Seni

Tari Bedana: Makna – Gerakan dan Pola Lantai

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain tari Sembah, ada tarian lain yang berasal dari daerah Lampung. Tari itu adalah tari bedana atau sering disebut dengan zapin melayu. Bagaimana sejarah dan asal mulanya tarian ini? Selengkapnya akan dibahas di bawah ini.

Makna Tari Bedana

Tari Bedana merupakan tarian yang berasal dari Lampung. Tarian merupakan jenis tarian secara berpasangan yang biasanya dibawakan oleh para pemuda dan pemudi. Dalam penggambaran ekspresi, tarian ini menggambarkan suka cita yang diwujudkan ke dalam gerakan penuh kegimbaraan. Selain memiliki keindahan, tarian ini memiliki banyak pesan moral baik itu mengenai kehidupan maupun agama.

Dalam tarian ini menggambarkan sebuah pergaulan yang mengedepankan unsur kesopanan dan moral. Bahkan nilai-nilai bernafaskan islam tidak hanya tertuang dalam makna tarian ini melainkan juga pada busana yang dipakai si penarinya

Sejarah Tari Bedana

Tari Bedana diperkirakan ada saat islam masuk dan berkembang di daerah Lampung. Tari ini diperkirakan dibawa oleh pedagang Arab pada tahun 1930. Kemudian tarian tersebut diajarkan kepada tiga orang yakni Makhruf, Amang dan Kuta. Ketiga orang inilah yang kemudian menyebarkan tari Bedana. Tari ini merupakan tarian tradisional di mana memiliki simbol tradisi mengenai pandangan hidup serta lingkungan yang ramah. Tari bedana menginterpretasikan pergaulan, kasih sayang, persaudaraan yang ikhas.

Saat masa awal kemunculannya, tarian ini dibawakan secara berpasangan antar laki-laki. Uniknya, yang dapat menyaksikan pertunjukkan tari tersebut hanyalah anggota keluarga si penari saja. Namun, seiring perkembangan zaman, tarian ini boleh dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan.

Selain itu, untuk penonton pertunjukkan pun di bolehkan bagi siapapun. Tak terbatas hanya pada keluarganya saja. Tari bedana erat kaitannya dengan islam. Dalam setiap gerakan, busana dan makna pada tarian ini bernafaskan islam. Begitupun dengan esan yang disampaikan pada tarian yang mengingatkan akan pergaulan muda-mudi dengan menjunjung tinggi moral dan adab.

Fungsi Tari Bedana

Tari Bedana memiliki fungsi sebagai tari pergaulan. Tarian ini kerap dimainkan saat ada acara khatam Al-Quran. Jika di salah satu anggota keluarga berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an, maka akan dipersembahkan tari Bedana ini.

Gerakan Tari Bedana

Setiap tarian tentunya mempunyai gerakan. Gerakan yang dilakukan bukan hanya memperhatikan unsur estetika melainkan juga pesan yang akan disampaikan. Sama halnya dengan tarian yang satu ini yakni tari bedana. Gerakan pada tarian ini memrepsentasikan bagaimana pergaulan yang menjunjung tinggi moral dan adab. Meskipun begitu, tarian ini dibawakan dengan lincah.

Adapun gerakan pada tarian ini adalah seperti gerakan khesek injing, tehtim sembah, geleg, jipang, ayung, ombak moloh khesek gantung serta ayung gantung. Gerakan ini tergolong gerakan yang rumit dan sulit dilakukan. Meskipun begitu, para penari dapat melakukannya dengan baik. Tentunya, hal ini adalah buah dari latihan dan kerja keras para penari. Sehingga mampu membawakan tari bedana secara profesional dan memukau.

Pola Lantai Tari Bedana

Pola lantai merupakan satu hal yang penting dalam dunia tari. Pola lantai sendiri merupakan perpindahan dari satu gerakan ke gerakan lain. Tanpa adanya pola lantai, tak akan ada pertunjukkan yang rapi dan menakjubkan. Pola lantai memiliki peranan sebagai formasi dan posisi penari saat menari. Sehingga gerakan terlihat jauh lebih rapi dan indah tentunya. Adapun pola lantai yang digunakan pada tari bedana yakni pola lantai komposisi atau gabungan dari beberapa pola lantai. Tari bedana menggunakan pola lantai berbentuk segitiga, lingkaran, diagonal dan lainnya.

Properti Tari Bedana

Properti merupakan salah satu penunjang pertunjukan seni tari. Dengan adanya properti tentunya akan menambah keindahan pada pertunjukkan yang akan dibawakan. Adapun properti yang digunakan pada tarian ini adalah penekan rambut, buah jukun, kembang goyang dan melati, bebiting, tapis, gelang kano dan peci. Properti ini digunakan pada busana untuk menunjang penampilan si penari.

Iringan Musik Tari Bedana

Alat musik yang dimainkan saat pertunjukkan tentunya dapat memberikan warna tersendiri. Untuk tarian bedana alat musik yang dimainkan adalah sebagai berikut.

  • Gambus Lunik
    Alat musik gambus lunuk merupakan sebuah alat musik tradisional yang cara memainkannya dengan dipetik dan berdawai empat.
  • Ketipung
    Ketipung atau yang biasa dikenal dengan marawis merupakan alat musik bernafaskan islam. Cara memainkan alat musik ini dengan dipukul.
  • Terbangan
    Terbangan atau memiliki nama lain karenceng merupakan sejenis alat yang dibuat dari kayu nangka. Alat ini biasa dimainkan dengan cara dipukul sama halnya dengan ketipung.
  • Vokalis/ Pembawa Lagu.
    Selain menggunakan iringan musik, tarian ini juga diikuti dengan lagu. Lagu yang akan dimaibkan harus sama dengan irama pada petikan gambus lunik. Lagu-lagu yang dinyanyikan biasanya bersifat gembira seperti salawat nabi, sagata, adi-adi, pantun ataun wayak seperti lagu penayuhan, lagu kipt, lagu bedana dan lain sebagainya. Penggunaan lagu dalam tarian ini sifatnya wajib. Hal ini dikarsnakan lagu menjadi panduan pada setiap perubahan gerak atau kompisisi pada tarian.

Busana dan Tata Rias Tari Bedana

Penggunaan busana pada tarian ini terdapat perbedaan bagi penari laki-laki dan penari perempuan. Adapun busana serta tata rias pada penari perempuan adalah sebagai berikut.

  • Sanggul malam atau disebut dengan belatung tebak.
  • Gaharu Kembang Goyang/ sual kira. Gaharu ini akan diletakkan dibagian kepala sebagai hiasan
  • Kembang melati
  • Subang giwir atau bulan termangga
  • Anting-anting
  • Buah jukun
  • Bebiting
  • Gelang Kano atau gelang bibit
  • Tapis
  • Kawai Burung.

Sementara itu, busana yang dikenakan pria pada tarian ini adalah sebagai berikut.

  • Kilat akinan atau peci
  • Kaaai tekuk belanga
  • Kain bidak gantung
  • Bulu serattei
  • Gelang Kani
  • Celana Panjang atau Pangal.

Itulah busana dan tata rias yang digunakan oleh penari saat membawakan tarian ini. Sebenarnya, busana antar penari pria dan wanita memiliki beberapa kesamaan penggunaan barang tertentu. Hanya saja, busana pada wanita memiliki banyak tambahan aksesoris lain. Sehingga, menambah kesan mewah dan elegan.

Keunikan Tari Bedana

Tari Bedana memiliki keunikan pada pemaknaan tari ini. Tari ini tak hanya mengedepankan unsur estetikanya saja melainkan juga mengedepankan unsur nilai moral. Pesan yang berusaha disampaikan mengandung kebaikan. Adapun pesan yang terkandung dalam tarian ini adalah mengenai bagaimana pergaulan seorang muda-mudi yang menjunjung tinggi moral.

Tentunya, pesan ini memberikan sentilan bagi pergaulan remaja di masa sekarang. Semoga, setelah menyaksikan pertunjukkan tari ini kita dapat menjadi manusia yang senantiasa menjunjung tinggi moral dan adab. Selain itu, tarian ini juga rupanya memiliki kaitan dengan sejarah masuknya islam di Lampung. Hal ini membuktikkan bahwa tarian ini menjadi warisan dari budaya islam.

Kesimpulan Pembahasan

Tari bedana ialah tarian yang lahir dan berkembang di Lampung. Asal muasal tarian ini konon dibawa oleh pedagang Arab yang kemudian mengajarkan kepada 3 orang. Dari tiga orang inilah yang membuat tarian ini berkembang dan meluas di Lampung. Tarian memiliki makna yakni pergaulan muda mudi yang senantiasa menjunjung adab dan moral. Selain itu, tarian ini juga menunjukkan keramahan masyarakat Lampung.

Semula tarian ini hanya ditampilkan oleh pria saja. Bahkan tidak hanya itu, dahulu tarian ini hanya bisa ditonton oleh keluarga si penari saja. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini dapat digunakan dan dimainkan oleh penari perempuan. Tari ini juga dapat ditonton oleh masyarakat luas. Tari yang kental dengan unsur islamnya ini kerap disebut dengan zapin melayu.