8 Protista Mirip Tumbuhan dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kingdom Protista merupakan salah satu kingdom dari makhluk hidup.

Protista bersifat uniseluler di mana tubuhnya hanya tersusun dari satu sel. Namun ada pula protista yang bersifat multiseluler, misalnya alga.

Anggota dari kingdom ini berhabitat di perairan, daratan, maupun sebagai parasit di makhluk hidup lain.

Protista berbeda dengan ciri-ciri khusus kingdom Monera karena telah memiliki membran inti atau disebut juga eukariotik.

Protista dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis protista, yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.

Berikut adalah beberapa contoh dari protista mirip tumbuhan beserta peranannya bagi kehidupan:

1. Bacillariophyta

Bacillariophyta berperan sebagai fitoplankton. Fitoplankton adalah sumber makanan bagi sebagian besar makhluk laut. Fitoplankton merupakan sisa-sisa dari alga.

Walaupun termasuk makhluk hidup, fitoplankton tidak memiliki kekuatan untuk melawan arus, angin, atau air pasang yang menghanyutkannya. 

Fitoplankton banyak ditemukan di pesisir pantai di mana ia bisa mendapatkan garam mineral dan cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.

2. Rhodophyta

Rhodophyta dikenal juga sebagai alga merah. Terdapat juga Gelidium, Gracilaria, dan Eucheuma spinosum yang merupakan kelompok alga merah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan agar-agar.

Alga ini mengandung serat lunak yang baik untuk pencernaan. Alga tersebut memiliki warna merah yang disebabkan oleh pigmen fikoeritrin. Bentuk dari alga tersebut seperti lembaran.

Alga merah ini dapat ditemukan di laut tropis, air tawar yang banyak mengandung oksigen, serta air payau.

Sebagian besar alga juga mengandung mineral dan vitamin seperti vitamin A, C, B1, B2, B6, yodium, niasin, kalium, zat besi, kalsium dan magnesium.

3. Phaeophyta

Phaeophyta merupakan alga yang berwarna coklat. Contoh spesiesnya adalah Laminaria yang secara luas dimanfaatkan untuk ekstraksi asam alginat.

Asam alginat digunakan sebagai stabilizer, emulsifier atau bahan perekat dalam banyak industri.

Alginat juga digunakan dalam industri tekstil, makanan, pasta gigi, pengawetan dagin, es krim, dan sabun.

Selain itu terdapat pula Sargassum, Fucus, Turbinaria, dan Macrocystis. Mayoritas dari jenis alga ini merupakan makroalga yang berperan penting dalam ekologi laut di mana alga tersebut membantu menjaga suhu dingin di laut.

4. Chlorophyta 

Chlorophyta merupakan kelompok alga hijau yang memiliki pigmen klorofil seperti ciri-ciri kehidupan tumbuhan di tubuhnya.

Alga jenis ini banyak dibudidayakan sebagai sumber makanan bagi manusia.

Contohnya adalah Ulva spp. atau biasa disebut selada laut. Selain itu terdapat pula Chlorella sp.

Yang merupakan jenis alga hijau bersel satu yang berhabitat di air tawar dan laut.

Alga jenis ini dimanfaatkan menjadi sumber makanan sebagai protein sel tunggal.

5. Chrysophyta

Alga jenis ini berwarna kuning keemasan. Tubuhnya tersusun dari pigmen klorofil a dan c, serta pigmen tambahan berupa karoten yang menciptakan warna kuning keemasan.

Hampir semua dari alga jenis ini berperan sebagai komponen penting dalam ekosistem laut dalam bentuk fitoplankton.

Salah satu spesies dari alga keemasan yaitu Navicula, akan membentuk endapan tanah apabila telah mati.

Endapan tanah tersebut dapat digunakan sebagai bahan penggosok, bahan pembuatan dinamit, pembuatan cat, pernis, dan industri kaca.

Selain itu terdapat juga Vaucheria yang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk minyak.

Organisme tersebut merupakan salah satu komponen utama pembentukan minyak bumi.

6. Cyanophyta

Alga ini memiliki pigmen klorofil, karotenoid, serta pigmen fikobilin yang menyebabkan warna dari alga ini adalah hijau kebiruan.

Spesies dari alga biru yang dikenal sebagai Nostoc biasanya ditemukan di sawah selama musim hujan.

Alga tersebut membantu memfiksasi nitrogen dari udara sehingga membantu pertumbuhan padi.

Selain itu, terdapat pula Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan paku air untuk memfiksasi nitrogen dan mengubahnya menjadi amonia. Amonia kemudian akan digunakan oleh tumbuhan. 

7. Pyrrophyta

Alga ini disebut juga dengan nama alga api, karena tubuhnya dapat berpendar karena memiliki kandungan fosfor.

Kemampuan untuk berpendar atau menghasilkan cahaya ini disebut bioluminescent.

Alga api berperan sebagai fitoplankton dan penghasil oksigen serta biomassa bagi ekosistem laut.

8. Euglenophyta

Euglenophyta dapat hidup secara heterotrof maupun autotrof. Tetapi alga ini lebih sering bersifat heterotrof, autotrof dilakukan hanya jika di lingkungan tempat hidupnya kurang terdapat bahan organik.

Oleh karena itu, Euglenophyta sering disebut bersifat miksotrof.

Alga ini berperan sebagai fitoplankton yang merupakan sumber makanan bagi makhluk laut.

Selain itu juga berperan sebagai indikator adanya pencemaran organik.

Protista dapat berkembang biak secara aseksual maupun secara seksual. Bentuk tubuhnya amat beragam dan juga memiliki cara makan yang berbeda-beda.

Protista juga memiliki ciri-ciri makhluk hidup berupa alat gerak yang memungkinkan organisme tersebut untuk dapat bergerak bebas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn