negeri, kuliah seni tari lebih mendalami teknik, teori serta sejarah balet serta tari modern. Perkuliahan prodi seni tari di Indonesia sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya di mana kampus tersebut berada.

Contohnya prodi seni tari di ISI (Institut Seni Indonesia) Padangpanjang yang lebih menitik beratkan pengembangan seni tari yang kreatif dan inovatif yang berlandaskan budaya melayu, sedangkan ISI Yogyakarta meski mengharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kreatifitasnya dengan memasukkan unsur etniknya sendiri sehingga dapat menciptakan karya yang kreatif dan spesifik, namun mahasiswa tetap dituntut untuk menguasai seni tari dan karawitan gaya Yogyakarta dengan baik pula.

Di jurusan seni tari, kita tidak hanya sekedar menari, ada banyak hal yang dipelajari, sejarah dan perkembangan seni tari, teknik tari, koreografi, penataan panggung, tata kostum sampai tata rias, serta bagaimana mengemas suatu pertunjukan tari. Lalu setelah lulus kira-kira apa saja prospek kerja lulusan seni tari, berikut penjelasannya.

1. Penari Profesional

Mereka yang menggeluti pekerjaan penari professional mendapatkan bayaran dari pertunjukan-pertunjukan yang mereka lakukan. Di luar negeri, pekerjaan ini mendapatkan upah bayaran per jam dengan bayaran terendah di kisaran 10 USD per jam sampai tertinggi di kisaran 43 USD per jam.

Penari profesional biasanya bekerja dalam proyek pertunjukan seperti di film, acara televisi, video musik, taman-taman hiburan, kapal pesiar dan masih banyak lagi. Pekerjaan ini selain membutuhkan kondisi fisik yang baik juga membutuhkan kemampuan mendengar aktif , belajar aktif dan kemampuan interpersonal yang baik.

Para penari dituntut untuk dapat mendengarkan arahan koreografer, mengingat dan menghafalkan gerakan baru dengan cepat, mereka juga diharapkan bisa bekerjasama dengan penari-penari lain dengan baik supaya pertunjukan berjalan baik dan lancar.

Penari profesional juga membutuhkan mentalitas baja karena harus mengikuti berbagai audisi guna mendapatkan pekerjaan yang sudah barang tentu tidak semua audisi berakhir baik, kegagalan dan penolakan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses audisi.

Kekurangan waktu pribadi juga menjadi makanan sehari-hari karena jika seorang penari professional terlibat dalam sebuah produksi, karena waktunya akan dihabiskan untuk berlatih dan gladi panggung. Mereka yang masuk dalam sebuah grup tari juga harus siap melakukan perjalanan dalam pekerjaannya.

2. Koreografer

Koreografer bertugas merancang dan mengarahkan gerakan dalam suatu tarian atau pementasan. Menjadi koreografer merupakan pekerjaan yang menantang sekaligus memuaskan karena koreografer harus memastikan bahwa gerakan tarian dalam karyanya dapat dinikmati baik oleh penari maupun penontonnya.

Seorang koreografer harus mempunyai telinga yang baik dalam memilih dan menggunakan musik sebagai sarana penyampaian idenya, mereka juga harus terus mengembangkan diri dengan menciptakan gerakan-gerakan baru yang sesuai dengan perkembangan jaman.

Koreografer tidak hanya dibutuhkan dalam pementasan tari, ia juga dibutuhkan dalam pementasan-pementasan teater dan juga film. Dalam pementasan teater, seorang koreografer dituntut untuk memahami dan menterjemahkan suatu naskah untuk kemudian mengarahkan para aktor gerakan-gerakan apa yang harus dilakukan untuk mendukung naskah tersebut.

Untuk menjadi seorang koreografer yang baik dibutuhkan kemampuan artistik yang baik, dalam hal ini kreatifitas, sensitifitas, intuisi, kemampuan artikulasi serta ekspresif. Inovasi terus menerus dan originalitas merupakan tuntutan bagi seorang koreografer.

3. Dosen dan Guru Tari

Tugas dosen dan guru seni tari adalah mengajar siswanya untuk memahami segala aspek dalam seni tari, mulai dari sejarah seni, teknik tari serta koreografi. Dosen dan guru tari akan mengajarkan berbagai gaya tari dari berbagai latar belakang budaya dengan periode-periode waktu yang berbeda serta bagaimana merancang sebuah tarian.

Biasanya seorang pengajar dalam hal ini dosen dan guru selain menguasai dasar-dasar seni tari mereka juga mempunyai spesialisasi masing-masing. Selain harus memiliki gelar kesarjanaan dalam bidang seni tari, dosen dan guru tari juga membutuhkan kekuatan fisik dan stamina serta mempunyai kemampuan komunikasi yang kuat dan baik.

Kemampuan fisik serta kreatifitas juga sangat penting karena dalam perkuliahan dosen serta guru diharapkan bisa mempraktekkan secara langsung disiplin ilmu yang mereka ajarkan, tidak hanya sekedar pemaparan teori.

fbWhatsappTwitterLinkedIn