4 Tahapan Lompat Jauh dan Kesalahannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lompat jauh merupakan salah satu bagian dari cabang olahraga atletik. Jenis olahraga yang satu ini membutuhkan ketangkasan, kecepatan, serta kekuatan untuk melakukan sebuah lompatan. Sebab seorang atlet lompat jauh perlu mencapai jarak lompatan sejauh mungkin. Lompat jauh diperkenalkan pada Olimpiade tahun 1896. Pada saat itu hanya dikhususkan di sektor pria. 

Dalam pelaksanaannya, lompat jauh dilakukan dengan cara melompat ke depan atas membawa titik berat badan di udara melayang selama mungkin dengan tujuan mendapatkan jarak lompatan sejauh-jauhnya. Untuk melakukan lompat jauh dengan baik dan sempurna, maka harus dilakukan dengan teknik yang benar. Teknik yang benar dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu. 

Berikut ini tahapan-tahapan lompat jauh:

1. Awalan

Tahap awalan dalam melakukan lompat jauh adalah atlet berlari (sprint) menuju papan lepas landas. Lintasan lari tersebut memiliki panjang antara 35-45 meter. Lintasan lari ini harus dimaksimalkan agar atlet dapat menciptakan kecepatan dan momentum sebelum melakukan lompatan.

Saat atlet melakukan tahap ini perlu untuk menjaga konsistensi kecepatan horizontal. Pada umumnya, atlet profesional mengambil 20-an langkah dalam melakukan tahap awalan. Sedangkan untuk pemula disarankan setidaknya mengambil delapan langkah. 

2. Tolakan

Tahapan lompat jauh yang kedua yaitu tolakan atau lepas landas. Tahapan ini berperan penting pada hasil lompatan. Di tahap ini, atlet harus melakukan tolakan pada papan tumpu atau papan landasan dengan menggunakan salah satu kakinya yang terkuat. Caranya yaitu dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.

Ketika melakukan tolakan, posisi badan harus dipastikan agar tidak terlalu condong ke depan, tumpuan harus kuat, cepat, serta seimbang. Tujuannya untuk memaksimalkan jarak lompatan.

Kemudian pastikan agar kaki menapak rat pada permukaan agar mencapai tolakan yang maksimal. Karena apabila tolakan hanya dengan tumit, hal tersebut akan mengurangi momentum. Sementara tolakan dengan jari kaki akan mengakibatkan tubuh tidak stabil yang menjadikan jarak lompatan berkurang.

3. Melayang

Tahapan lompat jauh yang ketiga adalah melayang di udara. Supaya dalam tahapan melayang di udara kecepatan dan fleksibilitas tubuh tetap stabil, ada setidaknya 3 gaya yang digunakan oleh atlet lompat jauh. Tiga gaya tersebut adalah:

  • Gaya Jongkok (Float Style)

Gaya jongkok adalah gaya melayang di udara yang paling umum digunakan oleh atlet lompat jauh. Cara melakukannya yaitu dengan mengangkat kaki hingga posisinya menyentuh tangan setelah kaki melakukan tolakan. 

  • Gaya Menggantung (Hang Style)

Gaya menggantung dilakukan dengan cara merentangkan kedua lengan dan kaki seolah-olah atlet tersebut sedang menggantungkan tubuhnya. Sang atlet bisa mempertahankan posisi seperti ini hingga beberapa waktu, kemudian menggeser kaki ke depan dan melakukan pendaratan.

  • Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air Style)

Gaya berjalan di udara dilakukan dengan cara memutar lengan dan kaki selama melayang, seolah-olah sedang melakukan gerakan layaknya berjalan. Gerakan seperti ini dapat menyeimbangkan tubuh selama melayang di udara.

4. Mendarat

Tahapan yang terakhir dalam lompat jauh adalah tahapan mendarat. Setiap inci dari pencapaian pendaratan atlet dalam lompat jauh sangat penting. Sebab, sebagaimana nama olahraga ini, lompat jauh dinilai dari seberapa jauh atlet tersebut dapat melompat. Hasil lompatan itu ditandai dengan jejak pendaratan.

Walaupun gaya lompatan yang dilakukan masing-masing atlet berbeda, tetapi saat pendaratan setiap atlet harus menggunakan kedua kaki secara bersamaan. Hal ini supaya atlet tidak mengalami cedera. Agar jarak lompatan dapat maksimal, atlet dapat sembari melakukan dorongan pada pinggul ke arah depan saat melakukan pendaratan dengan kedua kaki bersamaan tersebut.

Kesalahan dalam Lompat Jauh

Sekilas, melakukan olahraga lompat jauh tampaknya cukup mudah. Apalagi jika telah mengetahui teknik dan juga tahapan-tahapannya. Namun meski demikian, kesalahan-kesalahan yang dilakukan atlet lompat jauh juga masih terjadi. Untuk dapat menghindari berbagai kesalahan tersebut, sebaiknya atlet lompat jauh mengetahui apa saja kesalahan yang sering atau mungkin terjadi.

Kesalahan dalam lompat jauh yang paling sering terjadi, di antaranya sebagai berikut:

  1. Kurangnya kecepatan lari, sehingga mengakibatkan kurang kuatnya tolakan dan menjadikan hasil lompatan tidak maksimal.
  2. Langkah tidak tetap atau tidak stabil saat berlari pada tahap awalan, sehingga menjadikan kecepatan berlari dan lompatan tidak maksimal.
  3. Pada empat langkah terakhir terlalu bernafsu dan langkah tersebut tidak stabil dan konsisten, hal ini mengakibatkan badan tidak seimbang saat melakukan tolakan.
  4. Tolakan kurang keras, yang akan menyebabkan tahap melayang di udara tidak bertahan lama, hingga membuat jarak lompatan jadi lebih pendek dari yang seharusnya bisa didapatkan.
  5. Sudut atau arah tolakan terlalu rendah atau tinggi, mempengaruhi lama waktu saat melayang diudara jadi lebih sebentar dan membuat pendaratan jarak lompatan lebih pendek, dimana sudut lompatan yang dianjurkan dalam lompat jauh adalah 450.
  6. Kurang berani menjulurkan kaki ke depan, sehingga tempat pendaratan tidak lebih jauh, dengan lebih berani lagi menjulurkan kaki, jarak dari hasil lompatan akan lebih jauh lagi.
  7. Lengan tidak diangkat saat melakukan pendaratan, yang dapat mengakibatkan lengan jatuh ke bagian belakang dan menempel ke tanah dan dihitung sebagai jarak pendaratan/lompatan yang seharusnya dihitung pada tempat kaki mendarat.
  8. Selalu mendarat dengan pantat, sama halnya dengan tangan, pendaratan dengan pantat dapat mengurangi jarak lompatan, selain itu juga dapat mengakibatkan cedera.
fbWhatsappTwitterLinkedIn