Teks Negosiasi: Pengertian, Tujuan dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sebuah kesempatan, setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan tawar menawar atau lebih dikenal juga sebagai negosiasi. Negosiasi sendiri dilakukan guna menemukan sebuah penyelesaian dengan adanya kesepakatan yang saling menguntungkan. Tidak jarang jika sebuah negosiasi juga dapat berupa tulisan atau dikenal dengan teks negosiasi.

Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosiasi merupakan sebuah bentuk interaksi sosial yang bertujuan mencari kesepakatan antara pihak-pihak dengan kepentingan berbeda.

Pengertian lainnya tentang teks negosiasi yakni berupa interaksi dengan tujuan untuk mencapai suatu kesepakatan antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

Dari masing-masing pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang telah disepakati. Hasil dari negosiasi harus mendapat persetujuan dari semua pihak sehingga pihak-pihak ini dapat menerima hasil akhir berdasarkan kesepakatan bersama.

Tujuan Teks Negosiasi

Tujuan dari adanya teks negosiasi yakni:

  • Terdapat bukti bahwa telah tercapainya suatu kesepakatan yang memiliki persamaan persepsi, saling menyetujui, dan saling memahami.
  • Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari suatu masalah yang sedang dihadapi antara pihak-pihak yang terlibat.
  • Mencapai kondisi saling menguntungkan serta tidak ada pihak yang dirugikan.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur dari teks negosiasi sendiri secara spesifik terbagi menjadi:

Struktur teks negosiasi secara umum, tersusun atas:

  1. Negosiator, bertugas sebagai penutur dan juga mitra tutur.
  2. Pembuka, adalah bagian dari penggiringan topik.
  3. Isi, merupakan bagian dari inti pembicaraan negosiasi.
  4. Penutup, menjadi bagian dari pengambilan keputusan ataupun penyelesaian dari proses negosiasi.

Struktur teks negosiasi kompleks, tersusun atas:

  1. Orientasi. Kalimat pembuka berupa salam sebagai awal dimulainya negosiasi.
  2. Permintaan. Berisi mengenai hal-hal berupa barang atau jasa yang diinginkan.
  3. Pemenuhan. Kemampuan atau kesanggupan untuk memenuhi permintaan klien dapat berupa barang atau jasa.
  4. Penawaran. Bagian puncak dari kegiatan negosiasi, di mana terjadi tawar menawar antar pihak-pihak terkait.
  5. Persetujuan. Adanya kesepakatan antar pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
  6. Pembelian. Keputusan pihak peminta untuk menyetujui apakah negosiasi tersebut berhasil atau tidak.
  7. Penutup. Berisi kalimat penutup berupa ucapan salam dan terima kasih.

Struktur negosiasi permohonan atau pengajuan, terdiri atas:

  1. Orientasi, merupakan bagian awal dari proses negosiasi yang meliputi penceritaan latar belakang permohonan.
  2. Pengajuan, menjelaskan tentang jumlah nominal atau material yang diajukan oleh pihak pemohon.
  3. Penawaran, merupakan penawaran atas apa yang diajukan oleh pihak pemohon. Permohonan tersebut tidak selalu dikabulkan sesuai dengan yang diajukan.
  4. Persetujuan, merupakan persetujuan dari kedua belah pihak.
  5. Penutup, merupakan bagian akhir dari proses negosiasi.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Adapun ciri-ciri dari teks negosiasi, yakni:

  1. Memuat partisipan dalam hal ini terdapat pihak yang menyampaikan pengajuan dan terdapat juga pihak penawar.
  2. Beberapa negosiasi dalam memecahkan masalah atau konflik, terkadang terdapat partisipan ketiga yang bertugas sebagai perantara, pemandu, atau penengah.
  3. Mengarah kepada suatu tujuan praktis.
  4. Memprioritaskan kepentingan bersama atau antar pihak yang melakukan negosiasi.
  5. Menghasilkan kesepakatan dan biasanya saling memberikan keuntungan.
  6. Menjadi sebuah sarana untuk mencari penyelesaian.
  7. Memuat perbedaan dari masing-masing pihak yang berkepentingan.

Jenis-Jenis Teks Negosiasi

Teks negosiasi dibuat berdasarkan situasi, jumlah negosiator, dan untuk rugi.

Negosiasi Berdasarkan Situasi

  • Negosiasi Formal

Negosiasi formal terjadi ketika situasi dalam keadaan formal yang dapat dicirikan adanya suatu perjanjian sah secara hukum. Jika terjadi suatu pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati maka dapat menjadi perkara hukum. Contohnya negosiasi antar dua perusahaan.

  • Negosiasi Non Formal

Negosiasi non formal atau informal dapat terjadi kapan, di mana, dan siapa saja. Hal ini dikarenakan negosiasi non formal tidak membutuhkan suatu perjanjian khusus.

Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

  • Negosiasi Dengan Pihak Penengah

Negosiasi ini dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan juga melibatkan pihak penengah. Para negosiator saling memberikan argumentasi sedangkan pihak penengah memberikan keputusan akhir untuk negosiasi. Negosiasi ini sering terjadi di pengadilan.

  • Negosiasi Tanpa Pihak Penengah

Negosiasi ini dilakukan oleh 2 ataupun lebih negosiator tanpa adanya pihak penengah. Sehingga hasil akhir dari negosiasi tergantung dari pihak-pihak yang bernegosiasi. Negosiasi jenis ini dapat ditemukan antara pihak suatu acara dengan pihak sponsor.

Negosiasi Berdasarkan Pada Untung Rugi

  • Negosiasi Kolaborasi (Win – Win)

Negosiasi kolaborasi ini terdapat negosiator yang berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan cara menyatukan kepentingan masing-masing pihak.

  • Negosiasi Dominasi (Win – Lose)

Negosiasi dominasi terdapat pihak yang memperoleh keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai. Sedangkan dari pihak lawan negosiasi biasanya mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.

Negosiasi akomodasi ini terdapat negosiator yang mendapatkan keuntungan sangat sedikit atau bahkan merugi. Sedangkan dari pihak lawan negosiasi memdapatkan keuntungan yang besar bahkan hingga 100 persen. Kerugian tersebut biasanya disebabkan karena kegagalan negosiator saat melakukan negosiasi sehingga tidak mendapatkan keuntungan.

  • Negosiasi Menghindari Konflik (Lose – Lose)

Pada negosiasi ini kedua pihak akan menghindari munculnya konflik. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak tidak jadi melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan masalah.

Etika Teks Negosiasi

Membuat teks negosiasi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yakni:

  • Menentukan terlebih dahulu tujuan dari dibuatnya teks negosiasi.
  • Menentukan pihak-pihak yang terlibat dan saling berhubungan dalam sebuah negosiasi.
  • Menentukan konflik dari negosiasi yang akan dibahas nantinya.
  • Menentukan solusi serta mengajukan penawaran.
  • Menentukan modal kesepakatan.

Contoh Teks Negosiasi

Contoh teks negosiasi jual beli barang di sebuah toko elektronik.

Orientasi

Penjual: Mari Mas, ada yang bisa saya bantu?

Permintaan

Pembeli: Apakah di sini menjual kabel?
Penjual: Jenis kabel apa yang dibutuhkan?
Pembeli: Kabel ukuran 1,5 100 meter, kabel ukuran 2,75 50 meter.
Penjual: Apa merek yang diminta?
Pembeli: Merek yang paling bagus apa, ya?
Penjual: Biasanya yang dicari banyak orang itu Eterna, Mas. Selain bagus harganya juga relatif murah.
Pembeli: Bisa saya lihat terlebih dahulu barangnya?
Penjual: Tunggu sebentar akan saya ambilkan terlebih dulu.

Pemenuhan

Penjual: Mas, sepertinya kabel yang tersedia hanya memiliki panjang 50 meter, sedangkan untuk kabel dengan panjang 100 meter kosong. Ada kabel langsung 100 meter tetapi berwarna putih. Gimana, Mas?
Pembeli: Baiklah jika begitu saya pilih kebel berwarna hitam 50 meter saja.
Penjual: Baik, kebel hitam Eterna ukuran 1,5 panjang 2 x 50 meter dan yang berukuran 2,75 dengan panjang 50 meter. Betul, Mas?
Pembeli: Iya mbak. Berapa harganya?
Penjual: Untuk ukuran 1,5 dengan panjang 50 meternya 350 ribu mas. Sedangkan kabel dengan ukuran 2,75 panjang 50 meter 550 ribu, sehingga totalnya menjadi 1.300.000.

Penawaran

Pembeli: Wah, ternyata cukup mahal. Apakah saya bisa memperoleh potongan harga?
Penjual: Harga yang kami tawarkan sudah termasuk murah. Di toko lain belum tentu.
Pembeli: Apakah benar tidak ada potongan harga? Kalau ada besok saya belanja ke sini lagi.
Penjual: Kabel ini untuk dipasang di mana, Mas?
Pembeli: Proyek pembangunan kantor di ujung jalan sana.
Penjual: Tunggu sebentar saya tanyakan terlebih dahulu kepada atasan saya. Apabila kebel ini digunakan untuk proyek akan ada bonus jika berbelanja lagi di toko ini.
Pembeli: Baik akan saya tunggu jika begitu.
Penjual: Ada, Mas tetapi tidak banyak. Harganya tetep, lalu Rp70.000 untuk, Mas. Bagaimana?

Persetujuan

Pembeli: Siap, Mbak, saya ambil. Tolong buatkan nota.
Penjual: Baik, mohon tunggu sebentar.

Pembelian

Pembeli: Ini uang Rp1.300.000 untuk pembayarannya.
Penjual: Maaf, saya hitung terlebih dahulu uangnya…. Baik, uangnya pas dan ini notanya, lunas, lalu ini bonus buat, Mas.

Penutup

Pembeli: Siap, terimakasih banyak ya, Mbak.
Penjual: Sama-sama, Mas. Jika suatu hari nanti belanjanya lebih banyak lagi, tentu bonus yang akan diterima juga banyak itu kata atasan saya.
Pembeli: Siap mbak, kemungkinan masih ada barang yang harus dibeli lagi. Terimakasih.
Penjual: Sama-sama.

fbWhatsappTwitterLinkedIn