Penjaskes

5 Seni Bela Diri Korea Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat ini Korea dikenal dengan budaya enternainmentnya, namun sebenarnya Korea mempunyai seni bela diri yang sangat terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia yaitu Taekwondo.

Tidak hanya Taekwondo, Korea juga mempunyai bela diri selain itu, bahkan ada organisasinya di Indonesia lho. Berikut seni bela diri yang berasal dari Korea.

1. Taekkyeon

Taekkyeon merupakan salah satu seni bela diri tradisional dari Korea yang telah tercatat sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO. Seni bela diri ini terdiri atas gabungan gerakan tari dan irama untuk menyerang lawan.

Oleh sebab itu Taekkyeon sering disebut sebagai bela diri yang lembut. Meski demikian jangan salah untuk menguasai gerekan-gerakan Taekkyeon dibutuhkan waktu yang lumayan panjang. Pada bela diri ini dibutuhkan kelenturan tubuh dan tenaga yang kuat dalam waktu yang bersamaan.

Seni bela diri yang didominasi oleh gerakan menendang ini berfokus pada kemampuan menyerang dan bertahan. Tidak hanya itu dalam Taekkyeon juga diajarkan tentang kesabaran.

Untuk menjatuhkan lawan diperlukan gerakan kaki dan tangan disaat yang bersamaan. Pada zaman dahulu olaharaga bela diri ini merupakan bagian dari tradisi pertanian. Para petani menggunakan Taekkyeon untuk berkumpul dan berolahraga bersama. Sedangkan penemu dari Taekkyeon adalah Seong Duk Ki.   

Saat ini lembaga yang menaungi seni bela diri ini adalah The Korea Taekkyeon Federation yang didirikan oleh Lee Yong Bok. Federasi ini terus berjuang membawa Taekkyeon ke kancah dunia.

2. Tang Soo Do atau Soo Bahk Do

Tang Soo Do merupakan bela diri campuran antara Korean dengan China. Bela diri ini didirikan oleh Hwang Ben Ki pada abad ke 20 an. Ia mengungkapkan bahwa seni Tang Soo Do terinspirasi dari Karate dan sikap domestic China.

Tang Soo Do dapat dikatakan mirip dengan Taekwondo namun lebih berpedoman pada sikap tradisional.

Pada saat pendudukan Jepang di Korea sekolah seni bela diri dilarang dibuka, oleh sebab itu setelah perang dunia berakhir barulah sekolah seni bela diri termasuk Tang Soo Do dibuka yaitu pada tahun 1944.

Pendiri sekolah Tang Soo Do yang pertama adalah Won Kook Lee di Chundokwang. Kemudian di susul oleh sekolah lain seperti Muddokwan, Sungmokwan, Chidokwan, dan Chundokwang. Pada tahun 1965 berdirilah organisasi yang menaungi Tang Soo Do guna menyatukan seluruh seni bela diri di Korea. Namun Tang Soo Do tetap menerapkan sikap tradisionalnya.

3. Hapkido

Hapkido berasal dari kata “Hap” yang berarti “mengkoordinasika” atau menggabungkan”, “ki” yang artinya “energi semangat dari dalam” dan “do” yang artinya “seni”.

Hapkido dahulu pernah Berjaya pada masanya namun setelah generasi terakhir dari pendiri Hapkido wafat, bela diri ini pun turut meredup. Namun setelah tiga puluh tahun Hapkindo mulai kembali bersinar. Namanya kini mulai terdengar kembali tidak hanya di Korean melainkan di Autralia, Eropa, Amerika, dan beberapa negara di Asia.

Hapkido adalah bela diri yang menggunakan teknik kuncian (Joint locks), gulat, dan teknik bela diri lainya seperti teknik menendang, memukul, melempar, sabetan, bantingan dan juga tusukan. Jika diperlukan Hapkido  menggunakan senjata tradisional seperti pisau,  pedang, tali, nunchaku, ataupun tongkat.

Jurus yang terkenal dari bela diri ini adalah ”Anjadura keokki” yaitu jurus yang membanting dan mengunci lawan ketika mereka dalam keadaan pasif.

Dalam Hapkido memegang prinsip ”meminjam tenaga lawan” maksudnya adalah ketika lawan mendorong kita maka reaksi kita adalah menariknya untuk menyerang balik.

4. Yong Moo Do

Olahraga bela diri jarak dekat ini terdiri dari suku kata yaitu “Yong” yang artinya “naga”, “Moo” yang memiliki makna “bela diri” dan kata “Do” yang artinya “hidup” atau “berlatih”. Bela diri ini pertama kali diadakan di Universitas Yong In pada tahun 1953. Dengan konsisten Universitas Yong In terus mengembangkan teknik bela diri Yong Moo Do hingga resmi terbentuk pada 15 Oktober 1998.

Olahraga bela diri ini menggabungkan antara Taekwondo, Ssireum, Judo Hon Sin Sul, dan Hapkido. Dalam Yong Moo Do memperlihatkan kemampuan dalam pertempuran yang berpacu pada teknik berkelahi, bertahan, strategi mental, fisik, maupun psikologis.

5. Ssireum

Bela diri Ssireum sudah ada di Korea sejak zaman prasejarah. Dengan demikian Ssireum adalah bela diri tertua di Korea. Teknik yang diterapkan pertama kali dalam Ssireum adalah gerakan mencengkram dengan tangan. Teknik-teknik pun berkembang seiring berjalannya waktu.

Sei bela diri ini disebut juga dengan gulat Korea karena gerakannya mirip seperti gulat dan Sumo dari Jepang.  

Pada masa kerajaan bela diri ini diadakan dalam kompetisi dan tujuan militer. Pasa era Joseon Ssireum semakin Berjaya dan sering digelar dalam perayaan dan festival meriah. Hadiah untuk pemenang Ssireum pun cukup mahal pada saat itu yaitu sapi atau hasil pertanian.

Dalam Ssireum tidak boleh memukul atau menendang lawan agar kalah, teknik yang digunakan murni teknik kekuatan.

Terdapat tiga orang juri dalam pertandingan Ssireum yang satu berada di dalam lingkaran sedangkan dua lainnya berada di luar garis lingkaran.