Daftar isi
Katak merupakan hewan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu darat dan air atau amfibi. Ciri-ciri katak yaitu memiliki dua pasang kaki pendek dengan selaput, tidak mempunyai ekor, bermata besar bulat dengan warna cokelat dan kehitaman, leher yang tidak jelas, dan memiliki mulut yang besar.
Tidak hanya itu, tubuh katak juga diselimuti oleh kulit yang berlendir dan basah untuk membantu pernapasannya. Kulit katak yang basah mengandung banyak pembuluh darah, oleh karena itu dapat membantu oksigen berdifusi melalui kulitnya.
Katak termasuk dalam kelompok hewan berdarah dingin karena tidak mampu mengatur suhu tubuhnya. Pada saat cuaca sedang panas, katak akan berjemur dan saat dingin, katak akan berlindung. Katak juga memiliki karakter suara yang khas. Ketika musim hujan tiba, maka katak akan sering mengeluarkan suaranya.
Katak mengalami yang namanya siklus metamorfosis sempurna, yaitu perubahan bentuk mulai dari telur, berudu, katak muda, hingga katak dewasa atau imago.
Pembahasan kali ini akan membahas mengenai sistem reproduksi dan perkembangbiakan katak. Sebelum itu, simak pembahasan mengenai organ reproduksi katak berikut ini:
Organ reproduksi katak jantan terdiri dari sepasang testis yang memiliki fungsi dalam menghasilkan sperma. Testis yang dimiliki oleh katak berbentuk oval berwarna kuning, dan letaknya berada di atas ginjal.
Sel sperma yang dihasilkan oleh testis akan disalurkan melalui vas deferes menuju ke ginjal, dan nantinya sel sperma akan dikuarkan bersama dengan urine melalui kloaka.
Katak juga mempunyai organ yang dinamakan dengan vestigial oviduct. Pada bagian tersebut memiliki struktur yang mirip dengan oviduk pada katak betina, akan tetapi pada katak jantan organ ini tidak berfungsi dalam sistem reproduksi.
Organ reproduksi terdiri dari sepasang ovarium yang terletak pada bagian rinvgi tubuhfab diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium dan ovarium pada katak betina berfungsi sebagai penghasil ovum. Ovum yang dihasilkan akan ditampung oleh suatu corong yang disebut dengan infundibulum.
Oviduk katak betina terpisah dengan ureter dan juga bermuara di kantong kloaka. Setiap ovum yang keluar dari dalam tubuh katak betina akan dilapisi selaput telur.
Katak melakukan reproduksi melalui fertilisasi eksternal atau pembuahan di luar tubuh betina. Ketika musim kawin tiba, katak jantan akan menempelkan tubuhnya di punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Posisi katak jantan ini dinamakan dengan ampleksus. Posisi tersebut dapat berlangsung dalam beberapa jam, bahkan sampai berhari-hari lamanya.
Proses ampleksus ini dapat memungkinkan katak betina untuk mengeluarkan ovumnya dan begitu juga dengan katak jantan yang mengeluarkan spermanya dalam jumlah yang banyak. Sel telur dan sperma yang sudah bersatu atau melebur kemudian akan menjadi zigot dan berkembang menjadi embrio.
Embrio yang terbentuk tersebut akan dilindungi oleh lapisan cairan kental sehingga kelompok telur berbentuk gumpalan telur. Lalu embrio akan berkembang menjadi berudu dan selanjutnya berudu akan mengalami yang namanya diferensiasi bentuk untuk menjadi katak.
Perkembangbiakan katak dimulai dengan perubahan bentuk yang bermula dari telur, menjadi berudu, sampai menjadi katak dewasa. Siklus hidup katak termasuk ke dalam golongan hewan yang mengalami metamorfosis.
Metamorfosis merupakan perubahan bentuk tubuh hewan selama tumbuh dan berkembang dari bentuk yang kecil hingga menjadi besar. Metamorfosis katak dimulai ketika katak betina akan bertelur, lalu setelah telur yang dibuahi oleh sperma dari katak jantan menetas, akan menjadi berudu atau kecebong, setelah itu berudu akan muncul kaki, lalu menjadi katak kecil, dan akhirnya menjadi katak dewasa.
Berikut ini proses metamorfosis pada katak yang perlu kamu ketahui: