IPA

Tanah Humus: Pengertian – Manfaat dan Cirinya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tanah humus pasti kita sudah pernah mendengarnya. Tanah humus merupakan tanah yang dikenal sebagai tanah yang paling subur sendiri diantara jenis tanah lainnya. Tanah humus ini juga banyak digunakan di dalam bidang pertanian oleh para petani untuk menanam tanamannya.

Tanah humus ini dikenal sebagai tanah yang sangat baik dan yang paling terbaik. Banyak orang orang yang menginginkan untuk bertempat tinggal di rumah dengan tanah humus agar nantinya bisa ditanami beraneka tanaman. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai tanah humus mulai dari pengertian hingga pembuatan dari tanah humus.

Pengertian Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang paling subur daripada tanah jenis lainnya untuk pertumbuhan tanaman dikarenakan memiliki komposisi yang sangat mirip dengan pupuk kompos.

Tanah humus adalah tanah yang memiliki kandungan organik mikroorganisme yang digunakan sebagai penyubur tanah sehingga tanah kaya akan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Manfaat Tanah Humus

  • Media tanam secara langsung
    Tanah humus banyak mengandung unsur hara yang sangat bermanfaat bagi tanaman yang tumbuh diatasnya. Tanah ini dapat digunakan sebagai media tanam secara langsung. Maka dari itu tanah humus ini banyak dimanfaatkan di bidang pertanian dan semacamnya. Tanah humus ini sifatnya subur dan sangat baik juga digunakan untuk media tanam secara langsung. Biasanya tanaman yang ditanam di atas tanah humus ini akan tumbuh menjadi tanaman yang subur.
  • Bahan pembuat pupuk organik
    Pupuk organik dibuat menggunakan bahan bahan yang alami. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik salah satunya adalah tanah humus dan dibutuhkan limbah organik lainnya seperti kotoran hewan, limbah makanan dna lainnya. Beberpa bahan yang sudah disiapkan lalu dicampurkan menjadi satu menggunakan alat tertentu. Dan hasilnya nanti akan digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.

Ciri-ciri Tanah Humus

  • Memiliki lapisan tanah yang berwarna gelap, kecoklatan atau kehitaman dan terdapat bintik bintik yang berwarna putih. Tekstur tersebut dikarenakan terbentuk dari pelapukan dari tumbuhan dan menjadi sumber energi bagi mikroorganisme tanah.
  • Tanah humus terbentuk dari bagian tumbuhan yang sudah membusuk.
  • Tanah humus banyak ditemukan di wilayah yang beriklim tropis seperti di Indonesia, terutama terdapat di wilayah hujan tropis yang banyak ditemukan pepohonan.
  • Tanah humus letaknya berada di lapisan tanah yang paling atas dan sifatnya tidak stabil.
  • Daya serap yang tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
  • Tanah ini sangat subur, dikarenakan terbentuk dari pelapukan dedaunan dicampur dengan kotoran hewan.
  • Mampu menambah kandungan dari unsur hara.
  • Tanah humus ini memiliki tekstur yang gembur dan tidak keras seperti tanah lainnya.
  • Memiliki daya serap air yang tinggi dan hal ini sangat baik bagi pertumbuhan tanaman.
  • Tanah humus merupakan sumber energi bagi jasad mikro.

Jenis Tanah Humus

Tanah humus dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan proses bentuknya yaitu:

  • Tanah humus yang terbentuk dari pelapukan bebatuan atau tanaman yang sudah membusuk dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu faktor angin, matahari, air dan lainnya.
  • Tanah humus yang terbentuk dikarenakan aktifitas dari endapan pasir atau debu.
  • Tanah humus yang terbentuk dari batuan yang pada permukaannya banyak ditumbuhi oleh lumut.

Kelebihan dan Kekurangan Tanah Humus

Kelebihan Tanah Humus

  • Struktur tanah dari tanah humus terjaga dan stabil.
  • Tanah humus memiliki sifat yang dapat membentengi tanah agar tanah tidak terkikis.
  • Tanah humus bisa digunakan utnuk pupuk sintesis.
  • Tanah humus dapat menambah kandungan air tanah yang akan berguna untuk minuman bagi tanaman yang tumbuh diatas tanah humus.
  • Memiliki sifat yang mengikat ke air dan dalam tanah.

Kekurangan Tanah Humus

  • Tanah humus mudah terbakar jika terkena api. Hal tersebut dibuktikan bahwa di Indonesia memiliki hutan juga tropis dan tanah humus sendiri banyak ditemukan di wilayah yang tropis. Di Indonesia banyak sekali peristiwa kebakaran hutan dan dapat disimpulkan bahwa tanah humus merupakan tanah yang mudah terbakar jika terkena dengan api.
  • Tanah humus merupakan tanah yang berbau.
  • Tanah humus memiliki tekstur yang licin, jika kita berjalan di atas tanah humus maka haruslah berhati hati.

Proses Humufikasi Tanah Humus

Agar menjadi sebuah tanah humus, berbagai bahan untuk membuat tanah humus harus dilakukan melalui proses humufikasi. Proses humufikasi ini dapat dilakukan secara alami dna juga buatan. Bahan bahan organiknya seperti daun, rumput dan ranting.

Proses humufikasi secara alami yaitu dari pembusukan daun daun kering. Hasil urai dari bahan organik tersebut akan meresap nantinya ke dalam tanah dan menjadi tanah subur.

Proses humufikasi secara buatan dapat kita mengerti dari kegiatan petani yang mencampurkan tanah dengan kotoran hewan agar tanamannya dapat tumbuh dengan subur. Bisa juga jerami yang dibakar akan menghasilkan abu, nah abu tersebut dicampurkan dengan tanah persawahan.

Cara Pembuatan Tanah Humus

  • Mengumpulkan dedaunan
    Mengumpulkan daun daun dan rumput ke dalam suatu wadah. Tidak ada jenis khusus untuk daun atau rumputnya, bisa saja mengumpulkan daun kering dan daun segar menjadi satu.
  • Menambahkan kotoran hewan
    Apabila kita memiliki hewan peliharaan seperti sapi, kambing atau ayam, maka kita dapat memanfaatkan kotorannya untuk dijadikan bahan pembuatan dari tanah humus.
  • Menentukan lokasi tanah humus
    Biasanya posisi yang sangat cocok untuk membuat tanah humsu yaitu di halaman belakang rumah dan pastikan proses humufikasi ini tidak diganggu oleh hewan hewan yang berkeliaran. Kemudian lakukan penggalian tanah secukupnya, campurkan tanah, daun dan kotoran dijadikan ke dalam satu lubang. Kemudian basahi timbunan tanah tersebut dan tutup menggunakan plastik.
  • Pengecekan rutin
    Selanjutnya lakukan secara rutin terhadap tanah humus yang dibuat, apabila diperlukan bahan tambahan bisa menambahkannya dengan bahan kompos misalnya sampah organik, sayuran, daun dan lainnya. Setelah itu tutup dengan menggunakan lapisan tanah yang baru. Aduk tanah humus yang dibuat setiap1 – 2 minggu dengan menambahkan air ke tumpukan kompos agar tetap menjaga kelembapannya. Setelah 3 minggu tanah humus ini siap untuk digunakan sebagai media tanam yang subur bagi tanaman atau tumbuhan.