Pendidikan Informal: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pendidikan yang dikenal oleh masyarakat memiliki tiga jenis yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.

Pendidikan non formal dan pendidikan informal memiliki kesamaan, yaitu sama-sama dilakukan diluar pendidikan formal. Lantas apa yang dimaksud dengan pendidikan informal? Berikut ulasannya.

Pengertian Pendidikan Informal

Pengertian Menurut Bahasa

Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang dilakukan seseorang dari lingkungan keluarganya sendiri maupun lingkungan masyarakat.

Kegiatan belajar dilakukan secara mandiri. Tidak ada seorang pun yang menjadi fasilitatornya.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan jika hasil dari pendidikan informal akan diakui seperti pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Jika hanya mengacu pada Undang-Undang itu, maka mungkin kita akan membuat kesalahan persepsi dan kerancuan antara pendidikan informal dan non formal.

Untungnya, para ahli menambahkan definisi dari pendidikan informal ini, sehingga kita bisa memahaminya dengan lebih baik.

Pengertian Menurut para ahli

  • Axin (1976) dan Soedomo (1989) mendefinisikan pendidikan informal sebagai proses belajar-mengajar yang dilakukan tanpa sengaja. Dalam hal ini, satu orang pembelajar membantu orang lain untuk belajar, sedangkan orang yang belajar tidak tahu dirinya sedang belajar.
  • Suprijanto (2007) yang menyebutkan beberapa contoh yang masuk ke dalam jenis pendidikan informal. Seperti membaca koran cetak / online, mendengarkan siraman rohani secara langsung atau melalui media TV / radio, menonton pertunjukan seni, kampanye, hiburan, berpartisipasi dalam organisasi, bahkan berbicara dengan orang lain.
  • DR. Philip H. Coombs, yang menyebutkan bahwa pendidikan informal adalah pendidikan yang didapatkan dari pengalaman sehari-hari secara sadar ataupun tidak sadar dan dilakukan sejak seseorang itu lahir sampai ajal menjemputnya.

Ciri-ciri Pendidikan Informal

Pendidikan, apapun jenisnya, bisa dikenali dari ciri-cirinya (karakteristiknya). Ada 8 ciri-ciri yang bisa dilihat dalam jalur pendidikan informal, yaitu:

  • Tidak ada syarat khusus yang wajib dilengkapi.
  • Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian.
  • Proses pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
  • Tidak ada kurikulum, jadwal, metodologi, hingga evaluasi.
  • Tidak ada jenjang pendidikan, karena itulah maka proses pendidikan informal dalam keluarga dapat terlihat dari kualitas diri / pribadi anggota keluarga yang tercermin di kehidupan sehari-hari.
  • Tidak ada manajemen.
  • Pendidikan dilakukan terus-menerus tanpa terikat ruang maupun waktu tanpa mengenal umur, mental, fisik, dll.
  • Orangtua menjadi guru terbaik untuk anak-anaknya, tapi tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh saudara, teman, atau lainnya.

Tujuan Pendidikan Informal

Berikut ini beberapa tujuan dari pendidikan informal.

  • Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
  • Meningkatkan kemampuan akademik bimbingan belajar dapat membantu meningkatkan kemampuan akademik anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
  • Waktu belajar fleksibel dengan mengikuti bimbingan belajar secara privat/bimbel, anak dapat menyesuaikan jadwal belajar dengan waktu yang tersedia sehingga tidak terfokus pada jadwal sekolah, bisa menyesuaikan waktu.
  • Mudah memonitor aktivitas belajar anak dengan baik dan efisien. Orangtua juga dapat berkonsultasi setiap saat dengan guru les untuk memantau perkembangan kemampuan akademik anaknya, begitupun sudah sejauh mana perkembangan anak nya.
  • Anak Lebih Berkonsentrasi Les privat/bimbel menggunakan fasilitas belajar sendiri yang lebih nyaman, dan anak selalu ditemani oleh guru les sehingga anak akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar.
  • Membantu Orangtua yang Sibuk bimbingan belajar dengan les privat/bimbel sangat membantu orangtua yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menemani atau memberikan bimbingan kepada anak saat belajar.
  • Mengembangkan sumber daya manusia, baik daya fisiknya, daya pikirnya, rasa dan karsanya, daya budi dan daya karyanya
  • Mengembangkan secara selaras, serasi dan seimbang kecerdasan sikap, kreativitas dan keterampilan dalam upaya meningkatkan mutu taraf hidup warga masyarakat bangsa dan negara.
  • Memperbaiki kehidupan atau taraf hidup artinya Segala sesuatu yang dikerjakan orang-orang tersebut hendaknya bermanfaat untuk kehidupan mereka dan bisa memperbaiki taraf hidup mereka.

Fungsi Pendidikan Informal

Jika mengacu definisi di atas,maka fungsi tipe pendidikan informal adalah sebagai berikut:

  • Membentuk karakter / kepribadian dan potensi diri seseorang
  • Meningkatkan hasil belajar anak (formal dan non formal)
  • Mengontrol sekaligus mendorong anak lebih giat belajar.
  • Membantu tumbuh mental serta fisik di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
  • Membentuk kepribadian anak menggunakan metode tepat sasaran sesuai kemampuan, kebutuhan, dan perkembangan keterampilan anak itu sendiri.

Manfaat Pendidikan Informal

Pendidikan nonformal mempunyai manfaat secara institusional yang memungkinkan warga masyarakat memiliki:

  • Kesempatan mengembangkan kepribadian dan mengaktualisasikan diri
  • Kemampuan menghadapi tantangan hidup baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat
  • Kemampuan membina keluarga sejahtera untuk memajukan kesejahteraan umum
  • Kemampuan wawasan yang luas tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara
  • Kemampuan kesadaran berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dalam rangka pembangunan manusia dan masyarakat
  • Kemampuan menciptakan atau membantu menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Sistem Pendidikan Informal di Indonesia

Terkait dengan karakteristik pendidikan formal di indonesia yaitu:

  • Tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan karakter
  • Peserta didiknya bersifat heterogen
  • Isi pendidikan tidak terprogram secara formal
  • Tidak berjenjang
  • Waktu pendidikan tidak terjadwal ketat, relatif lama
  • Cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar
  • Evaluasi pendidikan tidak sistematis dan incidental
  • Credential tidak ada dan tidak penting.

Sebenarnya, pendidikan informal itu lebih menekankan kepada proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pendidikan formal ataupun non formal.

Hasil dari pendidikan informal juga bisa dijadikan sebagai bahan belajar yang baik dalam pendidikan formal maupun masih dalam lingkup pendidikan formal.

Contoh Pendidikan Informal

Berikut ini beberapa contoh pendidikan informal di Indonesia.

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP)

Merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pendidikan luar sekolah.

BP-PLSP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah berdasarkan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB)

Adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi di bidang pendidikan luar sekolah.

BPKB mempunyai tugas untuk mengembangkan model program pendidikan luar sekolah sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan karakteristik provinsinya.

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

Merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah (nonformal).

SKB secara umum mempunyai tugas membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dan potensi lokal setiap daerah.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat.

PKBM ini merupakan wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri.

PKBM merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.

Lembaga Pendidikan Non Formal sejenis

Adalah lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills/keterampilan dan tidak tergolong ke dalam kategori-katagori di atas, seperti:

  • LPTM
  • Organisasi Perempuan
  • LSM
  • Organisasi kemasyarakatan lainnya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn