Daftar isi
Dalam bidang olahraga mempunyai banyak cabang yang sering dilombakan. Dan salah satunya adalah senam lantai ini.
Senam lantai, seperti namanya, senam ini menggunakan matras. Karena senam ini kebanyakan gerakannya berada di lantai.
Selain itu fungsi dari matras adalah untuk mengurangi resiko terjadinya cedera saat melakukan gerakan senam.
Secara bahasa senam lantai merupakan salah satu cabang dari senam artistik yang memadukan berbagai bentuk keterampilan tubuh dengan menonjolkan keindahan gerakan untuk dipertunjukkan di lapangan senam lantai.
Jika kita perhatikan, perlombaan justru lebih terlihat seperti sebuah pertunjukan sehingga senam lantai juga disebut senam artistik karena poin penilaian salah satunya adalah pada keindahan senam tersebut.
Mengapa olahraga ini dinamakan senam lantai?
Karena saat melakukan olahraga ini sang atlet hanya menggunakan lantai sebagai alasnya tanpa dibantu oleh media apapun.
Maka dari itu fungsi matras adalah hanya untuk menjaga keamanan sang pesenam di tengah gerakannya.
Salah satu penyebab munculnya istilah senam lantai dalam olahraga ini karena aktivitas senam ini merupakan olahraga yang membutuhkan keterampilan-keterampilan dasar olah tubuh di atas permukaan lantai yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Gerakan senam sendiri mulai dikenal di negara Indonesia sekitar tahun 1912, tepat pada masa penjajahan Belanda sedang berlangsung.
Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan penetapan pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang ada di sekolah.
Kemudian pada tahun 1916, sistem itu digantikan dengan sistem Swedia yang lebih menekankan kepada manfaat gerak.
Sistem ini diciptakan dan dibawa oleh seorang perwira kesehatan yang berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda yang bernama Dr. H. F. Minkema.
Melalui Minkema inilah senam di Indonesia mulai menyebar hingga ke berbagai daerah.
Ketika tahun 1918 Minkema lalu membuka kursus senam Swedia yang bertempat di kota Malang. Yang diperuntukkan bagi para tentara dan guru.
Walaupun demikian, awal mula penyebaran senam ini diyakini berasal dari Bandung.
Sebab, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di kota Bandung di tahun 1922 pada saat dibukanya MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool).
Mereka yang telah lulus dari sekolah tersebut nantinya akan menjadi instruktur senam Swedia di beberapa sekolah.
Melihat pesatnya pertumbuhan senam yang baik. Kemudian MGSS mulai membuka cabang di beberapa daerah kota lainnya, seperti:
Masuknya negara Jepang ke Indonesia di tahun 1942, adalah akhir dari olahraga senam ini.
Karena Jepang melarang semua bentuk senam yang di sekolah serta di lingkungan masyarakat. Dan juga menggantinya dengan “Taiso”.
Taiso adalah sejenis senam pagi yang berbentuk kalestenik dan pada waktu itu wajib dilakukan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai. Taiso ini diiringi dengan musik radio yang disiarkan secara serentak.
Waktu kepopuleran “Taiso” tidak berlangsung lama. Karena rakyat Indonesia banyak yang menentang soal keberadaan Taiso.
Dengan banyaknya penolakan tersebut, akhirnya senam yang diajarkan di beberapa sekolah pun kembali kepada senam yang dahulu dipakai pada masa penjajahan Belanda.
Dengan semakin populernya olahraga senam, maka didirikanlah sebuah organisasi dengan tujuan guna membina para atlet senam yang berbakat.
Organisasi tersebut dibentuk pada tanggal 14 Juli tahun 1963 dan diberi nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).
Atas inisiatif dari beberapa tokoh olahragawan se-Indonesia yang juga menangani serta memiliki keahlian dalam cabang olahraga senam.
Dengan organisasi tersebut pertama kali diketuai oleh R. Suhadi.
Kemudian, baru pada tahun 1964, Indonesia pertama kali ikut serta dalam perlombaan senam lantai yang bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces). Dan waktu itu, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Negara yang turut berpartisipasi dalam cabang senam tersebut diantaranya yaitu Cina, Rusia, Korea, Mesir, dan Indonesia. Dan cabang olahraga yang dilombakan adalah senam artistik.
Dan semenjak peristiwa Ganefo itulah, senam artistik juga mulai dikenal luas di nusantara.
Sehingga pada tahun 1969, senam tersebut dipertandingkan untuk pertama kalinya di PON VII di Surabaya.
Selain untuk meraih gelar sang juara dan memiliki tubuh yang indah dan elastis yang menjadi salah satu tujuan dari olahraga senam lantai ini.
Ada juga tujuan lain yang lebih berharga dari sekedar memiliki hal tersebut.
Yaitu rasa percaya diri dan rasa bangga ketika dirinya mampu melakukan gerakan-gerakan yang melampaui batasan-batasan tubuhnya, mengalahkan rasa takut dan mampu melakukan suatu gerakan yang sulit dilakukan oleh tubuh.
Umumnya, seorang atlet senam lantai akan terus menerus melakukan latihannya untuk memperlebar jangkauan gerak tubuhnya hingga tidak ada seorang pun yang mampu gerakan sepertinya.
Manfaat melakukan senam lantai selalu ada hubungannya dengan kesehatan.
Hal itu memang benar adanya, namun pada dasarnya kesehatan akan secara otomatis didapatkan bagi seseorang yang rajin berolahraga dan memiliki pola makan yang baik.
Senam lantai menjadikan seorang atlet semakin percaya diri dan memiliki keberanian yang tinggi.
Ini dikarenakan dalam memberikan performa terbaiknya seorang atlet senam lantai harus berani melakukan berbagai gerakan ekstrim yang berbahaya bagi dirinya.
Tidak jarang seorang atlet yang gagal dalam melakukan gerakan ekstrim dan mengalami cidera bahkan kematian jika terjadi kecelakaan yang fatal.
Itu artinya, menjadi seorang atlet senam lantai harus memiliki keberanian dan percaya diri yang tinggi.
Peraturan dalam olahraga senam lantai ini sangatlah sederhana yakni seorang atlet harus memberikan performa gerakan-gerakan senam di dalam area pertandingan pertandingan yang sudah disediakan sesuai batasnya.
Jika ada bagian tubuh atlet sedikit saja yang keluar dari batas misalnya kaki, juri akan langsung memberikan peringatan dengan mengangkat bendera dan nilai dari atlet tersebut otomatis akan dikurangi.
Nilai juga akan berkurang jika atlet gagal melakukan suatu gerakan tertentu dan keluar dari koreografi geraknya.
Selain itu, penampilan atlet yang keseimbangan tidak baik misalnya setelah melakukan suatu gerakan tertentu dan membuat atlet kekurangan keseimbangannya juga dapat mengurangi nilai yang diberikan juri.
Olahraga senam lantai memiliki 6 unsur pokok yang harus dipenuhi supaya penampilan pesenam di area pertandingan terlihat menarik dan memukau perhatian penonton.
Keenam unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Unsur Keindahan
Yang pertama adalah unsur keindahan gerak. Unsur keindahan gerak ini dapat dilakukan dengan membuat variasi disiplin gerak dengan kolaborasi yang baik.
Unsur keindahan gerak ini bisa diambil dari disiplin tari dan acrobat seperti gerakan-gerakan kecil yang mengandung unsur tari ataupun gestur-gestur dalam tari balet.
2. Unsur Kekuatan
Kekuatan merupakan unsur penting dalam olahraga senam tari. Sebab olahraga ini membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.
Bahkan jika masih dalam tahap latihan dasar dan belum terbiasa melakukannya gerakan-gerakan dalam senam lantai akan terasa sangat melelahkan.
3. Unsur Keberanian
Seorang atlet senam lantai harus memiliki keberanian yang tinggi untuk dapat melakukan berbagai gerakan ekstrim di area pertandingan.
Seorang atlet harus mampu melumpuhkan rasa takutnya agar bisa memberikan pertunjukan terbaiknya yang terkadang benar-benar terlihat sulit dan ekstrim dengan tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
4. Unsur Kelenturan
Dengan tubuh yang lentur akan lebih gampang melakukan berbagai gerakan.
Memiliki tubuh yang lentur juga akan menambahkan nilai estetika dalam gerakan senam lantai.
5. Unsur Keluwesan
Keluwesan gerak dalam pertunjukan senam menunjukan kedisiplinan latihan yang telah dilakukan oleh sang atlet.
Ketika atlet sudah terbiasa melakukan sebuah gerakan tertentu maka tidak akan canggung dan bingung melakukannya lagi.
6. Unsur Keseimbangan
Tentu saja hal yang tidak kalah pentingnya adalah menanamkan unsur keseimbangan.
Tanpa memiliki keseimbangan yang baik seorang atlet akan sulit memberikan performa terbaiknya.
Bahkan hal yang sangat fatal, karena keseimbangan yang belum baik atlet akan terjatuh di arena pertandingan saat melakukan suatu gerakan yang cukup sulit.
Tentu hal ini sangat dihindari dalam sebuah pertunjukan olahraga senam lantai.
Ada banyak sekali jenis dari senam lantai yang tingkat kesulitannya berbeda diantara satu dengan lainnya.
Berikut beberapa jenis dari senam lantai diantaranya adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam melakukan gerakan kayang dengan menggunakan awalan berdiri:
Langkah-langkah untuk melakukan gerakan kayang dengan menggunakan awalan berbaring:
Cara untuk memberikan bantuan gerakan kayang:
Kesalahan ketika sedang melakukan sikap kayang:
Sikap lilin merupakan salah satu dari gerakan senam lantai yang biasanya dilakukan di atas matras.
Dengan kaki yang tegak berada di atas sementara kepala berada dibawah sehingga akan berbentuk menyerupai lilin.
Tujuan dari sikap lilin ialah untuk melatih keseimbangan tubuh serta menjaga tubuh agar tetap sehat.
Untuk dapat melakukan gerakan ini diperlukan latihan yang rutin supaya hasil yang diperoleh maksimal. Dan buat kamu yang masih pemula dapat meminta bantuan kepada teman.
Tetapi perlu diingat ya, sebelum melakukan gerakan ini harus dipastikan jika kalian sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Hal tersebut dilakukan supaya meminimalisir kecelakaan maupun cedera.
Langkah untuk melakukan sikap lilin yang benar:
Cara untuk memberikan bantuan sikap lilin:
Kesalahan yang sering terjadi pada waktu melakukan sikap lilin:
Handstand merupakan posisi berdiri dengan memanfaatkan kedua tangan untuk menopang seluruh badan. Dan tangan berada di bawah serta kaki lurus ke atas.
Gerakan ini termasuk ke dalam tingkatan senam lantai yang cukup sulit untuk dilakukan sebab akan membutuhkan keseimbangan yang tinggi.
Langkah untuk melakukan handstand:
Cara untuk memberikan bantuan handstand:
Headstand merupakan salah satu gerakan senam lantai dengan posisi berdiri kepala berada di bawah.
Serta badan ditopang dengan menggunakan kedua tangan yang membentuk segitiga.
Gerakan headstand adalah turunan dari gerakan handstand. Yang juga membutuhkan konsentrasi serta koordinasi yang lebih tinggi.
Sehingga memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada handstand.
Langkah untuk melakukan headstand:
Cara untuk memberikan bantuan headstand:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan headstand:
Rolling depan atau yang kita kenal dengan gerakan guling ke depan merupakan berguling ke depan dengan bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang serta panggul bagian belakang).
Secara teknis, roll depan bisa dilakukan dengan menggunakan 2 cara. Yakni dengan menggunakan teknik awalan berdiri dan juga teknik awalan jongkok.
Langkah untuk melakukan roll depan dengan menggunakan awalan jongkok:
Langkah untuk melakukan roll depan dengan menggunakan awalan berdiri:
Cara untuk memberikan bantuan untuk melakukan roll depan:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan roll depan:
Roll belakang merupakan gaya dari gerakan senam lantai yang dimana posisi badan berguling ke arah belakang badan.
Dengan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul, bagian belakang yakni pinggang, punggung, serta tengkuk.
Langkah untuk melakukan roll belakang:
Cara untuk memberikan bantuan untuk melakukan roll belakang:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan roll belakang:
Meroda merupakan suatu gerakan ke samping dalam senam lantai. Pada waktu bertumpu dengan menggunakan kedua tangan dengan kaki yang terbuka lebar.
Meroda bisa dilakukan dengan menggunakan awalan ke kiri atau ke kanan, sesuai dengan bagaimana posisi yang kalian senangi.
Gerakan meroda akan membutuhkan koordinasi gerak yang baik dan akurat.
Langkah untuk melakukan gerakan meroda:
Cara untuk memberikan bantuan untuk melakukan cart wheel :
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan meroda:
Salto merupakan salah satu gerakan berguling di udara, salto juga dapat dilakukan ke depan atau pun kebelakang.
Mungkin salto merupakan salah satu gerakan senam lantai yang tersulit. Sehingga harus sering dilatih supaya dapat melakukan gerakan ini.
Sebab apabila gagal dalam melakukan salto dapat berakibat fatal.
Sebelum melakukan salto ada baiknya melakukan pemanasan salah satunya dengan melakukan loncat harimau.
Berikut beberapa cara untuk memberikan bantuan untuk melakukan salto:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan salto:
Sesuai dengan namanya, lompat harimau merupakan gerakan melompat yang sangat mirip dengan harimau pada saat akan menerkam mangsa.
Secara teknis, teknik yang biasa digunakan pada saat lompat harimau kurang lebih sama halnya dengan teknik yang digunakan pada guling depan. Yang membedakan hanya pada awalannya saja.
Cara untuk memberikan bantuan untuk melakukan lompat harimau:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan lompat harimau:
Lompat jongkok adalah salah satu jenis lompatan yang dilakukan dengan memanfaatkan peti lompat dan dilakukan dalam posisi badan jongkok pada waktu melewati peti lompat.
Langkah untuk melakukan gerakan lompat jongkok:
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan lompat jongkok: