Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis: sistem kasta dan sistem klas. Sistem kasta mengelompokkan individu berdasarkan kelahiran, sementara sistem klas mengelompokkan individu berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan profesi.
Dalam sistem kelas, terdapat tiga kelas utama: kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas atas terdiri dari individu dengan pendapatan tinggi dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik, sementara kelas bawah terdiri dari individu dengan pendapatan rendah dan akses yang terbatas terhadap sumber daya.
Stratifikasi sosial juga dapat berdampak pada kesempatan individu dalam hal pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Individu yang berada pada strata sosial yang lebih tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang berada pada strata sosial yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, stratifikasi sosial adalah sistem yang membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Namun, sistem ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan sosial dan perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup antar individu.
Sifat stratifikasi sosial terbuka mengacu pada kondisi di mana individu dapat berpindah dari satu posisi sosial ke posisi lainnya. Sistem stratifikasi sosial terbuka memungkinkan mobilitas sosial, yaitu perpindahan posisi sosial seseorang dari satu tingkat ke tingkat lain.
Sistem stratifikasi sosial terbuka dibedakan dengan sistem stratifikasi sosial tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran, atau kasta, yang tidak dapat diubah. Dalam sistem stratifikasi sosial terbuka, individu dapat naik atau turun tingkat sosialnya berdasarkan usahanya sendiri atau faktor-faktor lain seperti pendidikan, keterampilan, atau keberuntungan. Inilah salah satu aplikasi dan contoh stratifikasi sosial.
Sistem stratifikasi sosial terbuka diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.
Namun, dalam prakteknya, sistem stratifikasi sosial terbuka masih dapat menimbulkan ketidakadilan sosial, karena faktor-faktor seperti ras, etnis, dan gender dapat mempengaruhi mobilitas sosial.
Sistem stratifikasi sosial terbuka juga dapat menimbulkan tekanan sosial yang cukup besar bagi individu yang berusaha untuk berpindah posisi sosial. Mereka diharapkan untuk berusaha keras untuk meningkatkan posisi sosial mereka, yang dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional.
Sifat stratifikasi sosial tertutup mengacu pada kondisi di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti kelahiran, kasta, atau keturunan. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup, individu tidak dapat berpindah posisi sosialnya dan kesempatan untuk meningkatkan posisi sosial sangat terbatas.
Contohnya, sistem stratifikasi sosial di negara-negara dengan sistem kasta dapat dikatakan sebagai sistem tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kelahirannya dan tidak dapat diubah.
Dalam sistem ini, individu yang lahir dalam kasta tertentu akan diharuskan untuk tetap dalam kasta tersebut sepanjang hidup mereka, dan tidak akan dapat meningkatkan posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras.
Stratifikasi sosial campuran adalah suatu sistem dimana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor yang berbeda, seperti faktor ekonomi, pendidikan, profesi, ras, etnis, gender, dll. Dalam sistem ini, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan, keterampilan, usaha yang keras, atau faktor-faktor lain.
Sistem stratifikasi sosial campuran dapat dilihat sebagai gabungan dari sistem stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Dalam sistem ini, posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor seperti kelahiran, pendidikan, dan profesi, dengan faktor kelahiran mungkin memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan faktor pendidikan atau profesi.
Contohnya, di negara-negara yang menganut sistem stratifikasi sosial campuran, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras, meskipun posisi sosial awal mereka ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran atau latar belakang ekonomi.
Sistem stratifikasi sosial campuran diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, namun faktor-faktor seperti ras, etnis, dan jenis kelamin. Sejarah Indonesia yang panjang juga dapat menjadi faktor penyebab stratifikasi sosial di masyarakat.