Daftar isi
Dalam sebuah kesempatan, setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan tawar menawar atau lebih dikenal juga sebagai negosiasi. Negosiasi sendiri dilakukan guna menemukan sebuah penyelesaian dengan adanya kesepakatan yang saling menguntungkan. Tidak jarang jika sebuah negosiasi juga dapat berupa tulisan atau dikenal dengan teks negosiasi.
Teks negosiasi merupakan sebuah bentuk interaksi sosial yang bertujuan mencari kesepakatan antara pihak-pihak dengan kepentingan berbeda.
Pengertian lainnya tentang teks negosiasi yakni berupa interaksi dengan tujuan untuk mencapai suatu kesepakatan antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Dari masing-masing pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang telah disepakati. Hasil dari negosiasi harus mendapat persetujuan dari semua pihak sehingga pihak-pihak ini dapat menerima hasil akhir berdasarkan kesepakatan bersama.
Tujuan dari adanya teks negosiasi yakni:
Struktur dari teks negosiasi sendiri secara spesifik terbagi menjadi:
Struktur teks negosiasi secara umum, tersusun atas:
Struktur teks negosiasi kompleks, tersusun atas:
Struktur negosiasi permohonan atau pengajuan, terdiri atas:
Adapun ciri-ciri dari teks negosiasi, yakni:
Teks negosiasi dibuat berdasarkan situasi, jumlah negosiator, dan untuk rugi.
Negosiasi formal terjadi ketika situasi dalam keadaan formal yang dapat dicirikan adanya suatu perjanjian sah secara hukum. Jika terjadi suatu pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati maka dapat menjadi perkara hukum. Contohnya negosiasi antar dua perusahaan.
Negosiasi non formal atau informal dapat terjadi kapan, di mana, dan siapa saja. Hal ini dikarenakan negosiasi non formal tidak membutuhkan suatu perjanjian khusus.
Negosiasi ini dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan juga melibatkan pihak penengah. Para negosiator saling memberikan argumentasi sedangkan pihak penengah memberikan keputusan akhir untuk negosiasi. Negosiasi ini sering terjadi di pengadilan.
Negosiasi ini dilakukan oleh 2 ataupun lebih negosiator tanpa adanya pihak penengah. Sehingga hasil akhir dari negosiasi tergantung dari pihak-pihak yang bernegosiasi. Negosiasi jenis ini dapat ditemukan antara pihak suatu acara dengan pihak sponsor.
Negosiasi kolaborasi ini terdapat negosiator yang berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan cara menyatukan kepentingan masing-masing pihak.
Negosiasi dominasi terdapat pihak yang memperoleh keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai. Sedangkan dari pihak lawan negosiasi biasanya mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.
Negosiasi akomodasi ini terdapat negosiator yang mendapatkan keuntungan sangat sedikit atau bahkan merugi. Sedangkan dari pihak lawan negosiasi memdapatkan keuntungan yang besar bahkan hingga 100 persen. Kerugian tersebut biasanya disebabkan karena kegagalan negosiator saat melakukan negosiasi sehingga tidak mendapatkan keuntungan.
Pada negosiasi ini kedua pihak akan menghindari munculnya konflik. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak tidak jadi melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan masalah.
Membuat teks negosiasi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yakni:
Contoh teks negosiasi jual beli barang di sebuah toko elektronik.
Orientasi
Penjual: Mari Mas, ada yang bisa saya bantu?
Permintaan
Pembeli: Apakah di sini menjual kabel?
Penjual: Jenis kabel apa yang dibutuhkan?
Pembeli: Kabel ukuran 1,5 100 meter, kabel ukuran 2,75 50 meter.
Penjual: Apa merek yang diminta?
Pembeli: Merek yang paling bagus apa, ya?
Penjual: Biasanya yang dicari banyak orang itu Eterna, Mas. Selain bagus harganya juga relatif murah.
Pembeli: Bisa saya lihat terlebih dahulu barangnya?
Penjual: Tunggu sebentar akan saya ambilkan terlebih dulu.
Pemenuhan
Penjual: Mas, sepertinya kabel yang tersedia hanya memiliki panjang 50 meter, sedangkan untuk kabel dengan panjang 100 meter kosong. Ada kabel langsung 100 meter tetapi berwarna putih. Gimana, Mas?
Pembeli: Baiklah jika begitu saya pilih kebel berwarna hitam 50 meter saja.
Penjual: Baik, kebel hitam Eterna ukuran 1,5 panjang 2 x 50 meter dan yang berukuran 2,75 dengan panjang 50 meter. Betul, Mas?
Pembeli: Iya mbak. Berapa harganya?
Penjual: Untuk ukuran 1,5 dengan panjang 50 meternya 350 ribu mas. Sedangkan kabel dengan ukuran 2,75 panjang 50 meter 550 ribu, sehingga totalnya menjadi 1.300.000.
Penawaran
Pembeli: Wah, ternyata cukup mahal. Apakah saya bisa memperoleh potongan harga?
Penjual: Harga yang kami tawarkan sudah termasuk murah. Di toko lain belum tentu.
Pembeli: Apakah benar tidak ada potongan harga? Kalau ada besok saya belanja ke sini lagi.
Penjual: Kabel ini untuk dipasang di mana, Mas?
Pembeli: Proyek pembangunan kantor di ujung jalan sana.
Penjual: Tunggu sebentar saya tanyakan terlebih dahulu kepada atasan saya. Apabila kebel ini digunakan untuk proyek akan ada bonus jika berbelanja lagi di toko ini.
Pembeli: Baik akan saya tunggu jika begitu.
Penjual: Ada, Mas tetapi tidak banyak. Harganya tetep, lalu Rp70.000 untuk, Mas. Bagaimana?
Persetujuan
Pembeli: Siap, Mbak, saya ambil. Tolong buatkan nota.
Penjual: Baik, mohon tunggu sebentar.
Pembelian
Pembeli: Ini uang Rp1.300.000 untuk pembayarannya.
Penjual: Maaf, saya hitung terlebih dahulu uangnya…. Baik, uangnya pas dan ini notanya, lunas, lalu ini bonus buat, Mas.
Penutup
Pembeli: Siap, terimakasih banyak ya, Mbak.
Penjual: Sama-sama, Mas. Jika suatu hari nanti belanjanya lebih banyak lagi, tentu bonus yang akan diterima juga banyak itu kata atasan saya.
Pembeli: Siap mbak, kemungkinan masih ada barang yang harus dibeli lagi. Terimakasih.
Penjual: Sama-sama.