Daftar isi
Tata surya terdiri dari matahari dan benda benda langit lain yang letakna ada pada galaksi bima sakti. Tata surya sudah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dan berasal dari awan padat gas dan juga debu antar bintang.
Awan itu mengalami keruntuhan karena adanya gelombang kejut yang berasal dari bintang yang meledak didekatnya, lalu awan yang runtuh itu membentuk putaran kemudian banyak menarik materi ke dalamnya lama kelamaan putaran tersebut memiliki inti yang besar serta memiliki energi yang besar juga dan itulah proses terbentuknya galaksi dan membentuk susunan tata surya.
Material material yang awalnya tertarik lalu mengalami gumpalan dan bertabrakan kemudian akhirnya terbentuklah planet planet kerdil dan juga bulat, tetapi sisa sisa materi yang tidak membentuk menjadi planet justru terbentuk menjadi benda langit lain seperti asteroid dan ada juga yang membentuk komet, meteoroid dan juga bulan bulan kecil yang tidak beraturan.
Selain dari penjelasan tersebut dalam beberapa teori juga dijelaskan tentang terbentuknya tata surya yaitu sebagai berikut:
Teori Planetesimal juga menjelaskan mengenai pembentukan tata surya yang dicetuskan oleh Forest Ray Moulton dan seorang geolog bernama Thomas C. Chamberlin pada tahun 1905, mereka mengatakan bahwa tata surya ini terbentuk secara serempak.
Pada awalnya matahari dalam teori ini belum dinamakan sebagai matahari dan ada bintang lain yang letaknya berdekatan sehingga membuat materinya tertarik dan itu membentuk planet planet yang ada saat ini.
Teori planetisimal dikatakan lemah karena proses pembentukan tata surya yang dijelaskan dalam teori tersebut jarang terjadi, jadi teori ini dikatakan lemah.
Teori kabut yang dikemukakan oleh Immanuel Kant pada 1755. Teori ini mengatakan bahwa awalnya ada kabut nebula yang memiliki kandungan gas panas lalu mengalami perputaran secara cepat dan sangat kencang lalu lama kelamaan dibagian tengahnya itu menjadi memadat dan terbentuklah bulatan yang besar dan memiliki gravitasi.
Bulatan besar itu dinamakan matahari dan bagian bagian lain yang ada disekelilingnya dan jadilah planet planet yang letaknya ada disekeliling matahari itu dipengaruhi oleh suhu yang dingin sehingga dapat membentuk planet.
Teori pasang surut atau bisa disebut juga teori tidal ini dikemukakan oleh George Louis Leclerc de Buffon pada tahun 1707 sampai tahun 1788, dalam teorinya mengatakan bahwa pada saat itu ada Matahari, dan di sekitarnya ada bintang-bintang sehingga menyebabkan daya tarik menarik atau sebut saja gaya gravitasi antara keduanya sehingga terjadilah pasang.
Setelah hal itu terjadi dan lama kelamaan posisi bintang pada saat itu menjauh dari Matahari karena makin lemah gaya tarik menarik yang terjadi pada saat itu. Ada sebagian massa yang berada dekat dengan Matahari itu kembali lagi atau bisa disebut juga mengalami surut dan yang sebagiannya lagi melayang-layang lalu terbentuklah planet-planet, bintang-bintang dan benda langit lain.
Teori Bintang Kembar yang dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1930 dalam teorinya mengatakan bahwa Matahari berasal dari sebuah bintang kembar yang posisi antara keduanya itu saling mengelilingi.
Pada suatu masa terjadi peristiwa bintang lain yang menabrak salah satu dari bintang kembar itu sehingga menyebabkan bintang kembar mengalami kehancuran dan membentuk bagian-bagian kecil lalu bagian bagian kecil tersebut berputar kemudian mendingin sehingga terbentuklah planet-planet dan mengelilingi satu bintang yang tidak hancur, sebut saja Matahari.
Teori awan debu yang dikemukakan oleh Carl Friedrich von WeizsÓ“cker pada tahun 1940 , mengatakan bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas dan yang di dalamnya terdiri dari debu, gas hidrogen dan juga helium.
Karena ketidakteraturan yang terjadi pada awan tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penyusutan karena adanya gaya tarik menarik dan putaran yang sangat cepat lalu terbentuklah piringan seperti sebuah cakram yang memiliki inti sehingga membentuk menjadi matahari dan bagian pinggirannya membentuk planet-planet.
Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada 1920 dalam teori ini mengatakan bahwa alam semesta berasal dari kondisi yang padat dan suhu yang panas dan juga berasal dari bola raksasa yang mengandung hidrogen lalu mengalami peristiwa ledakan hingga menjadi kepingan kepingan.
Dari hasil ledakan menjadi berkeping keping itu kemudian menyebar dan berkembang ke berbagai arah dan setelah itu terjadi terbentuklah planet planet, bintang bintang dan benda langit lain dari hasil ledakan tadi yang dihasilkan.
Teori keadaan tetap yang dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann pada tahun 1948. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.
Padahal faktanya alam semesta mengalami pengembangan dan dalam teori keadaan tetap yang dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann ini juga berpendapat bahwa terdapat galaksi baru yang ada di luar angkasa untuk menggantikan posisi galaksi lama yang sudah menjauh.
Tetapi teori ini dinyatakan lemah karena tidak adanya dukungan dari astronomi lain dan juga mengalami kegagalan karena kesamaan bintang-bintang dengan galaksi-galaksi.