Daftar isi
Di permukaan bumi memiliki bentuk menonjol atau cekungan yang disebut dengan relief.
Relief permukaan bumi merupakan perbedaan tinggi rendah permukaan bumi yang bentuk tonjolan atau cekungan yang ada di bumi, baik di daratan maupun di lautan.
Relief permukaan bumi juga disebut sebagai kerak bumi atau lapisan litosfer.
Lapisan litosfer terdiri dari tanah, logam dan batuan yang berperan aktif dalam menyusun lapisan bumi.
Relief permukaan bumi terjadi akibat adanya tenaga yang di miliki oleh bumi.
Tenaga tersebut berupa tenaga yang berasal dari luar bumi (tenaga eksogen) dan tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen).
Relief permukaan bumi terbagi menjadi dua, yaitu relief permukaan bumi di darat atau relief dataran dan relief permukaan bumi di laut atau relief lautan.
Relief dataran merupakan relief yang terjadi di darat berbentuk cekungan, tonjolan, ataupun dataran yang lebar.
Relief dataran bisa berubah-rubah selama tenaga eksogen dan tenaga endogen terus membuat gerakan. Relief dataran mempunyai banyak bentuk, yaitu:
1. Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan dataran pada permukaan bumi yang tingginya lebih dari 500m diatas permukaan laut.
Dataran tinggi biasanya memiliki suhu yang sejuk dan tanahnya subur.
Dataran tinggi terbentuk akibat tumpukan material dari lereng gunung, serta akibat proses erosi dan sidimentasi. Contohnya, dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah.
2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan dataran yang memiliki ketinggian 0 sampai 500m diatas permukaan laut.
Dataran rendah mempunyai ciri dengan kesuburan yang tinggi.
Kesuburan yang tinggi akibat proses sedimentasi sungai. Contohnya, dataran rendah di Cianjur, Jawa Barat.
3. Gunung
Gunung merupakan relief dataran yang berbentuk tonjolan sehingga posisinya lebih tinggi dari dataran di sekitarnya.
Gunung memiliki puncak dan kaki gunung yang dibatasi oleh lereng disekitarnya. Gunung dibagi menjadi dua, yaitu:
Gunung aktif merupakan gunung berapi dengan magma yang masih aktif didalamnya.
Contohnya, Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dan Gunung Agung.
Gunung tidak aktif merupakan gunung yang tidak pernah mengalami suatu peristiwa erupsi.
Contohnya, Gunung Cikurai, Gunung Sumbing, dan Gunung Ciremai.
4. Pegunungan
Pegunungan merupakan gunung yang berbaris sehingga membentuk gugusan gunung-gunung baik gunung berukuran besar atau kecil dengan ketinggian 500m diatas permukaan laut.
Contohnya, Pegunungan Jaya Wijaya di Papua dan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra.
5. Bukit dan Perbukitan
Bukit merupakan daerah dipermukaan bumi yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 500m diatas permukaan laut.
Sedangkan perbukitan merupakan serangkaian bukit-bukit yang berjajar didaerah yang luas.
Contohnya, Bukit Geger di Jawa Timur dan Perbukitan Krewed di Jawa Tengah.
6. Lembah
Lembah merupakan bentuk muka bumi yang berupa cekungan. Lembah mempunyai ukuran yang panjang dan dikelilingi oleh perbukitan atau pegunungan.
Terbentuknya lembah karena terkikisnya kerak bumi atau pengikisan oleh air atau es.
Contohnya, Lembah Baliem di Papua dan Grand Canyon di Amerika Serikat.
8. Lereng
Lereng merupakan daerah yang posisi permukaan tanahnya miring. Contohnya, Lereng Gunung Sumbing dan Lereng Gunung Slamet.
Berdasarkan derajat kemiringannya lereng dibagi menjadi empat, yaitu:
9. Pantai
Pantai merupakan dataran yang letaknya di tepi laut. Ketinggian dataran pantai tidak lebih dari 200m diatas permukaan laut.
Pantai mempunyai beberapa bentuk yaitu teluk, delta, tanjung dan gosong.
10. Sungai
Sungai merupakan aliran air yang mengalir dari hulu hingga ke hilir. Hulu biasanya berada di dataran tinggi, dan hilir berada di dataran rendah.
Sungai mempunyai bentuk yang berkelok-kelok karena adanya proses sedimentasi.
11. Danau atau Rawa
Danau merupakan daratan yang berbentuk cekungan dan tergenang oleh air.
Sedangkan rawa merupakan daratan yang berada di dataran rendah tergenang oleh air. Rawa biasanya banyak ditumbuhi oleh tanaman air.
Relief lautan merupakan relief yang berada di dasar laut. Relief lautan dapat berbentuk dataran yang luas, tonjolan maupun cekungan seperti pada relief dataran.
Relief lautan terjadi akibat adanya erosi yang mengikis bentuk relief yang ada di lautan. Relief lautan mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
Landasan kontinen merupakan dataran yang berada di laut dengan kedalaman kurang dari 200m dari atas permukaan laut.
Biasanya landasan kontinen disebut dengan laut dangkal yang terletak paling dekat dengan garis pantai.
Contohnya, Rak Sunda yang berada antara Sumatra, Kalimantan, dan Jawa
Lereng benua merupakan kelanjutan dari landasan kontinen. Lereng ini berada dikedalaman lebih dari 200m dari atas permukaan laut. Derajat kemiringan lereng benua berkisar 4o-6o.
Palung laut merupakan dasar laut yang sangat dalam, curam, sempit dan memanjang.
Palung laut terbentuk karena adanya suatu gerak lipatan kulit bumi atau adanya patahan.
Contohnya pada Palung Jawa memiliki kedalaman 8000m.
Gunung laut merupakan gunung yang terbentuk di dasar laut. Gunung laut terbentuk akibat adanya akitivitas vulkanisme, bahkan ada yang sampai ke permukaan laut seperti Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Ambang laut merupakan dasar laut yang mencuat yang memisahkan antara satu perairan dengan perairan yang lain. Contohnya pada Ambang laut di Sulawesi.
Paparan benua merupakan dasar laut yang melandai ke daratan dengan ke dalaman rata-rata sampai 200m. contohnya Paparan Sunda.
Lubuk laut merupakan dasaran yang berada di dasar laut berbentuk cekung.
Cekungan terjadi akibat adanya ingresi atau pemerosotan di dasar laut.
Lubuk laut dapat berupa oval maupun bulat dengan ukuran yang luas dan lebar. Contohnya di laut Indonesia-Australia di Samudra Hindia.
Punggung laut merupakan bagian dari dasar laut yang menjulang tinggi ke atas sebagai pegunungan di dalam laut. Bentuk punggung laut hampir seperti tanggul raksasa.
Contohnya di sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa.