Daftar isi
Seni drama menampilkan gambaran tokoh dengan dialog tentang kehidupan sehari-hari disertai watak yang berbeda satu dengan lainnya.
Kadang ada tokoh yang wataknya membuat kita gemas, ada pula tokoh yang membuat kita merasa iba melihatnya.
Nah kali ini kita akan membahas mengenai apa itu seni drama hingga jenis-jenisnya.
Pengertian Seni Drama
Ada beberapa pengertian seni drama menurut beberapa aspek diantaranya:
Pengertian Secara Umum
Secara umum seni drama merupakan pertunjukan yang menampilkan tingkah laku dan karakter mengenai kehidupan manusia yang di dalam alur ceritanya terdapat sebuah konflik sehingga dapat diambil suatu pelajaran.
Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian dari seni drama menurut beberapa ahli:
- Menurut Balthazar Vallhagen, seni drama merupakan sebuah seni yang memberikan gambaran tentang alam serta watak manusia melalui gerakan-gerakan dari para pemerannya.
- Menurut Budianta dkk, seni drama merupakan sebuah genre dari sastra yang menampilkan tentang fisik suatu karakter menggunakan percakapan.
Ciri-ciri Seni Drama
Ada beberapa ciri-ciri dari seni drama diantaranya:
- Seni drama menghasilkan sebuah naskah prosa ataupun puisi untuk dibaca dan ditampilkan.
- Di dalam sebuah drama harus memiliki setidaknya sebuah konflik.
- Konflik di dalam sebuah drama harus diberikan suatu aksi dan juga penyelesaian masalah untuk memberikan suatu konklusi setelahnya.
- Konflik dihidupkan oleh tokoh dengan wataknya masing-masing yang ada di dalam alur cerita.
- Setting cerita ditunjukkan melalui gaya bahasa pada seni drama tersebut.
- Satu episode drama memiliki waktu kurang dari 3 jam.
Ciri-ciri Teks Drama
Ada beberapa ciri-ciri teks pada drama yaitu:
- Naskah berupa dialog dengan bagian awal berupa prolog (pembuka) dan keseluruhan ditulis dalam bentuk teks.
- Kalimat percakapan ditulis tanpa tanda petik.
- Memiliki petunjuk teknis yang memberikan informasi lebih jelas mengenai naskah drama tersebut, ditulis di atas atau samping kalimat percakapan menggunakan tanda kurung atau format tulisan yang berbeda.
Struktur Seni Drama
Berikut ini adalah struktur pembentuk seni drama yaitu:
- Prolog
Prolog pada seni drama ialah pembuka dari suatu alur cerita dalam naskah drama.
Prolog dapat berupa pengenalan-pengenalan mengenai tokoh serta watak-watak di dalam cerita dan dapat berupa kilas balik mengenai cerita sebelumnya.
- Dialog
Dialog pada seni drama merupakan bagian percakapan antara 2 orang atau lebih dalam naskah drama.
Di dalam bagian dialog inilah masing-masing peran akan menampilkan percakapannya masing-masing sesuai alur dalam cerita.
Dari percakapan ini pula dapat ditemukan peran masing-masing tokoh dengan beberapa watak yang dimilikinya serta konflik apa yang sedang terjadi.
Epilog dalam seni drama merupakan bagian penutup yang ada pada naskah drama.
Epilog berisi penyelesaian dari konflik yang sedang dihadapi oleh para tokoh serta merujuk pada ending atau hasil akhir cerita pada drama tersebut.
Biasanya epilog berisi pesan-pesan atau amanat yang memang ingin disampaikan pengarang kepada penonton.
Unsur-unsur Seni Drama
Berikut adalah unsur-unsur pembentuk seni drama diantaranya:
- Penokohan
Penokohan berkaitan erat dengan watak-watak dari suatu tokoh yang diperankan.
Watak-watak tersebut dapat berupa sifat, perilaku, ucapan, tindakan hingga penegasan suara.
- Plot
Plot merupakan alur dari cerita yang berisi jalannya cerita dari awal hingga akhir dimulai dari pengenalan, konflik, klimaks, dan terakhir adalah konklusi atau penyelesaian.
- Tema
Tema merupakan suatu ide pokok yang mendasari diciptakannya sebuah drama yang akan dipentaskan.
- Setting
Setting dibedakan menjadi setting waktu yang berarti waktu terjadinya cerita pada drama tersebut dan ada juga setting tempat yang berarti tempat terjadinya cerita pada drama tersebut.
- Dialog
Dialog merupakan percakapan yang terjadi pada tokoh-tokoh yang diperankan dalam sebuah drama.
Di dalam dialog tersebut terdapat pesan dan ide-ide dari si pencipta drama yang mana berisi tentang realita kehidupan dan menjelaskan tentang watak-watak dari tokoh masing-masing.
- Amanat
Amanat merupakan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh pencipta drama kepada para penontonnya.
Tujuan Seni Drama
Ada beberapa tujuan seni drama diantaranya:
- Sebagai hiburan bagi yang menonton pertunjukan drama.
- Sebagai wadah untuk mengekspresikan ide dan pikiran mengenai alur cerita dan perwatakan.
- Sebagai media untuk menyampaikan pesan dan amanat.
Manfaat Seni Drama
Berikut beberapa manfaat dari seni drama yaitu:
- Untuk melatih rasa percaya diri dan kerja sama antar pemain.
- Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai seni, meningkatkan visual dan imajinasi tentang cerita dengan pesan-pesan tertentu.
- Untuk menyampaikan amanat dari pengarang/pencipta kepada para penontonnya.
Jenis-jenis Drama
Ada beberapa jenis drama ditinjau dari aspek-aspek tertentu diantaranya:
Berdasarkan Naskah
Ada 2 jenis drama berdasarkan penggunaan naskah di dalamnya yaitu:
- Drama Tradisional
Drama spontan tanpa naskah.
- Drama Modern
Drama yang membutuhkan naskah.
Berdasarkan Genre
Ada 7 jenis drama berdasarkan genrenya:
- Farce
Drama dengan adegan lucu tapi tidak seluruhnya.
- Komedi
Drama dengan keseluruhan memiliki adegan lucu.
- Melodrama
Drama yang menggabungkan percakapan dengan tabuhan musik melodi.
- Opera
Drama yang menjadikan percakapan menjadi nyanyian menggunakan musik.
- Sendratari
Drama dengan penggabungan dialog dan seni tari di dalamnya. Terkadang hanya seni tari saja yang menampilkan alur cerita.
- Tragedi
Drama dengan genre sedih, kecewa, penuh konflik.
- Tablo
Drama yang mengedepankan gerakan mirip seperti seni pantomim.
Berdasarkan Media Pertunjukan
Ada 6 jenis drama berdasarkan media yang digunakan untuk pertunjukan.
- Drama Boneka
Drama yang menggunakan boneka dan digerakkan oleh beberapa orang.
- Drama Film
Drama yang ditampilkan sebagai film di bioskop.
- Drama Panggung
Drama yang ditampilkan di atas panggung
- Drama Radio
Drama yang ditampilkan di radio, sehingga hanya memunculkan suara saja.
- Drama Televisi
Drama yang ditampilkan di televisi secara audio dan visual.
- Drama Wayang
Drama yang ditampilkan dalam pertunjukan seni wayang.
Perbedaan Seni Drama dan Seni Teater
Ada beberapa perbedaan mendasar antara seni drama dan seni teater diantaranya:
- Seni teater ditampilkan di atas panggung, berbeda dengan seni drama yang dapat ditampilkan dimana saja.
- Seni teater ditampilkan hanya secara langsung, berbeda dengan seni drama yang dapat ditampilkan setelah proses rekaman selesai seperti di televisi, bioskop ataupun radio.
- Seni drama tidak sekuat seni teater dalam hal menampilkan emosi karena didukung dengan alat-alat maupun efek yang canggih.
- Seni drama dapat dilakukan perulangan adegan, berbeda dengan seni teater yang cukup 1x dan tidak boleh ada kesalahan.
- Tata rias dan busana seni teater lebih mencolok ketimbang seni drama.